Kamis, 30 Oktober 2008

Tiga JCH Batal berangkat

Jombang,
Sebanyak 882 Jamaah Calon Haji (CJH) asal Jombang dipastikan bakal diberangkatkan pada 12 Nopember mendatang. Mereka terdiri dari dua kelompok terbang (Kloter) yakni kloter 25 dan kloter 26. Sedangkan Tiga CJH batal berangkat disebabkan karena meninggal dunia dan mengundurkan diri.
Kepala Seksi Haji Kantor Departemen Agama kabupaten Jombang, Taufiq Abd Djalil, mengatakan ketiga CJH telah mengajukan pengunduran diri dengan alas an sakit.”Dua diantaranya karena meninggal dunia,”ujarnya ditemui bhirawa, Sabtu (25/10).
CJH asal kota santri ini, rencananya bakal diberangkatkan menuju tanah suci pada 12 Nopember mendatang. Sebanyak 882 CJH dibagi menjadi dua kelompok penerbangan (Kloter). Yakni kloter 25 dan 26 embarkasi Juanda.
Awalnya CJH yang telah memenuhi syarat sebanyak 890 jamaah. Namun sebanyak 14 orang mutasi ke daerah lain.” Dan kabupaten Jombang juga menerima mutasi dari daerah lain sebanyak 9 jamaah, sehingga totalnya yang berangkat dari Jombang sebanyak 882 orang,”imbuhnya.
Taufiq menambahkan, CJH pada tahun ini lebih banyak dari tahun sebelumnya yang hanya 847 orang.
Semnetara itu ditambahkan, kuota CJH untuk kabupaten Jombang hingga tahun 2011 sudah penuh. Umat islam yang hendak berangkat haji harus bersabar mengantri hingga empat tahun kedepan. " Daftar sekarang baru diterima pada tahun 2012.”tandasnya.



Dukung Sugik, Warga Bawa Keranda Mayat


Usung Keranda_ Puluhan warga yang memberikan dukungan terhadap terdakwa Sugik membawa keranda sebagai wujud matinya proses peradilan di Jombang.


Tuntut Segera Di Bebaskan
Jombang, Bhirawa
Puluhan warga Kalangsemanding bandarkedungmulyo, Kamis (30/10) kembali mendatangi Pengadilan Negeri Jombang. Kali ini warga pendukung Maman Sugianto alias Sugik terdakwa kasus salah tangkap datang dengan membawa keranda mayat sebagai wujud keprihatinan matinya penegakan hokum di Jombang.

Di pelataran gedung PN Jombang dimana sedang dilangsungkannya sidang atas Sugik, warga yang mengusung keranda mayat dengan bertuliskan Warga Kalangsemanding turut berduka atas meninggalnya penegakan hokum di kabupaten Jombang.
Layaknya membawa orang meninggal, puluhan warga ini mengumandangkan kalimat Tahlil sambil berputar-putar dihalaman gedung PN. Sementara yang lain melakukan orasi menuntut agar Sugik dibebaskan.” Bebaskan orang tidak bersalah –Sugik--- atau nanti PN akan kitan tuntut,”ujar salah satu warga.
Sementara itu, dalam gedung PN sidang Sugik dengan agenda mendengar keterangan saksi, yakni rekan terdakwa Devit Eko Prianto yang menjebloskan sugik kedalam tahanan. Dalam keterangannya Devit mengaku bahwa terpaksa karena tidak tahan siksaan oknum aparat kepolisian.” Terpaksa, karena saya tidak tahan lagi dengan siksaan polisi,’ujarnya didepan majelis hakim, JPU dan penasehat hokum.
Sugik menceritakan, saat dijemput dari rumahnya, dirinya terus dipukuli oleh aparat, dan diminta mengaku bahwa dirinya adalah pembunh asrori kebun tebu alias Fauzin warga Ploso Nganjuk.

Selasa, 28 Oktober 2008

NU Harus Kawal Kebijakan Pemerintah Daerah


Jombang,
Organisasi massa, seperti NU diminta ikut andil dalam pengawasan dan pelaksanaan kebijakan pemerintah daerah dimasyarakat. Pasalnya, seringkali implementasi kebijakan pemerintah dilapangan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan

Demikian yang diungkapkan Ketua DPRD Jombang, Halim Iskandar dihadapan pengurus NU saat menggelar Rapat Kerja, Selasa (28/10). Keterlibatan NU dalam pengawasan dan pengawalan APBD misalnya mutlak harus dilakukan.” Selama ini pengawasan terhadap realisasi APBD sangat lemah, Sehingga implementasinya dimasyarakat seringkali tidak sesuai dengan angka,”ujarnya membeberkan.
Padahal, lanjut Gus Halim biasa dipanggil, pemerintah daerah untuk bantuan saja telah mengucurkan anggaran sebesar Rp 18 miliar lebih.”Kalau bantuan ini digunakan untuk membangun dan tepat sasaran pasti kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi,”imbuh ketua DPRD dua periode ini menambahkan.
Mantan cawabup ini mengatakan karena pengawasan dan pengawalan terhadap APBD lemah. Dalam pelaksanaannya, anggaran yang dikucurkan untuk pembangunan di desa seringkali menimbulkan gejolak. “Bahkan terjadi pertikaian antara BPD dengan perangkat desa yang melaksanakan program ADD (anggaran dana dari Alokasi Dana Desa) yang dikucurkan pemkab,”imbuhnya.
Disamping meminta NU untuk mengawal dan mengawasi pelaksanaan kebijakan pemerintah, Halim mengatakan, pihaknya kini juga sedang mengupayakan untuk mengusulkan peraturan daerah (perda) transparansi.” Sehingga masyarakat bisa mengetahui berapa nilai proyek yang dikucurkan pemerintah untuk sebuah pembangunan, misalnya, Suatu saat masyarakat bisa meminta pelaksana proyek untuk menghentikan, karena tidak sesuai dengan anggaran,”tandasnya seraya membeberkan penghentian proyek oleh masyarakat, karena mengetahui nilai pembangunannya jauh dari yang dikerjakan


Senin, 27 Oktober 2008

Gerilya, Khofifah Didampingi Hasyim dan SDA


Jombang,
Tidak mau kalah dengan rivalnya, calon gubernur Khofifah Indar Parawansah juga terus bergerilya. Kali ini pasangan yang lebih dikenal dengan KA-JI ini turun bersama ketua umum PB NU, KH Hasyim Muzadi, Ketua Umum PPP, Surya Darma Ali serta pengasuh pondok pesantren Shiddiqiyah Jakarta DR. KH. Noer Muhammad Iskandar, SQ.

Khofifah hadir dalam peresmian pesantren Darul Musthofa Mojoagung Jombang, Minggu (26/10) malam juga didampingi penyanyi kawakan, Dewi Yul. Dalam Pidatonya, Khofifah mengatakan, kini tidak saatnya lagi pemerintah hanya menyapa rakyatnya dengan kata-kata---'bil lisan',-- akan tetapi juga harus menyapa rakyat dengan penguatan ekonomi yang nyata.
“Tidak hanya retorika tapi juga dalam bentuk program penguatan ekonomi yang nyata. Karena sering kali kemiskinan itu membutakan mata dan hati manusia,”tuturnya seraya mengutip sebuah hadis, Kada Al Faqru An Yakuna Kufron.
Menurut mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan Era Gus Dur ini penanganan bidang kesejahteraan masyarakat masih rendah dan kurang serius. Hal ini lanjutnya terlihat dengan masih tingginya angka kriminalitas di Jawa Timur. Dan Faktor yang mempengaruhi tingginya angka kriminalitas ini adalah soal kesejahteraan yang belum merata. “Masih maraknya, pencurian, perampokan bahkan pemerkosaan dan pembunuhan hal ini adalah efek dari kurangnya kesejahteraan yang diperoleh masyarakat,”imbuhnya.
Karenanya, Khofifah berjanji, jika dalam pemilihan gubernur 4 Nopember mendatang pasangan KA-JI menang, maka dirinya bersama Cawagub Mudjiono dalam menjalankan pemerintahannya akan fokus pada penguatan kesejahteraan rakyat seperti penguatan ekonomi.
Sementara itu, Ketua Umum PPP, SDA, menambhkan, untuk memujudkan kesejahteraan massyarakat tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri, akan tetapi harus bersama-sama. “Untukmemujudkan kesejahteraan itu juga berarti menegakkan syariat islam, dan KAJI menuju kesana. Karenanya mari bersama-sama mendukung KAJI dalam pilgub putaran ke II mendatang,”tandas SDA yang juga menjabat Menteri Koperasi dan UKM disambut tepuk hadirin yang hadir


Pesta Miras, 6 Pelajar SMK Diciduk Polisi

Jombang, Bhirawa
Enam pelajar salah satu SMK Negeri Jombang, di garuk petugas polsek Ploso Jombang, Senin (27/10 ). Pasalnya keenam remaja yang masih berstatus pelajar ini kedapatan sedang pesta minuman keras di kawasan tangkis sungai Brantas Desa Rejoagung Kecamatan Ploso.

Keenam pelajar yang tercatat sebagai siswa SMKN 3 Jombang ini tertangkap sedang menikmati Miras saat jam pelajaran sedang berlangsung ini mereka adalah, Dn (17), warga Dusun Dempok Desa Sidmulyo, dan BS (18), warga Kepatihan – Jombang, Ryan (17), warga Dusun Glagaharum Desa Dukuarum Kecamatan Megaluh, Md (18) dan ES (17), keduanya warga Dusun Candimulyo Desa Sidomulyo Kecamatan Megaluh, DP (18), warga Dusun Mireng Desa Sumberagung Kecamatan Megaluh.
Penangkapan keenam pelajar ini berawal dari informasi masyarakat yang melaporkan adanya remaja yang masih berpakaian sekolah sedang bergerombol di pinggir sungai berantas saat jam masuk sekolah. Dari informasi masyarakat tersebut petugas langsung menuju lokasi. “ Saat kami datang mereka memang sedang menikmati minuman keras, dipinggir berantas, Padahal saat itu mereka seharusnya mengikuti jam pelajaran. Karenanya mereka langsung kita amankan,” jelas Iptu Sugiono, Kanit Patroli, mendampingi AKP Wasono, Kapolsek Ploso.
Dari tangan mereka, petugas berhasil mendapatkan barang bukti berupa satu botol miras jenis arak. Selain itu, petugas juga mengamankan penjual mirasnya, yakni Arna Gantika (51), warga Jalan Pembina Desa Losari Kecamatan Ploso, dengan barang bukti berupa 5 botol arak, dan dua botol miras merk Newport. Rur


Sidang Salah Tangkap


Tim Forensik Mabes Polri Jadi Saksi
Jombang, Bhirawa
Pengadilan Negeri Jombang, Senin (27/10) kembali menggelar sidang lanjutan Peninjauan Kembali (PK) atas kasus salah tangkap terhadap tersangka Devit, Kemat dan Sugik. Sebagai Saksi, tiga anggota Tim forensic Pusat Kedokteran Mabes polri, dan kakak Fauzin Suyanto Sudarwoto.

Dalam kesaksiannya, Tim Pusat Kedokteran Mabes Polri mengungkapkan bahwa Pusdokes Mabes Polri memastikan mayat yang ditemukan di kebun tebu dusun Braan adalah jenazah Fauzin bukan Asrori.
Hal ini berdasarkan hasil tes DNA yang juga telah diumumkan beberpa waktu lalu yang menyatakan mayat kebuntebu yang selama ini disebut-sebut sebagai mayat Asrori adalah mayat Fauzin Suyanto warga Ploso Nganjuk.” Tes DNA pihak Mabes Polri, dibawah pengawasan Polda Jatim. Yakni dengan membandingan dua kerangka yang belum ada identitasnya dengan tiga orang,”ujar Putut Cahyo Wijoyo menjawab pertanyaan JPU.
Dikatakannya, dua kerangka tanpa identitas yang diberi nama Mr X1 dengan kode ISRS 08.026 dan Mr X2 dengan kode ISRS 08.030. Hasil tes DNA, Mr X1 identik dengan Djalal dan Demi Muntari keluarga Asrori.
Sedangkan, Sudarwoto yang juga kakak fauzin Suyanto dalam kesaksiannya mengatakan bahwa barang-barang yang ditunjukkan padanya saat di Polda Jatim memang benar milik adiknya. “ Saya diminta melihat foto-foto seperti Celana, Switer, sandal dan Helm. Dan saya bersama keluarga yakin itu milik adik saya,’jawabnya tegas.
Dikatakannya, Switer yang ditunjukkan benar milik adiknya Fauzin, karena barang itu sebenarnya adalah barang milik anaknya yang bernama faisol. “ Karena antara Fauzin dan faisol itu sebaya. Dan sudah biasa mereka saling pinjam,”imbuhnya.
Sementara itu Pengacara OC Kaligis yang hadir langsung mendampingi ketiga kliennya, nampak menyesalkan JPU yang hanya berdasarkan informasi dari ahli bukan dengan fakta hokum. Bahkan beberapa kali saat JPU menanyakan hasil Tes DNA kepada Tim Mabes Polri, Kaligis menginterupsi dengan perkataan, apakah yang ditanyakan itu merupakan bukti atau sekedar informasi.” Itu hasil pemeriksaan atau hanya ngomong-ngomong dengan seorang ahli ( menimba Ilmu,”ujarnya mengungkapkan keberatannya. rur


Minggu, 26 Oktober 2008

Anggota FPDI Dipolisikan

Janjikan Lolos CPNS, Bayar Rp 10 Juta
Jombang, Bhirawa
Jika benar, wajah DPRD Jombang bakal tercoreng, hal ini menyusul ulah salah satu anggotanya yang dilaporkan ke Polisi, Minggu (26/10). Anggota dewan asal PDIP, Asisto (43) dituduh telah melakukan penipuan dengan modus bisa meloloskan menjadi PNS dilingkungan pemkab Jombang.

Korban yang dijanjikan bisa lolos CPNS dilingkungan pemkab Jombang, dengan membayar pelicin sebesar Rp 10 juta adalah Muhimatun Nadhifah (37), seorang guru honorer, warga Desa Carangrejo Kecamatan Kesamben. Namun hingga kini harapan untuk menjadi PNS belum terwujud.
Kejadian itu berawal dari adanya perekrutan CPNS pada 2007 lalu, MN yang sudah sekian lama menjadi tenaga honorer dilingkungan pendidikan sangat berharap bisa diterima menjadi PNS. Karena merasa memiliki teman menjadi anggota dewan, korban mendatangi Asisto dirumahnya untuk meminta tolong.
Setelah menyampaikan maksudnya, korban MN mengaku dijanjikan bisa lolos PNS oleh terlapor paling lambat akhir tahun 2007, dengan syarat harus membayar uang sebesar Rp 10 juta. Uang tersebut dikatakannya, bakal digunakan sebagai ‘pelicin’, agar korban dapat lolos PNS. Karena sudah sangat berharap, MN mempercayai dan menyerahkan uang yang diminta anggota dewan tersebut.
Namun setelah menunggu sekian lama, harapan untuk menjadi PNS ternyata hanya janji. Bahkan, karena merasa putus asa, korban berusaha meminta kembali uang ---pelicin---yang telah diserahkan dulu. Namun beberapa kali diminta, terlapor juga hanya bisa memberikan janji. Karena merasa jengkel dan tertipu, korban memutuskan untuk melaporkannya ke Polres Jombang.
Kasat Reskrim, Polres Jombang AKP Kasyanto, SH ketika dikonfirmasi membenarkana danya laporan atas salah satu anggota Dewan asal PDIP. “Memang kita menerima laporan itu, Dalam waktu dekat, kami akan segera memanggil saksi-saksi, dan selanjutnya memanggil terlapor untuk menjalani pemeriksaan terkait dugaan kasus penipuan ini,” jelasnya.rur


Sabtu, 25 Oktober 2008

Mendagri Minta KPU Kokoh Pegangi Aturan


Agar Pilkada Malut Tak Terulang
JOMBANG-
Menteri Dalam Negeri Mardianto meminta KPU memegang kokoh aturan yang ada dalam pelaksanaan Pilkada. Hal ini dipesankan Mendagri menghadapi pilihan gubernur Jawa Timur putaran ke II yang bakal digelar 4 Nopember mendatang agar tidak terjadi konflik seperti Maluku Utara.
Mendagri mengatakan, hal-hal seperti pilkada Gubernur Maluku Utara harus kita jauhkan dan jangan sampai terjadi di Jawa Timur. “KPU harus memegang kokoh aturan yang ada, keamanannnya juga dijalankan dengan baik, saya yakin jika ini dilakukan kejadian Maluku Utara itu tidak akan terjadi,”ujar Mardianto menjawab wartawan disela-sela menghadiri Wisuda Sarjana STAI Bahrul Ulum Tambakberas Jombang, Sabtu (25/10).

Mantan Guabernur Jawa Tengah ini mengatakan, menghadapi Pilihan Gubernur Jawa Timur putaran ke II mendatang, pihaknya meminta agar semua pihak berpikir jernih dan memberikan keluasaan pada masyarakat untuk mentaati semua aturan. Mulai dari elit hingga masyarakat, semuanya berpikiran jernih maka tidak akan ada istilah Malut ke dua bagi pilkada Jatim
Menurutnya, kasus di Malut patut menjadi pelajaran bagi semua pihak dalam menjalankan proses demokrasi secara baik “ Kemarin kalimatan Timur juga Clean, apa Jawa timur tidak ingin seperti itu,”tandasnya seraya mengharapkan putaran ke II bisa dijalankan dengan baik.
Mendagri hadir di Tambakberas dalam rangka Wisuda sarjana STAI BU, dikatakannya hal ini juga dalam rangka pengembangan Perguruan Tinggi (PT) dalam kolerasi antara pusat dan daerah yakni keterkaitan antara pengembangan otonomi daerah dengan pendidikan.
Daikatakan Mendagri, Pendidikan sudah kewenangan wajib yang didaerahkan, kalau sudah demikian, maka tidak ada alas an daerah untuk tidak mendorong mengembangkan pendidikan.” Dan implementasinya ke depan akan saya lihat dari penyusunan APBD untuk aggaran pendidikan seberapa jauh, apakah sudah sebesar 20 persen atau belum ?,”katanya seraya mengatakan Rata-rata daerah sudah menuju pemenuhan anggaran pendidikan sebesar 20 persen.


Rabu, 22 Oktober 2008

NU, Langgar Grobyak

Dulu, hampir setiap kampung atau desa dipastikan memiliki sebuah Langgar Grobyak --- musholla yang terbuat dari kayu --- dinding kayu dan lantai juga kayu. Tidak tahu sekarang masih ada atau tidak?. Langgar seperti ini identik milik warga NU, dibangun oleh Ulama pejuang bangsa, mereka merupakan bagian dari pasukan Pangeran Diponegoro yang melarikan diri dari kejaran penjajah Belanda. Mereka membabat alas untuk dijadikan perkampungan dan sebagai tempat untuk berdakwa menyiarkan ajaran Islam. Khususnya ala Ahlisshunah wal Jamaah.
Disebut Langgar Grobyak karena saat diinjak lantainya oleh jamaah yang hendak mengerjakan sholat berbunyi gerobyak-gerobyak. Langggar ini juga dilengkapi Kenthongan yang terbuat dari akar bamboo, dibunyikan saat menandai waktu sholat. Di samping atau pada halaman Langgar pasti bisa ditemui tumbuh pohon Sawo. Pohon Sawo ini bisa berusia puluhan bahkan ratusan tahun.
Menurut cerita, Sawo berasal dari kata Showu-showu shufufakum--, yang artinya sejajarkan barisan saat berjamaah sholat---. Mungkin, ulama – ulama ini bermaksud agar jamaah, sebelum memasuki langgar diharapkan bisa mengingat dan langsung merapatkan barisan tanpa harus diperintah sang Imam.
Salah satu Langgar Grobyak yang sempat penulis jumpai waktu kecil adalah langgar milik Kyai Nuh yang merupakan pembabat lahan di Dusun Balongombo Desa /kecamatan Tembelang Jombang. Kyai Nuh merupakan pendatang dari daerah PATI Jawa Tengah. Tidak tahu tahun berapa, namun yang jelas kini penulis merupakan keturunan ke-sekian. Didepan langgar ini juga ada pohon Sawo, namun sayang, pohon Sawo seusia langgar grobyak yang sering menjadi panjatan penulis saat itu, telah roboh setelah diterjang angin putting beliung tiga tahun lalu.
Pada suatu saat, salah satu Jamaah langgar yang juga masih anak cucu Kyai Nuh bermaksud merehab bangunan langgar dari kayu ini menjadi Musholla dengan bangunan tembok. Jamaah dan dhurriyah kyai Nuh di kumpulkan, rapat dimulai dan disetujui langgar grobyak dipugar.
Saat pembongkaran dimulai, perdebatan mulai muncul. Dzurriyah yang satu menginginkan rehab bangunan total, bertembok, berlantai keramik, beratap Genting jenis karangpilang,---- agar bangunan terlihat bagus, dengan demikian Jama’ah semakin banyak.
Dzurriyah yang lain tidak setuju, karena bangunan ibadah yang telah dibangun merupakan jerih payah, wakaf dan amal jariyah mbah kyai Nuh. Wakaf dan amal jariah merupkan pondasi dan menjadi sumber amal yag mengalir hingga hari kiamat. Merasa sama-sama menjadi penerus kakek moyang akhirnya dilakukan musyawarah keluarga kembali bersama jama’ah langgar.
Dari Musyawarah itu dihasilkan, Rehab dilanjutkan dengan sebagian bangunan lama tetap dibiarkan, karena masih bisa dipergunakan agar amal jariah tetap mengalir meski pengamal sudah meninggal. Dan yang telah rusak, tidak bisa dipakai bisa diganti, termasuk dinding kayu diganti tembok, gentong wudlu direhab dengan lengkap kamar mandi.
Cerita ini mungkin bisa dijadikan sebagai iktibar bagi kita semua, saat berkhidmad di Jamiyah yang didirikan para Ulama’ NU. Saat menjadi pengurus seringkali kita ingin membangun organisasi NU sesuai dengan kemauan sendiri. Karena melihat organisasi yang didirikan ulama salaf ini butuh pembenahan --- menurut kaca mata kita sendiri---. Masuk di NU dengan konsep organisasi modern, dan semuanya harus dirubah, baik dengan alasan system organisasi sudah ketinggalan zaman atau sudah kalah dengan organisai islam lain.
Namun, yang perlu diingat ……
Berkhidmad di NU kita ingin menjadi penerus ulama’-ulama salaf yang telah meletakkan pondasi organisasi, menyiarkan agama islam sesuai dengan akidah islam ahlussunah waljamaah dan kebutuhan jamaah.
Masuk menjadi pengurus NU bukan membangun system organisasi modern, akan tetapi yang perlu diingat dan dicatat adalah kultur budaya, kebutuhan jamaah serta peletak pondosi. Maka janganlah masuk NU berniat memperbaiki NU karena menilai organisasi sudah rusak atau kurang bener. Akan tetapi berkhidmad di NU hanya sebagai penerus melanjutkan perjuangan para ulama.
Sebagai pengurus anyar boleh merehab system organisasi yang kita pandang dan perlu dibenahi, bukan membangun. Sekalilagi merehab bukan membangun. Merehab berarti membenahi yang rusak atau memang yang sudah tidak layak dipakai, tetapi tetap memanfaatkan bahan-bahan yang ada yang masih bisa dipergunakan. “ Al Mukhafadloh alaa Qodimisholeh Wal Akhdzu Bil jadidil Aslah”. Sehingga tidak menyinggung memutus amal jariyah ulama’.

M. Afairur R
Sekretaris MWC NU Tembelang


KEYAKINAN DAN KETETAPAN HATI

Kuatkan tekad, tetapkan hati. Raih kesuksesan !! sebab Success is my
right!!!


Bertahun-tahun silam, ada seorang pemuda dari kota Malang Jawa
Timur, berbekal pendidikan kelas 6 SD pun tidak tamat, dia mencoba
mengadu nasib ke ibukota, sesampai di Jakarta dia mendapat pekerjaan
sebagai seorang salesman di sebuah perusahaan sabun.

Saat itu, film-film action kungfu dari Hongkong dan Taiwan sedang
gencar masuk ke Indonesia. Karena merasa punya bekal ilmu kungfu,
body menawan dan wajah yang oke, pemuda itu pun punya mimpi dan
mencanangkan tekadnya, ingin menjadi seorang bintang film laga di
Indonesia. Pengorbanan yang tidak tanggung-tanggung-pun dilakukan
dengan mengundurkan diri dari pekerjaannya. Namun sayang, nasib baik
belum memihak kepadanya, kenyataan tidak seindah impian, kegagalan
pun harus ikhlas diterimanya.

Waktu terus berjalan, kegagalan yang lalu tidak menyurutkan
langkahnya. Impian menjadi bintang film tambah menguat, bahkan
target lebih besar ditancapkan, yakni ingin menjadi bintang film
kungfu di Hongkong, persiapanpun dilakukan dengan lebih baik, Dari
latihan fisik lebih keras dan doa pun mengiringi surat lamaran
dengan foto-foto action yang di kirim ke perusahaan Eterna Film di
Hongkong.

Tidak beberapa lama kemudian, surat balasan datang, memberitahu
bahwa ia diterima menjadi bintang film di Hongkong.

"Ya Tuhaaann... impianku jadi kenyataan!" teriaknya kegirangan.
berita gembira itu pun langsung menyebar. Segala persiapan dia
lakukan.

Saat menikmati kegembiraannya, tiba-tiba sebuah surat datang
kembali. Beritanya sungguh menyedihkan. Akibat cuaca buruk yang
berkepanjangan,terpaksa syuting film harus ditunda sampai batas
waktu yang tidak ditentukan...perasaan sedih spontan
menyelimutinya..tubuhnya lemas, lunglai karena tidak ada kepastian
kapan akan berangkat. Kegembiraan pun langsung berubah menjadi
kemuraman.

"Apakah ini pertanda memang aku tidak ditakdirkan jadi bintang film
di Hongkong?"keluhnya dalam hati. Batin pemuda itu terus bergejolak,
antara tetap bertahan dengan impian besarnya untuk jadi bintang film
atau menyerah

Perasaan pemuda itu tidak menentu. Pikirannya goncang. Tarikan kuat
di hatinya untuk terus bertahan bertarung sangat keras dengan godaan
untuk menyerah. Tiba-tiba, dia ingat kata-kata motivasi yang sering
diajarkan oleh ayahnya, " Selama gunung masih menghijau, jangan
takut kehabisan kayu bakar." sontak, kata pepatah motivasi itu
langsung kembali membangkitkan semangatnya. "Aku harus bertahan. Aku
pasti bisa menjadi bintang film di hongkong, Aku tidak boleh
menyerah dan tidak akan menyerah! Ketetapan hatiku tidak akan
goyah!!!"

Tiga bulan kemudian.. dengan ketetapan hati yang dilandasi kebulatan
tekad untuk tetap bertahan itu, akhirnya panggilan untuk berangkat
main film datang. Pemuda itu berhasil menggapai impiannya, menjadi
bintang film Hongkong yang mengambil lokasi syuting di Taiwan.

Sungguh, kemenangan perang batin yang luar biasa, Keyakinan kuatnya
untuk menjadi bintang film terjawab sudah. Proses perjuangan yang
dilandasi ketetapan hati itu akhirnya mengkristal, menjadi sebuah
kekayaan mental dan menjadi karakter bagi pemuda tadi, sehingga
berguna di kemudian hari dan menjadi bekalnya meraih sukses di
berbagai bidang yang dia tekuni.

Pembaca yang budiman,

KETETAPAN HATI, mutlak dimiliki bagi setiap orang yang ingin meraih
kesuksesan. Kualitas dan kapasitas manusia untuk bertahan dalam
badai kehidupan sangat ditentukan oleh keuletan dan ketetapan hati
yang dimiliki. Saat kita telah memilih untuk bertahan, hati nurani
pun pasti akan ikut berbicara. Dan, jika diperkuat dengan tindakan
nyata, maka kekuatan ketetapan hati seperti itu akan didengar oleh
Tuhan. Dan Tuhanpun pasti akan membantu mewujudkan impian kita
melalui cara-Nya, yakni dengan cara yang terbaik dan sering tidak
terduga-duga.


59 UKM Ramaikan GPJ


Batik Jombangan_ Salah satu potensi daerah yang ikut dipamerkan dalam Gelar Potensi Jombang ke tiga di Alun-alun Jombang adalah Batik Jombangan. Batik ini menjadi pakaian wajib pegawai pemerintah Jombang


Jombang, Bhirawa
Sebanyak 59 UKM/IKM ikut meramaikan Gelar Potensi Jombang (GPJ) ke tiga yang digelar di alun-alun setempat. Berbagai macam produksi rumahan di pamerkan sebagai potensi daerah yang perlu diperhitungkan. GPJ dibuka langsung oleh wakil bupati Widjono Soeparno, MSi.
Wabup Widjono mengatakan, GPj merupakan ajang untuk memasarkan potensi daerah yang selama ini dimiliki kabupaten Jombang. Dengan menggelar pameran diharapkan potensi yang dimiliki lebih dikenal masyarakat.” Dan bisa menarik Investor ke daerah,”tuturnya.

Terlebih, lanjut adik kandung mantan Gubernur Jatim Imam Utomo ini, Potensi daerah yang dimiliki kabupaten Jombang cukup bisa diandalkan untuk bersaing didunia pasar bebas. “ Bahkan hasil produksi sudah merambah hingga manca neragar,”tandasnya.
Wabup Widjono juga mengingatkan, dampak dari krisis global dipastikan dirasakan tidak hanya kalangan industri. Akan tetapi masyarakat petani juga ikut merasakan dampak krisi yang kini sedang dialamai Negara Amerika.”Bahkan kemarin, saat panen raya jagung, Masyarakat mengeluhkan jatuhnya harga jagung yang kini hanya Rp 1750 per kilo,”imbuh mantan sekretaris daerah ini manandaskan.
Sementara Ketua GPj, Agus Riadi mengatakan, gelar potensi yang dilaksanakan dialun-alun Jombang diikuti sebanyak 59 gabungan Ukam/IKM. Disamping perwakilan SKPD yang memamerkan pelayanan yang telah diberikan kepada masyarakat. “ Namun saya mohon maaf, kepada daerah-daerah lain yang tidak bisa dilayani untuk mengikuti GPJ yang ke tiga kalinya ini, karena keterbatasan lokasi,”katanya.
Salah satu potensi yang dipamerkan dalam GPJ adalah Batik Jombangan, dengan warna khas alam, Batik produksi Desa Jatipelem Kecamatan Diwek ini. Kini menajdi trend dan dipakai kalangan pegawai dan pelajar Jombang.” Harganya mulai dari 20 ribu hingga 3,5 juta,”ujar Hj Maniati pemilik Batik Sekar Jati menuturkan.
Disamping, batik potensi home industri yang juga dipamerkan adalah, manik-manik asal Plumbon gambang Gudo Jombang. Manik-manik dengan bahan kaca ini telah merambah hingga manca negera. Bahkan, belum lama ini sempat dikunjungi Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono bersama Ibu Any Yudhoyono.


Minggu, 19 Oktober 2008

Saat Listrik Padam, Dealer Motor Ludes Terbakar


Ludes_ Dealer Motor yang terletak di Jalan Soekarno- Hatta ludes terbakar, ratusan sepeda motor anyar bersama spare part, olie tak terselamatkan


Jombang, Bhirawa
Ratusan sepeda motor anyar, Minggu (19/10) ludes dilalap si Jago merah. Ratusan sepeda motor yang tersimpan di Gudang dealer ‘Anyar motor’ yang terletak di Jalan Soekarno- Hatta Jombang ini habis bersama puluhan berkas-berkas dan spare part. Akibat kebakaran tersebut kerugian diperkirakan mencapai miliaran rupiah.

Informasi yang dihimpun, kebakaran terjadi sekitar pukul 08.30 WIB, saat salah satu karyawan dealer bernama Eko Nur Kasim bermaksud mengambil spare part yang tersimpan di dalam gudang. Karena listrik saat itu sedang padam, Eko membawa Lilin untuk penerangan.
Namun, karena didalam gudang motor milik Leon Agustono ini juga tersimpan olie dan juga bensin yang menjadi persedian motor-motor baru, api langsung menyambar bahan-bahan yang mudah terbakar tersebut.
Akibatnya ratusan motor yang tersimpan di gudang bersama berkas-berkas surat sepeda motor tak sempat diselamatkan. “ Jumlah pastinya belum tahu kita, tapi dalam gudang biasanya tersimpan sekitar 100 motor, “ujar salah satu karyawan terlihat masih sibuk menyelamatkan berkas-berkas yang tersisa.
Dari pantauan bhirawa, lambatnya petugas PMK yang datang ke lokasi yang terletak di depan jalan Propinsi ini membuat kobaran api terus melahab isi gudang yang terterdiri dari berkas-berkas dan spare part serta ratusan sepeda motor.
Api baru bisa dipadamkan sekitar 3 Jam kemudian setelah Tiga unit pemadam kebakaran yang didatangkan, yakni unit mobil PMK dari Pemkab Jombang, 1 unit mobil PMK dari Pemkab Mojokerto dan 1 unit mobil PMK Kota Mojokerto serta 2 unit mobil PMK dari Baksos milik warga Tiong Hua Jombang. rur

Jumat, 17 Oktober 2008

HTI Ajak Balita Demo





Kibrakan Bendera HTI


Entah tahu maksudnya atau tidak, bocah balita ini nampak terlihat ceria mengibarkan bendera kebesaran HTI dibawah panasnya terik matahari usai sholat jumat, (17/10). Balita-balita ini mengikuti orang tua mereka yang sedang melakukan aksi demo menuntut digantinya sistem ekonomi kapitalis dengan sistem ekonomi islam.

Aksi demo, HTI yang terdiri dari kaum ibu-ibu dan bapak-bapak ini dilakukan di Jalan KH wchid Hasyim Depan kantor DPRD Jombang, dalam rangka kejatuhan ekonomi kapitalis Amireka serikat. ramadlan

Kamis, 16 Oktober 2008

Gus Ipul Sesalkan Black Campaign Kartu Lebaran


Beredar Dikalangan Ulama NU
Jombang, Bhirawa
Beredarnya kartu lebaran bergambar Amin Rais dan ketua PAN Sutrisno Bachir yang diterima Ulama dan pengurus NU cukup meresahkan pasangan Soekarwo- Saipullah Yusup (KarSa). Kartu lebaran itu dinilai sebagai Black Campaign kampanye hitam orang-orang yang tidak bertanggungjawab

“Saya sudah tanyakan ke pengurus PAN, mereka tidak membuat kartu lebaran itu,”ujar Gus Ipul saat hadir pada Halal bi Halal PKB di kediaman ketua Dewan Syuro DPW PKB Jatim, KH Azis Mansyur PP Pacul Gowang Diwek Jombang, Rabu (15/10) malam.
Dalam kartu lebaran warna biru yang memuat foto Amin Rais Logo PAN Soetrisno Bakhir yang sempat dilihat, bhirawa tertuliskan Kemenangan KarSa adalah Kemenangan PAN dan Muhamadiyah.
Sementara pada halaman dalam terdapat foto pasangan Soekarwo- Gus Ipul dengan tulisan Mari Menangkan Karsa bersama PAN dan Muhamadiyah. Dan ucapan Selamat hari lebaran 1429 H, Minal Aidin Fal Faizin mohon Maaf Lahir dan Batin yang diakhiri nama Soetrisno Bachir. Kartu lebaran ini beredar dikalangan pengurus PC NU.
Gus Ipul menambahkan, bahwa antara dirinya dengan Soekarwo maju sebagai calon gubernur dan wakil gubernur merupakan jodoh.” Saya dan Pak De Karwo ini Jodoh bukan by design,”imbuhnya.
Saipul yang juga ketua PP GP Ansor ini mengajak PKB untuk bergabung, berjuang mengawal cita-cita Karsa.” Ini juga menyangkut hubungan pesantren dan NU,”pungkasnya.rur


Pilgub Putaran II, PKB Resmi Dukung KarSa


Jombang, Bhirawa
PKB Jawa Timur akhirnya resmi memberikan dukungannya kepada pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang di usung PAN dan Demokrat, Soekarwo-Saipul( KarSa). Pasangan ini yang dinilai paling mengetahui kebutuhan pondok pesantren.

Dukungan partai yang terus dilanda konflik intern ini dinyatakan ketua Dewan Syuro DPW PKB, KH Azis Manysur dihadapan pengurus DPC PKB se Jatim di PP Pacul Gowang Diwek Jombang saat acara Halal bi Halal yang juga dihadiri pasangan nomor urut 5, KarSa.
Nampak hadir dalam kegiatan halal bi halal PKB ini adik Gus Dur, Lilik Khodijah Wahid yang juga ketua DPP PKB, pasangan Soekarwo- Gus Ipul serta ulama yang telah menandatangai tausyiah untuk memilih passangan Karsa, pengurus DPC PKB se Jatim dan beberapa pengurus NU tingkat kabupaten.
“ Sebagai tuan rumah dan ketua Dewan Syuro DPW PKB saya meminta warga PKB dan kalangan pondok pesantren untuk memilih pasangan ini (KarSa), karena mereka telah berjanji meningkatkan kesejahteraan pondok pesantren,”tutur KH Azis.
Kepada wartawan pengasuh PP Tarbiyatun Nasyiin ini menyampaikan dukungan DPW PKB Jatim ini telah melalui rapat pengurus yang dilakukan beberapa waktu lalu.” Ya ini resmi dukungan PKB, Memang istilahnya kiyai seperti itu, Insyaallah ucapan seperti itu mereka semua paham,” tutur menjawab wartawan usai acara.
Mbah Azis biasa dipanggil menjelaskan mengapa PKB harus mendukung pasangan Karsa. Karena pasangan nomor urut 5 ini didukung oleh kiyai yang sudah melakukan istikharah sebelumnya. “ Dan yang paling penting, karena Karsa didukung oleh kiyai, kalau kita mengikuti kehendak kiyai, inysallah kiyai- kiyai akan kembali ke PKB. Dan dalam pilihan umum 2009 yang akan datang dipastikan mereka akan kembali ke PKB,” tandasnya seraya mengatakan pihaknya telah merayu kiyai-kiyai yang kini menyebar di beberapa partai diluar PKB.
DPW PKB lanjut KH Azis, berjanji akan segera mengintruksikan pada pengurus DPC untuk mendukung pasangan Karsa. “ Segera kita akan intruksikan pada DPC-DPC, mulai besuk lah,”imbuhnya.
Terkait tidak datangnya, Imam Nachrawi ketua DPW PKB Jatim, KH Azis menyatakan bahwa Nahrawi sebenarnya berencana datang namun karena ada kegiatan mendadak di Jakarta tidak jadi dating.”Nachrowi sudah ijin, dipanggil ke Jakarta karena ada Paripurna,”jawabnya.rur


Rabu, 15 Oktober 2008

Tiga Kades Ajukan Ijin Cuti

Nyaleg melalui PDIP
Jombang, bhirawa
Menyusul aturan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) yang mengharuskan kades harus mundur sementara sejak proses pencalonan berlangsung. Tiga Kepala desa yang maju mencalonkan diri sebagai calon legislative 2009 melalui PDIP kemarin sudah mengajukan cuti kepada bupati.

Demikian yang dikatakan sekretaris DPC PDIP Jombang, Bahana Bella Binanda menjawab wartawan terkait tiga caleg dari PDIP yang kini masih aktif menjabat sebagai kades. “ Sudah kemarin mereka sudah mengajukan cuti ke bupati,”terang bella ditemui usai Paripurna di DPRD, Rabu (15/10).
Sementara itu, Bupati Jombang Suyanto mengatakan pihaknya akan menjalankan aturan Mendagri terkait Kades yang diharuskan mundur sementara saat mencalonkan.” Sya nurut saja apa perintah mendagri akan kita jalankan,’terang bupati yang juga ketua DPC PDIP menuturkan.
Ketiga kades tersebut adalah, Wulang Suhardi kades pelabuhan Plandaan, yang menempati nomor urut 2 daerah pemilihan daerah pemilihan 6 (Kabuh Plandaan, Kudu Ngusikan dan Ploso), Shodiqin kades Sumberagung Peterongan, dan Harun Bashori, Kades Sambong dukuh Jombang secara berurutan keduanya mendapatkan nomor urut 9 dan 10 pada daerah pemilihan 1 (Jombang- Peterongan).
PDIP dalam pileg 2009 mendatang menargetkan mendapatkan sebanyak 18 kursi DPRD. Apalagi pada pilkada Juni lalu bupati terpilih adalah dari PDIP.” Kita akan pakai juga mesin politik dari ekternal partai yang telah terbangun saat pilkada lalu,”bebernya seraya mengatakan pada tahun lalu PDIP menempatkan 12 kadernya duduk di kursi dewan.
Target 18 kursi menurut Bella dinilai sangat realisitis karena partai berlambang banteng gemuk ini dalam perekrutan caleg tidak hanya mengandalkan kader structural. Prosentasinya perekrutan caleg terdiri dari 80 persen kader structural dan 20 non structural. “Apalgi pada pileg 2009 ada tambahan kursi di DPRD menjadi 50 yang awalnya hanya 45 orang,”pungkasnya seraya mengatakan kader non structural itu dijaring dari berbagai kalangan diantaranya dari IBI (Ikatan Bidan Indonesia), dari mantan PGRI, SPSI dan kalangan pondok pesantren.rur



Raperda Kelembagaan PP 41 Rampung

Bupati Jamin Pengisian Jabatan Segera
Jombang, Bhirawa
Bupati Suyanto menjamin pengisian jabatan pada kelembagaan baru dipemkab Jombang dijamin tidak akan melewati tahun anggaran 2009. Hal ini menyusul telah ditetapkan peraturan daerah kelembagaan sesuai dengan PP 41/2008 oleh DPRD Jombang, Rabu (15/10) melalui pripurna kemarin.


“Sesuai dengan ketentuan aturan pengisian kelembagaan PP 41 yang sudah ditetapkan ini maka seluruh pejabat sekarang dinyatakan pada posisi zero,”katanya pada wartawan usai mengikuti paripurna pandangan Akhir Fraksi-Frkasi atas raperda kelembagaan dan 11 Raperda lain kemarin.
Suyanto mengatakan, atas telah disahkannya perda kelembagaan ini pihaknya akan segara mengajukan Peraturan Kelembagaan ini kepada Tim Otoda Propinsi Jatim untuk segera mendapatkan verifikasi agar ditetapkan sebagai lembar daerah.” Secepatnya biasanya paling lama satu minggu,”tandasnya.
Bupati yang menjabat dua periode ini menadaskan dalam pengisian jabatan pada kelembagaan baru tidak mesti seorang kepala Dinas menjabat kembali sebagai kepala Dinas. Meski demikian, dalam pengisian jabatan pihaknya tetap akan disesuaikan dengan eselonisasi.” Penempatan akan jabatan tetap berdasarkan ketentuan kepangkatan yang ada,”tambahnya.
Sementara dikonfirmasi terkait tuntutan pembatalan mutasi oleh komisi A dan pimpinan DPRD, bupati mengaku belum sempat membaca rekomendasi tersebut.” Saya belum baca, karena suratnya baru masuk,”jawabnya.
Meski demikian, Suyanto mengatakan pihaknya akan berkonsultasi terlebih dahulu kepada Mendagri apakah mutasi yang dilakukan Ali fikri sesuai atau tidak. “Kita akan konsultsi dulu pada Mendagri,apa yang diperintahkan kita jalankan,”ujarnya.
Sebagaimana dikatakan wakil ketua Komisi A, Shaikhul Atho’ mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengirimkan rekomendasi pembatalan mutasi yang dilakukan, Ali Fikri saat menjabat sebagai bupati meneruskan Suyanto yang maju mencalonkan diri sebagai bupati pada pilkada Juli lalu. Karena Dua mutasi itu yakni mutasi pada 14 Juli dan 25 Agustus dinilai melanggar PP49/2008. “ Bahkan, kabarnya rekomendasi itu juga disusuli oleh rekomendasi pimpinan DPRD yang meminta bupati segera mengambil langkah-langkah terkait tuntutan komisi A,”ujar anggota dewan asal PPP ini mengatakan.
Sedangkan dalam pandangan akhir Frakasi-fraksi atas raperda kelembagaan kemarin, ditetapkan organisasi kelembagaan pemerintah kabupaten Jombang sebanyak 14 Dinas, 14 bagian dan 13 Lembaga Teknis Daerah.

Minggu, 12 Oktober 2008

Pasokan Mitan di Jombang Berkurang 40 Persen.

Jombang, Bhirawa
Tingginya harga minyak tanah di tingkat ecerean yang kini mencapai Rp 5000/ liternya ternyata disebabkan karena turunnya pasokan. Hal ini diketahui dari hasil cek poin pengiriman mitan di dua pintu masuk kabupaten Jombang oleh Disperindagkop setempat, diketahui pasokan itu berkurang hingga 40 persen.
Cek poin pengiriman mitan yang dilakukan Disperindagkop dilakukan di daerah perbatasan Kudu (utara brantas) dan perbatasan Mojoagung- Mojokerto. Hasilnya pasokan minyak tanah yang masuk ke Jombang hanya 34 tangki. Padahal kebutuhan konsumsi sebanyak 60 tangki atau sekitar 300.000 liter. “Disperindagkop sempat melakukan klarifikasi ke Pertamina terkait hasil cek poin kemarin, ternyata alokasi 60 tangki setiap hari itu tidak pasti, itu keterangan versi Pertamina,’’ kata Edi Supangat, Kabid Perdagangan Disperindagkop Jombang menuturkan.

Edy menambahkan, hasil cek poin yang dilakukan di pintu masuk Jombang tersebut diketahui, Mitan yang dikirim ke Jombang mengalami penurunan, dari jatah yang sesungguhnya 60 tangki hanya dikirim sebanyak 34-36 tangki setiap hari. “ Ada pengurangan hingga 26 tangki. Jika diasumsikan setiap tangki berisi 5.000 liter, maka yang dikirim ke agen hanya 34 tangki atau 170.000 liter,”tandasnya seraya mengatakan, jatah itu dibagi pada 690 pangkalan yang ada dengan pengiriman bervariasi.
Adanya pengurangan ini dibenarkan salah satu agen Mitan di Jombang, Sholahul Am mengatakan jatah mitan yang diterimanya berkurang hingga 9 tangki dari sebelumnya 41 tangki. “ Kemungkinan karena Mitan Jombang tersedot ke daerah lain yangtelah mendapat konfersi ke Gas. Kan mereka belum terbiasa menggunakan Gas sehingga masih memburu minyak tanah,” ujarnya.
Meski demikian, Edy membantah bahwa jatah Mitan untuk kabupaten Jombang ada pengurangan sebesar 130 liter setiap harinya. ‘’Ya tidak disebut pengurangan, hanya alokasi yang tidak menentu yang disebabkan alur dari Pertamina yang ikut menyesuaikan kuota mitan secara nasional. Sehingga terjadi ketidaksesuaian alokasi pengiriman di setiap daerah.” Ini yang menjadi bahan evaluasi bersama,’’ bantahnya.
Kondisi pasokan yang tak menentu ini mengakibatkan kelangkaan minyak tanah ini terlihat hampir merata di wilayah Jombang seperti Kecamatan Ngoro, Mojowarno, Jombang, Mojoagung, Jogoroto, Diwek, Tembelang dan Kecamatan Ploso. Bahkan disalah satu pangkalan Mitan di Desa Tambakrejo Jombang antrian terlihat panjang saat pangkalan mendapat kiriman. ” Kalau tidak antri gak dapat mas, “ujar Makrup yang terlihat membawa dua girigan 20 literan kemarin. rur


Area Publik Jadi Sasaran Penghijauan


Wakil Bupati Widjono Soeparno bersama- sama pimpinan satuan unit kerja saat memulai menggalakkan penghijauan dan kebersihan lingkungan dengan kegiatan Jumat bersih


Jombang, Bhirawa
Wakil bupati Jombang, Widjono Soeparno kembali menggalakkan kegiatan Jumat bersih, yang wajib diikuti seluruh pegawai pemkab Jombang. Kegiatan yang pernah berjalan rutin ini dimulai, Jumat (10/10) kemarin dengan menanam 200 pohon untuk penghijauan khususnya diareal publik.
Lokasi pertama yang dijadikan sasaran program penghijauan tersebut adalah Terminal Bus Kepuhsari, yang dihijaukan dengan tanaman jenis mindi serta pohon beringin putih. Wabup Widjono memimpin langsung penghijaun sekaligus kegiatan menyongsong penilaian lomba Adipura tersebut.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLHK), Nawi Setjianto mengatakan bahwa aksi penanaman itu merupakan upaya Pemkab Jombang untuk lebih menggalakkan penghijauan dan kebersihan lingkungan. ’’Disamping memang menjadi ajang persiapan menyongsong penilaian lomba kebersihan piala Adipura. Dan gagasan Jumat bersih ini juga sebagai upaya untuk memasyarakatkan pemilahan sampah dan pengolahan sampah organik, terutama bagi pelajar ditingkat sekolah,’’terangnya disela-sela kegiatan yang diikuti hampir seluruh kepla satuan unit kerja pemkab dan muspida kabupaten Jombang.
Nawi menambahkan, kegiatan penghijauan yang dilaksanakan setiap Jumat ini, akan lebih ditingkatkan, terlebih menjelang musim penghujan yang diperkirakan datang pada akhir tahun nanti.” Penghijauan seperti ini akan lebih ditingkatkan. Oleh karena itu jenis pohon yang akan ditanam juga disesuaikan dengan kondisi lingkungan dan musim serta areal, agar kemanfaatnya benar-benar bisa dirasakan masyarakat nantinya, “tandas mantan camat ini seraya mengatakan beberapa pohon yang kini ditanam adalah pohon jenis Mahoni dan Mindi yang diharapkan nantinya bisa menjadi pohon peneduh, karena memiliki karakter dan juga kuat.
Program Jumat Bersih disamping sebagai ajang penghijauan dan kebersihan juga dilakukan beberapa program antara lain perbaikan taman kota, pengecatan taman sepanjang jalan raya, serta pengolahan limbah, dan pembangunan kolam. Rur


Khofifah Tetap Menjadi Magnet Perempuan


Jombang, Bhirawa
Meski berbagai isu miring black campaign (kampanye hitam) terhadap calon gubernur perempuan Khofifah Indar Parawansah marak. Sosok ketua PP Muslimat ini tetap menjadi Magnet bagi kalangan perempuan.
Hal itu terlihat dari membludaknya pengunjung yangterdiri dari kaum perempuan memenuhi acara halal Bi Halal bersama Khififah di Alon-alon Jombang, Minggu (12/10) siang kemarin. Disamping Khofifah hadir pula KH Nur Iskandar SQ, Ketua Muslimat Jawa Timur Hj Masruroh Wahid, serta Ketua Muslimat Jombang Hj Munjidah Wahab.

Dalam kesempatan itu, Khofifah meminta pendukungnya tidak terhasut oleh isu-isu miring yang terus digulirkan pihak-pihak yang sengaja ingin menjatuhkan dirinya dalam putaran ke II pilgub mendatang.
Isu-isu yang kini dimunculkan dikatakannya diantaranya adalah pasangan Ka-Ji didukung raja judi, didukung pendanaan dari Vatikan. “Itu semua tidak benar,”ujarnya dihadapan ribuan pengunjung yang terlihat kagum mendengarkan pidato pantan Menteri pemberdayaan perempuan ini.
Karena agar isu miring tidak menjadi ajang firnah, Alumni Unair ini meminta penyebar isu membuktikan dengan data sehingga tidak menjadi fitnah.” Biar semuanya jelas bukan sebagai ajang firnah belaka,’imbuhnya yang langsung disambut tepuk riuh pendukungnya.
Disamping menghadiri kegiatan Halal Bi Halal di Alun-alun Jombang , Khofifah yang mengaku telah mendapatkan dukungan dari beberapa pihak diantaranya dari relawan pasangan Sonarjo-Ali Maschan (Salam), Soetjipto-Ridwan Hisjam (SR), dan Achmady-Soehartono (Achsan), bersama rombongan juga menyempatkan meminta doa restu pada pengasuh Pondok pesantren Darul Ulum Peterongan Jombang. Di pondok tersebut, Khofifah memberikan ceramah kepada ribuan mahasiswi Unipdu (Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum). Selain itu, dia juga meminta doa restu kepada pengasuh pondok Darul Ulum, KH Asad Umar.” Saya mohon doa restunya, semoga bisa berhasil mengemban amanat dan berhasil dalam pilgub mendatang,’pintanya kepada ratusan santriwati yang hadir. Rur


Kamis, 09 Oktober 2008

TOKOH KESEHATAN


Bambang Dwi Hayunanto, SpKK
Direktur RS Daerah Jombang


“ Mewujudkan RS Sebagai Wajah Pemerintah Daerah”
Dokter spesialis kulit dan kelamin ini dinilai berhasil membawa RSD Jombang semakin dipercaya masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya masyarakat yang menggantungkan berobat di Rumah Sakit milik pemerintah daerah kabupatean Jombang ini yang memiliki motto “Krido Cinta ku”.

Tidak hanya itu, peningkatan juga terlihat dari PAD RS yang kini telah mencapai 40 miliar lebih atau sekitar 100 persen dari awal kepemimpinannya empat tahun lalu. Serta semakin megah dan indahnya wajah RS sehingga image bahwa RS milik pemerintah itu kumuh, lambat, dan perawatnya judes-judes, kini tidak lagi terlihat.
Dokter yang pernah menjadi ketua IDI Jombang ini ber-cita-cita, menyelesaikan persoalan kesehatan masyarakat kabupaten Jombang bisa berhenti di RSD Jombang. Dan tidak ada lagi yang dirujuk ke Surabaya. Bahkan, Jika perlu dokter dan tim ahli yang tidak ada di kabupaten Jombang didatangkan.”Kalau ada kasus yang sulit jangan sampai dirujuk ke Surabaya. Semuanya kita harapkan bias di selesaikan di RSD Jombang, kalau bisa yang dari surabaya kita datagkan ke Jomban, ”tutur dr. Bambang Dwi Hayunanta, SpKK, Direktur RSD saat berbincang-bincang dengan wartawan Bhirawa, Ramadlan.
- RSD Jombang nampak terus berbenah dan mendapatkan kepercayaan public ?
Iya, Peningkatan kepercayaan masyarakat untuk berobat di RS ini memang benar, dan terus meningkat. Ini karena kinerja seluruh pegawai dan tenaga medis disini yang kompak dan memang siap diajak maju bersama.
Kepercayaan itu meningkat, karena selama ini RS selalu transparan, semua bebas mengakses dan mengedapankan acuntabilitas public, sehingga diharapkan tidak terjadi korupsi.
- Maksudnya ?
Saya berharap, RSD bisa memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat tanpa membeda-bedakan yang kaya dan miskin, pegawai pemerintah atau bukan, semua dilayani sama.
Karenanya RS memiliki motto Kredo Cintaku, motto ini ditanamkan pada seluruh pegawai di RS ini agar dalam memberikan pelayanan, pelayanan Cepat, sigap dan berhasil guna. Pasien dilayani dalam kondisi lingkungan yang Indah dan suasana Nyaman dan yang terpenting Terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.
Namun tak kalah pentingnya adalah memberikan jaminan rasa Aman baik secara fisik maupun psikologis serta menjaga Kepercayaan Umum tanpa membedakan status social.”Semuanya dilayani”.
Dengan begitu kepercayaan masyarakat bisa kita lihat bersama sekarang. Sehingga atas ketebukaan dan meningkatnya pelayanan, RSD beberapa kali mendapatkan penghargaan bidang kesehatan.
- Bisa disebutkan, penghargaan yang didapat ?
Pada tahun 2006, RSD mendapatkan Persi Award 2006. Salah satu penghargaan yang paling bergengsi. Penghargaan ini didapat karena ada peningkatan pelayanan dan kepuasan pelanggan. Dari semua RS Swasta di Indonesia, alhamdulillah RSD Jombang ini yang terbaik khususnya dalam bidang tingkat pelayanan dan kepuasan pelanggan. Penghargaan ini dikeluarkan oleh persatuan rumah sakit swasta seluruh Indonesia.
RSD juga mendaptkan, Hosital Innovation tebaik I kategori Custamer Service dan marketing, disamping penghargaan Award dari salah satu media local, 2006. Bahkan dibidang pelayanan IRD RSD ini juga memilik Apotik 24 jam dan ECG Monitor dan layanan admiitrasi yang sudah berstandar ISO 9001- 2000.
- Apa saja Aspek Penilaiannya Dok ?
Untuk mendapatkan Persi A Ward banyak criteria yang harus dipenuhi diantara, adalah di rumah sakit itu termasuk ada internal custamernya, keluhannya disampaikan pada media baik koran dan majalah. Jadi yang dilihat adalah rumah sakitnya dulu, karena persoalan masyarakatnya.
- Kabarnya PAD RS juga terus meningkat ?
Peningkatan PAD RSD kini sudah mencapai 40 miliar, dari awalnya yang hanya 20 miliar. Setiap tahun meningkat Rp 5 miliar. Bahkan sekarang ini RSD akan segera diresmikan mejadi Badan Layanan Umum (BLU ).
- Keistimewaannya menjadi BLU ?
Kalau sudah menjadi Badan layanan umum, segala kegiatan yang mendadak tidak harus menunggu persetujuan DPR. Penggunaan anggaran lebih leluasa. Karenanya semuanya harus dibenahi baik seperti, Billing system, strategi bisnisnya karena untuk menjadi BLU tidak gampang.
Kalau sudah BLU, jika RS butuh menambah kursi atau peralatan medis misalnya , langsung bisa dipenuhi pembeliannya dan tidak harus menunggu PAK APBD lagi. Karena menyangkut layanan public harus mempercepat hal itu. Tidak harus menungu nunggu persetujuan anggaran lagi.
- Untuk Peralatan ?
Sebagai RS Daerah di kabupaten dengan tipe B berkapasitas sebanyak 350 tempat tidur, peralatan kita sudah tergolong cukup canggih. Diantaranya adalah CT Scant, Clinik System, ICU Central, Treat Meal-- pemompa jantung. Bagi RS tipe B non pendidikan, peralatan seperti CT Scant merupakan alat yang cukup canggih. Karena harganya cukup mahal.
Cita-cita saya, persoalan kesehatan masyarakat Jombang sudah berhenti disini RSD Jombang saja, karena ini termasuk bagian solusi kesehatan kan. Karenanya RSD terus berbenah melengkapi peralatan. Dan sudah kita lakukan dengan mendatangkan dokter ahli, seperti penanganan kanker dan opersi bombing sumbeng yang tidak bisa diopersi oleh dokter umum. Dokter-dokter ahli kita datangkan ke sini.
Ketika tingkat kesehatan bagus maka pendidikan juga bagus, itu yang harus dikejar. Kita berharap ke depan RS D bisa menjadi Wajah Pemerintah Daerah.
- Maksudnya ?
Ketika melihat rumah sakit pelayanan buruk maka secara otomatis layanan public pemerintah daerah dipandang buruk. Karena yang dilihat pertama adalah layanan public bidang kesehatan. Jika layanannya buruk, maka layanan public pemerintah daerah juga buruk. Begitu sebaliknya.
Karena persoalan pertama yang dilihat oleh masyarakat adalah layanan kesehatan ini. Pelayanan RS harus baik, maka pelayaan kesehatan baik, dan pendidikan juga bagus, itu yang dikejar.

Rabu, 08 Oktober 2008

Tiga Kades dan Satu Sekdes Tercatat di DCS


Belum Lampirkan Ijin Bupati
Jombang, Bhirawa
Hingga hari terakhir, Rabu (8/10) batas pengumuman Daftar Calon Sementara (DCS) Calon legislative yang diumumkan, KPU tidak menerima koreksi dari masyarakat terkait daftar calon legislative. Namun KPU menemukan sebanyak 3 kepala desa dan satu perangkat ikut mendaftarkan sebagai calon legislative

“Aturannya, kalau kepala desa ikut mendaftarkan sebagai calon legislative harus menyertakan surat ijin dari bupati untuk berhenti sementara sebagai kades,”ujar Minan rahman ketua Pokja pencalonan KPU kabupaten jombang dihubungi, rabu (8/10).
Minan menambahkan berbeda dengan kades, perangkat desa saat mencalonkan sebagai caleg dikatakannya tidak berhenti sementara akan tetapi harus mundur sbegai perangkat. “ Semuanya hingga kini belum melampirkan surat ijin maupun pengunduran diri sebagai perangkat. Dan surat itu harus sudah dilampirkan sebelum ditetapkan sebagai DCT,”tandasnya.
Ketiga kades yang terdaftar dalam DCS itu adalah, Wulang Suhardi kades pelabuhan Plandaan, Harun bashori Kades Sambong dukuh Jombang dan Shodiqin kades Sumberagung Peterongan. Ketiga kades ini mendaftar melalui PDIP.
Wulang Suhardi tercatat sebagai caleg nomor urut 2 dari daerah pemilihan 6 meliputi kecamatan Ploso, Kabuh, Plandaan, Ngusikan dan kudu. Dua kades lainnya yakni Harun Bashori kades Sambongdukuh Jombang mendapatkan nomor urut 10 dan Shodiqin kades sumberagung Peterongan mendapat nomor urut 9 keduanya sama-sama berangkat dari daerah pemilihan I meliputi kecamatan Jombang dan Peterongan.
Semenatara satu perangkat desa, yakni Dodik Nur Syahadah yang kini masihtercatat sebagai sekretaris desa Brambang Gudo tercatat dengan nomor urut satu berangkat dari Partai Golkar daerah pemilihan 2 meliputi kecamatan Diwek-Jogoroto dan Sumobito.
Terkait surat ijin dari bupati ini, Kepala bagian pemerintahan, Fachrudin Widodo belum bisa dikonfirmasi. Saat di datangi diruangan yang terletak di lantai dua pemkab Jombang, nampak sepi. Bahkan meja-meja kerja beberapa pegawai nampak kosong meski jam kerja masih menunjukkan pukul 13 15 WIB.” Bapak sedang rapat, dan itu bagian bu Wur, (soal ijin kades mendaftar caleg). Tapi beliau tidak mau menemui sedang repot, “ujar Sri Windarti salah satu pegawai bagian pemerintahan. rur


Selasa, 07 Oktober 2008

Pilgub Putaran II

Sama-Sama Berpeluang Dapat Dukungan PKB
Jombang, Bhirawa
Meski pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jatim putaran II tinggal sebulan lagi, DPW PKB Jawa Timur pimpinan Imam Nahrowi hingga kini belum menentukan dukungan pada kedua pasang calon gubernur dan cawagub.Kedua Cagub dan cawagub sama-sama berpeluang mendapat dukungan PKB.

Wakil ketua DPW PKB Jatim, Masud Adnan menyatakan hingga kini masih menunggu rapat pleno meski ketua Dewan syuro, KH Azis Mansyur sudah menyatakan mendukung pasangan Soekarwo- Saipul (Karsa).” Tentu DPW akan menetukan dukungan, tapi ini kan masih lama kan masih satu bulan, nunggu rapat pleno DPW dulu,”ujar Masud Adnan menjawab wartawan disela-sela acara kondolidasi pengurus DPC PKB se Jatim di Graha Gus Dur Jombang, Selasa (7/10). Hadir dalam kegiatan tersebut ketua umum DPP PKB Muhaimin Iskandar bersama Hilmi Faisal serta KH Azis Mansyur.
Masud menambahkan, kedua pasang cagub dan cawagub sama-sama memiliki peluang mendapat dukungan dari partai yang kelahirannya dibidani NU ini. “ peluangnya sama. Dan kedua calon baik Karsa dan Kaji, juga sudah melakukan pendekatan ke DPW,’ujarnya.
PKB tambah Masud yang juga menjadi sekretaris LPP PKB ini, menjadi penentu bagi kedua pasangan cagub dan cawagub. Karena secara legitimasi, partai berlambang bola dunia ini merupakan partai yang kelahirannya dibidani oleh NU.” Mereka jelas membutuhkan legitimasi ini. Legitimasi partai berbasis NU ini sangat menentukan. Selama PKB belum bersikap yang lain masih menunggu,”imbuhnya.
Mengapa butuh PKB ? dikatakan Masud, karena partai yang secara resmi kelahirannya dibidani NU adalah PKB meski ada partai-partai juga memilikibasis yang sama. Yang kedua kepengurusan PKB hingga ranting ada pengurus NU. “Termasuk tiga pengurus NU yang mendapatkan rekomendasi langsung oleh PW NU dengan tanda tangan Rois dan tanfidz, mencalegkan dari PKB ”ujarnya seraya menyebut tiga nama, Sholeh Hayat Wakil Tanfidz, Ir Qodri dan HM Syaifuddin, katib syuriah PW NU.ketiganya nampak hadir dalam konsolidasi DPC PKB se Jatim di Graha Gus Dur Jombang


Ratusan Spanduk dan Baliho di Turunkan Satpol PP



Petugas satpol PP saat menurunkan baliho pasangan calon gubernur nomor urut 5, Karsa yang terletak di simpang tiga Jombang.


Termasuk Baliho Cagub
Jombang, Bhirawa
Ratusan spanduk dan baliho diturunkan petugas satuan polisi pamong praja (satpol PP) Jombang, Selasa (7/10). Tidak terkecuali baliho calon gubernur dan wakil gubernur yang masuk putaran ke dua, Kaji dan Karsa ikut diturunkan. Pasalnya ratusan spanduk dan baliho ini tidak memiliki ijin dan mengganggu ketertiban.
Operasi penertiban spanduk dan baliho tidak berijin dilakukan disepanjang jalan perkotaan ini dipimpin langsung kasi pengendalian dan operasi (kasi Dal-ops) satpol PP, Wiko Diaz. Hasilnya ratusan spanduk dan baliho yang terpampang disepanjang jalan ini diturunkan paksa.

Ratusan spanduk yang berhasil diturunkan itu diantaranya berada di Jalan KH Wahid Hasyim, A Yani, Brigjen kertarto, Merdeka dan gatot Subroto.” Kita tertibkan karena spanduk dan baliho tidak berijin dan mengganggu keindahan kota,”ujar Wiko disela-sela penertiban.
Dalam penertiban yang dilakukan petugas satpol PP kemarin, dikatakan Wiko, paling banyak didominasi spanduk dan baliho ucapan selamat hari lebaran. “ Ada dari sponsor-sponsor, lembaga pendidikan dan juga calon gubernur dan caleg,’tandas pria yang pernah menjadi ajudan bupati ini mengatakan.
Ditambahkannya, bahwa operasi penertiban sesungguhnya adalah kegiatan rutin, namun selama bulan puasa dan menjelang lebaran kemarin petugas masih memberikan toleransi.” Karena semakin marak dan menggangu keindahan dan ketertiban maka kita tertibkan,”imbuhnya. rur


Senin, 06 Oktober 2008

Musholla Sehat LAZIS NU


JOMBANG
Pembangunan kamar mandi dan tempat wudlu bantuan Lazis NU Jombang untuk mewujudkan Musholla sehat di dusun Klampisan Desa Tondowulan kecamatan Plandaan nampak sudah rampung. Pembangunan dilaksanakan sejak pertengahan bulan puasa romadhon lalu.
Sebelumnya musholla yang terletak di pelosok desa sekitar 30 Km dari Kota Jombang ini hanya memiliki tempat wudlu dari gentong yang terletak di samping bangunan." Al Hamdulillah pembangunan tempat wudlu permanen bantuan LAZIS NU Jombang rampung, terima kasih semoga bermanfaat bagi jamaah,"tutur Mahfudz ketua ranting NU Tondowulan menuturkan.
Lazis NU Jombang bersama PP Seblak Diwek rencananya menyalurkan bantuan program pembangunan sanitasi, kamar mandai dan tempat wudlu permanen pada 10 musholla yang tersebar di beberpa kecamatan.
"Mulai besuk pembangunan tempat wudlu juga dilakukan di Musholla dusun kedunglempuk Desa pesantren kecamatan Tembelang. Dan insyaallah juga membangun di Dusun Mojoduwur Mojowarno,"ujar Rifai salah satu pengurus LAZIS menuturkan.

Halal Bi Halal DI hari Pertama


Bupati Suyanto didampingi Ny Wiwiek Suyanto bersama Wabup Widjono Soeparno dan istri berhalal bi halal dengan seluruh pegawai dilingkungan pemkab Jombang. ramadlan


Salam-Salaman


Bupati Suyanto bersama Wabup Widjono saat menyerahkan kendaraan operasional penyuluh KB dilapangan pemkab Jombang. ramadlan


Bupati Bagikan Kendaraan Operasional Penyuluh KB
Jombang, Bhirawa
Sebanyak 80 penyuluh keluarga berencana (KB) dikabupaten Jombang, Senin (6/10) menerima kendaraan opersional. Pembagian kendaraan opersional dilakukan bupati Suyanto didampingi wakil bupati Widjono Soeparno dihari pertama masuk paska cuti bersama lebaran.
Kendaraan operasinal warna biru dengan tulisan keluarga berkualitas, 2 anak cukup tersebut diperuntukkan bagi petugas lapangan Badan Keluarga Berencana ditiap-tiap kecamatan berasal dari alokasi anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) dan APBD kabupaten Jombang 2008.

“Semoga kendaraan operasional ini bisa menambah peningkatan kinerja petugas lapangan semakin intensif melakukan penyuluhan kepada masyarakat akan pentingnya KB. Dan jangan digunakan untuk hal-hal yang lain,”pesan Suyanto saat menyerahkan simbolik pada beberapa petugas lapangan.
Disamping menyerahkan kendaraan operasional bagi penyuluh KB, dihari pertama masuk paska cuti bersama bupati dan wakil bupati yang baru dilantik 24 September lalu ini juga mengadakan Halal bi Halal bersama seluruh pegawai dilingkungan pemkab Jombang. Hampir seluruh pegawai ikut berjabat tangan dengan bupati dan wabup baru ini.
“ Saya ucapkan terima kasih atas kerjasamanya selama ini, dan marilah kita lanjutkan memberikan pelayanan kepada masyarakat,”tutur Suyanto yang menjabat bupati Jombang dua periode ini mengatakan.
Usai menggelar Apel dan Halal bi Halal bersama yang digelar di halaman kantor pemkab Jombang, bupati meminta jajaran dibawahnya yakni Sekda, BKD dan Bawasda untuk melakukan sidak kepada pegawai yang tidak masuk setelah menjalani libur panjang lebaran. Rur


Pilkada Usai, PPS Belum Dibayar

BUPATI PUN SUDAH DI LANTIK
Jombang, Bhirawa
Sudah hampir tiga bulan Pemilihan kepala daerah kabupaten Jombang usai. Bahkan bupati dan wakil bupati terpilih telah dilantik oleh Pj Gubernur Jatim, 24 September lalu. Namun sebagian Panitia Pemungutan Suara (PPS) ditingkat desa belum menikmati hasil keringatnya alias belum terbayar.


Salah satu PPS yang belum menerima honor adalah PPS Desa Tondowulan Kecamatan Plandaan. Sudah tiga bulan honor sebagai panitia pilkada di tingkat desa belum diterima.” Yang terakhir honor PPS yang kita terima bulan Juni, selanjutnya hingga kini belum menerima,”ujar Abdurrahman ketua PPS kepada bhirawa, Senin (6/10).
Pihaknya mengaku tidak mengetahui mengapa honor panitia pilkada kabupaten Jombang yang dilaksanakan 23 Juli lalu berbarengan dengan pilgub Jatim hingga kini belum terbayar. Padahal lanjutnya laporan kegiatan dan keuangan sudah selesai dikerjakan. “ Tidak tahu apakah memang dari KPU nya atau PPK nya yang molor,”imbuhnya.
Abdurrahman mengatakan meski honor PPS nilainya tidak seberapa, namun bagi masyarakat desa, uang kehormatan yang merupakan hasil kerja selama pelaksanaan pilkada sangat berarti. “Apalagi menjelang lebaran kemarin, dan hampir semua PPS di kecamatan Plandaan belum menerima. Padahal kita sudah dilantik kembali menjadi PPS pemilu 2009,”tandasnya seraya mengatakan honor PPS untuk ketua sekitar Rp 130 ribu sedangkan anggota Rp 120 ribu.
Di konfirmasi terpisah, anggota KPU kabupaten Jombang, Sayekti membenarkan adanya PPS yang belum menerima honor. Namun dikatakannya pihaknya tidak mengetahui alas an keterlambatan pencairan honor sebagian PPS tersebut. “ Informasinya di PPK belum terbentuk bendahara PUMKnya sehingga honor belum bias di cairkan. Coba Tanya langsung ke secretariat atau bendahara KPU,”pintanya.
Seperti diketahui, pilkada kabupaten Jombang yang diikuti tiga kontestan dilaksanakan pada 23 Juli berbarengan dengan pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jatim. Bahkan pasangan Suyanto- Widjono yang diusung PDIP dinyatakan sebagai pemenang sudah dilantik oleh Pj Gubernur Jatim, Setia Purwaka pada 24 September lalu melalui Paripurna DPRD setempat. Rur

Minggu, 05 Oktober 2008

Rayakan Lebaran Dengan Pesta Miras

Dua Tewas Satu Dirawat di RS
Jombang, Bhirawa
Diduga akibat menenggak minuman keras berlebihan, Dua orang warga Desa Sumber Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang, meninggal, Sabtu (4/10). Kedua pemuda yang meninggal usai menggelar pesta Miras adalah Satiran (37) dan Paryanto (23). Sedangkan satu pemuda lainnya, yakni Sugiyanto (26), kini masih harus menjalani perawatan di rumah sakit Kristen Mojowarno Jombang.

Informasi yang dihimpun menyatakan, ketiga pemuda ini menggelar pesta miras pada, Kamis (2/10) lalu, tepatnya sehari setelah merayakan Lebaran. Ketiganya menenggak miras bercampur suplemen secara bergiliran, di belakang villa Tjahyono, yang terletak di Dusun/Desa Carangwulung Kecamatan Wonosalam Jombang yang merupakan kawasan Wisata dan penginapan.
Dugaan keduanya meningggal akibat Miras dibuktikan dari olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang dilakukan aparat kepolisian Polsek Wonosalam. Petugas berhasil menemukan barang bukti berupa tiga buah kantong plastik berisi sisa bekas minuman arak putih yang sudah tercampur dan satu botol minuman suplemen.
Sebenarnya, usai menggelar pesta miras, ketiga pemuda ini juga sempat berlebaran bersama keluarga mereka. Bahkan, Paryanto sempat berkunjung ke kerabat dan keluarga di Pare Kediri, sedangkan Satiran berlebaran ke Kasembon Malang.
Ketiga pemuda ini baru mengalami gejala aneh satu hari kemudian, ketiganya bahkan sempat dilarikan ke rumah sakit. Sugianto dilarikan ke rumah sakit Kristen Mojowarno sedangkan Satiran dan Paryanto dilarikan ke rumah sakit Kasembon dan rumah sakit Pare.
Namun dua hari menjalani perawatan di RS tersebut, Satiran dan Paryanto akhirnya meninggal dunia. Sementara itu, korban Sugianto yang sempat mengalami kondisi kritis saat ini sudah mulai membaik. Korban yang dibawa ke rumah sakit hari Jumat (5/10) lalu saat ini sudah mulai sadar.
Kapolsek Wonosalam, AKP Abdul Syukur, Kapolsek Wonosalammenyatakan pihaknya masih melakukan penyidikan. “Saat ini kita masih terus melakukan penyelidikan. Termasuk melakukan olah TKP yang terletak sekitar 200 meter di belakang villa Tjahyono Wonosalam,” terangnya, Minggu (5/10).
Syukur menambahkan, dari hasil olah TKP, polisi menemukan barang bukti berupa tiga buah kantong plastik berisi sisa bekas minuman arak putih yang sudah tercampur dan satu botol minuman suplemen.”Saat ini kami masih melakukan penyelidikan tentang campuran minuman keras yang diminum ketiga korban serta asal minuman keras tersebut berasal, “ tandasnya.rur