Jumat, 04 Maret 2011

Banyak Lulusan PT Masih Nganggur

JOMBANG- Wakil Menteri pendidikan, Prof Fasli Djalal PhD, menyatakan bahwa masih banyak lulusan Perguruan Tinggi (PT) yang tidak mendapatkan pekerjaan alias menganggur. Karenanya diperlukan startegi untuk menumbuhkan kreatifitas Mahasiswa memilik jiwa wirausaha.


Dikatakan Fasli Djalal, lulusan perguruan tinggai atau sarjana sering terjebak dan hanya bergantung dengan program study yang didapat dibangku kuliah, sehingga seringkali saat lulus PT mengalami kesulitan mencarai pekerjaan. ” Lihat peluang, jangan tergantung pada program study, mari ciptakan lahan pekerjaan bagi diri sendiri dengan berwirausaha sehingga bisa menciptakan peluang kerja bagi orang lain,”tuturnya dihadapan 750 wisudawan Universitas Darul Ulum Jombang, kemarin.
Saat ini lulusan PT masih banyak yang menganggur, angka penangguran terdidik lulusan sarjana dan politeknik dari tahun demi tahun terus meningkat. ” Kalau ini tidak dicarikan jalan keluar sejak dini, maka pengangguran akan terus meingkat,”ujarnya mengatakan.
Fasli Djalal menambahkan, saat ini bangsa Indonesia baru punya 0,18 persen wirausaha, padahal untuk menjadi negara yang maju negara minimla memeiliki warga yang berwirausaha sebanyak 2 persen dari total penduduk.” Masih dibutuhkan kelipatan 10 kali lipat, dalam rentang waktu 10-15 tahun. Karenanya, lihat peluang, jangan selalu bekerja untuk orang lain,”tandasnya.
Disisi lain, lanjut Mantan dirjen Dikti ini, Angka partisipasi pendidikan kita, masih 18 persen, jauh dibanding dengan negara Malaysia yang sudah 35 persen, thailand dan korea. Dan sisi lain, diakuinya bahwa pihaknya masih belum berhasil mengantar semua lulusan wajib belajar untuk dapat langsung bekerja dengan ketrampilan yang memadai,”Ini juga tantangan kita semuanya, ”tandasnya.
Wakil Menteri Pendidikan ini, juga menyatakan keprihatiannnya pada dunia pendidikan yang selalu menjadi terdakwa pertama ketika persoalan karakter dan moral bangsa mengalami dekadensi. ” Sejujurnya kita prihatin atas krisis karakter yang melanda bangsa ini, dan yang menjadi terdakwa pertama adalah lembaga pendidikan,”uangkapnya seraya amengatakan bahwa karakter sangat erat kaitannya dengan akhlak merupakan bagian penting dalam dunia pendidikan.
Peran lembaga pendidikan dipertanyakan lagi oleh masyarakat dan dinilai telah gagal mendidik anak bangsa, karena maraknya korupsi yang dilakukan pejabat, maraknya tawuran antar mahasiswa, demo yang merusak kampus, kasus plagiat, hamil diluar nikah serta peredaran video porno dikalangan mahasiswa indonesia.” Padahal, tanggung jawab pendidikan juga menjadi tanggungjawab orang tua, masyarakat dan disitu ada juga tanggung jawab media,”bebernya mengatakan. ramadlan

Tidak ada komentar: