Kamis, 09 Oktober 2008

TOKOH KESEHATAN


Bambang Dwi Hayunanto, SpKK
Direktur RS Daerah Jombang


“ Mewujudkan RS Sebagai Wajah Pemerintah Daerah”
Dokter spesialis kulit dan kelamin ini dinilai berhasil membawa RSD Jombang semakin dipercaya masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya masyarakat yang menggantungkan berobat di Rumah Sakit milik pemerintah daerah kabupatean Jombang ini yang memiliki motto “Krido Cinta ku”.

Tidak hanya itu, peningkatan juga terlihat dari PAD RS yang kini telah mencapai 40 miliar lebih atau sekitar 100 persen dari awal kepemimpinannya empat tahun lalu. Serta semakin megah dan indahnya wajah RS sehingga image bahwa RS milik pemerintah itu kumuh, lambat, dan perawatnya judes-judes, kini tidak lagi terlihat.
Dokter yang pernah menjadi ketua IDI Jombang ini ber-cita-cita, menyelesaikan persoalan kesehatan masyarakat kabupaten Jombang bisa berhenti di RSD Jombang. Dan tidak ada lagi yang dirujuk ke Surabaya. Bahkan, Jika perlu dokter dan tim ahli yang tidak ada di kabupaten Jombang didatangkan.”Kalau ada kasus yang sulit jangan sampai dirujuk ke Surabaya. Semuanya kita harapkan bias di selesaikan di RSD Jombang, kalau bisa yang dari surabaya kita datagkan ke Jomban, ”tutur dr. Bambang Dwi Hayunanta, SpKK, Direktur RSD saat berbincang-bincang dengan wartawan Bhirawa, Ramadlan.
- RSD Jombang nampak terus berbenah dan mendapatkan kepercayaan public ?
Iya, Peningkatan kepercayaan masyarakat untuk berobat di RS ini memang benar, dan terus meningkat. Ini karena kinerja seluruh pegawai dan tenaga medis disini yang kompak dan memang siap diajak maju bersama.
Kepercayaan itu meningkat, karena selama ini RS selalu transparan, semua bebas mengakses dan mengedapankan acuntabilitas public, sehingga diharapkan tidak terjadi korupsi.
- Maksudnya ?
Saya berharap, RSD bisa memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat tanpa membeda-bedakan yang kaya dan miskin, pegawai pemerintah atau bukan, semua dilayani sama.
Karenanya RS memiliki motto Kredo Cintaku, motto ini ditanamkan pada seluruh pegawai di RS ini agar dalam memberikan pelayanan, pelayanan Cepat, sigap dan berhasil guna. Pasien dilayani dalam kondisi lingkungan yang Indah dan suasana Nyaman dan yang terpenting Terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.
Namun tak kalah pentingnya adalah memberikan jaminan rasa Aman baik secara fisik maupun psikologis serta menjaga Kepercayaan Umum tanpa membedakan status social.”Semuanya dilayani”.
Dengan begitu kepercayaan masyarakat bisa kita lihat bersama sekarang. Sehingga atas ketebukaan dan meningkatnya pelayanan, RSD beberapa kali mendapatkan penghargaan bidang kesehatan.
- Bisa disebutkan, penghargaan yang didapat ?
Pada tahun 2006, RSD mendapatkan Persi Award 2006. Salah satu penghargaan yang paling bergengsi. Penghargaan ini didapat karena ada peningkatan pelayanan dan kepuasan pelanggan. Dari semua RS Swasta di Indonesia, alhamdulillah RSD Jombang ini yang terbaik khususnya dalam bidang tingkat pelayanan dan kepuasan pelanggan. Penghargaan ini dikeluarkan oleh persatuan rumah sakit swasta seluruh Indonesia.
RSD juga mendaptkan, Hosital Innovation tebaik I kategori Custamer Service dan marketing, disamping penghargaan Award dari salah satu media local, 2006. Bahkan dibidang pelayanan IRD RSD ini juga memilik Apotik 24 jam dan ECG Monitor dan layanan admiitrasi yang sudah berstandar ISO 9001- 2000.
- Apa saja Aspek Penilaiannya Dok ?
Untuk mendapatkan Persi A Ward banyak criteria yang harus dipenuhi diantara, adalah di rumah sakit itu termasuk ada internal custamernya, keluhannya disampaikan pada media baik koran dan majalah. Jadi yang dilihat adalah rumah sakitnya dulu, karena persoalan masyarakatnya.
- Kabarnya PAD RS juga terus meningkat ?
Peningkatan PAD RSD kini sudah mencapai 40 miliar, dari awalnya yang hanya 20 miliar. Setiap tahun meningkat Rp 5 miliar. Bahkan sekarang ini RSD akan segera diresmikan mejadi Badan Layanan Umum (BLU ).
- Keistimewaannya menjadi BLU ?
Kalau sudah menjadi Badan layanan umum, segala kegiatan yang mendadak tidak harus menunggu persetujuan DPR. Penggunaan anggaran lebih leluasa. Karenanya semuanya harus dibenahi baik seperti, Billing system, strategi bisnisnya karena untuk menjadi BLU tidak gampang.
Kalau sudah BLU, jika RS butuh menambah kursi atau peralatan medis misalnya , langsung bisa dipenuhi pembeliannya dan tidak harus menunggu PAK APBD lagi. Karena menyangkut layanan public harus mempercepat hal itu. Tidak harus menungu nunggu persetujuan anggaran lagi.
- Untuk Peralatan ?
Sebagai RS Daerah di kabupaten dengan tipe B berkapasitas sebanyak 350 tempat tidur, peralatan kita sudah tergolong cukup canggih. Diantaranya adalah CT Scant, Clinik System, ICU Central, Treat Meal-- pemompa jantung. Bagi RS tipe B non pendidikan, peralatan seperti CT Scant merupakan alat yang cukup canggih. Karena harganya cukup mahal.
Cita-cita saya, persoalan kesehatan masyarakat Jombang sudah berhenti disini RSD Jombang saja, karena ini termasuk bagian solusi kesehatan kan. Karenanya RSD terus berbenah melengkapi peralatan. Dan sudah kita lakukan dengan mendatangkan dokter ahli, seperti penanganan kanker dan opersi bombing sumbeng yang tidak bisa diopersi oleh dokter umum. Dokter-dokter ahli kita datangkan ke sini.
Ketika tingkat kesehatan bagus maka pendidikan juga bagus, itu yang harus dikejar. Kita berharap ke depan RS D bisa menjadi Wajah Pemerintah Daerah.
- Maksudnya ?
Ketika melihat rumah sakit pelayanan buruk maka secara otomatis layanan public pemerintah daerah dipandang buruk. Karena yang dilihat pertama adalah layanan public bidang kesehatan. Jika layanannya buruk, maka layanan public pemerintah daerah juga buruk. Begitu sebaliknya.
Karena persoalan pertama yang dilihat oleh masyarakat adalah layanan kesehatan ini. Pelayanan RS harus baik, maka pelayaan kesehatan baik, dan pendidikan juga bagus, itu yang dikejar.

Tidak ada komentar: