Kamis, 31 Juli 2008

Warga Desa Jatiwates Gelar Tahlilan



PENGGALIAN PEKARANGAN RUMAH RYAN BERLANJUT
Jombang, Bhirawa
Warga Dusun Maijo Desa Jatiwates kecamatan Tembelang Jombang tempat dimana tersangka pembunuh berantai, Fery Idam Feryansyah alias Ryan (30) tinggal, malam ini, Kamis (31/7) menggelar Tahlilan. Tahlilan dalam rangka mendoakan terhadap korban-korban pembunuhan yang dikubur dibelakang rumah orang tua korban.
“ Malam ini kita gelar doa bersama, pembacaan Yasin dan Tahlil bersama warga sekitar untuk mendoakan korban-korban yang telah meninggal, khususnya yang menjadi korban tersangka Ferry,”ujar Mahmud, kepala Desa Jatiwates Kecamatan Tembelang, kepada bhirawa.

Doa bersama, dikatakan, akan dilakukan di Musholla yang jaraknya tidak jauh dari lokasi penguburan massal korban-korban Ferry. “ Termasuk dalam rangka mendo’akan arwah korban dan keluarga diberi ketabahan, serta musibah ini tidak terulang lagi,”tambahnya.
Kesibukan, warga Desa Jatiwates Tembelang sejak ditemukannya empat mayat pada penggalian pertama di pekarangan orang tua lelaki lembeng ini, pada (21/7) lalu terus meningkat. Karenanya, pihak desa lanjut kades Mahmud, juga membuka posko untuk menerima pengaduan. Posko pengaduan yang berada tepat di depan rumah orang tua tersangka pembunuh berantai ini dibuka selama 24 jam.” Banyak pengaduan yang masuk, posko juga memberikan informasi kepada masyarakat yang datang dari daerah lain,”tandas Mahmud menuturkan.
Sementara itu, dalam penyisiran kembali yang dilakukan petugas, petugas melakukan penggalian untuk yang keempat kalinya. Hampir seluruh pekarangan belakang rumah, termasuk kamar tersangka digali petugas yang datang dari polda Jatim dibantu sekita 25 warga setempat terus melakukan pencarian.
Namun, hingga pukul 17.00 WIB penggalian yang dilakukan petugas, belum menemukan tanda-tanda adanya mayat yang dikubur lagi. “ Belum ada tanda adanya korban,”tutur petugas saat menghentikan penggalian seraya mengatakan penggalian akan dilanjutkan kembali beuk (hari ini).ramadlan

Rabu, 30 Juli 2008

Golput Jombang Kalahkan Lima Cagub

Jombang, Bhirawa
Pemilih yang tidak menggunakan haknya atau Golput dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jatim di kabupaten Jombang 23 Juli lalu ternyata masih tinggi. Bahkan, suara golput mengalahkan kelima pasangan kontestan calon gubernur dan cawagub.
Ketua Pokja Pemungutan dan Penghitungan Suara KPUD Kabupaten Jombang, Medan Amrullah mengatakan, dari total suara yang telah masuk dan selesai dilakukan rekapitulasi di tingkat KPU kabupaten, suara sah untuk pilgub Jatim sebanyak 623.170 suara. “ Sedangkan suara tidak sah tercatat sebanyak 57.597 suara.,”ujarnya, Rabu (30/7) seraya mengatakan pemilih yang tercatat dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk gubernur dan wakil gubernur sebanyak dari 961.971 pemilih. Sehingga diketahui jumlah pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya sebanyak 271.204 orang.

Sedangkan, hasil rekapitulasi surat suara di KPU diketahui, pasangan nomor urut Lima, Soekarwo- Saipul unggul dibandingkan dengan empat pasangan lain. Pasangan yang dikenal dengan KarSa ini dikabupaten Jombang berhasil menarik simpati dengan mendapatkan sebanyak 189.125 suara, disusul pasangan nomor urut satu, Khofifah- Mudjiono (KAJI) dengan perolehan sebanyak 172.015 suara.
Sementara itu, pasangan nomor urut tiga, Soenarjo- Ali Maschan (SALAM) tetap sesuai dengan nomor urutnya yakni pada posisi tiga dengan perolehan suara sebanyak 130.640. Dan pasangan Achmadi- Hartono (ACHSAN) hanya pada posisi terakhir dengan meraup suara sebanyak 35.271.
Yang cukup mengejutkan adalah perolehan suara pasangan yang diusung PDIP, Sutjipto-Ridwan (SR). meski calon bupati yang diberangkatkan PDIP Jombang menang mutlak dengan perolehan suara sebanyak 353. 255 suara, pada pilbup yang digelar bersamaan dengan pilgub 23 Juli lalu, Namun pasangan nomor urut dua ini, hanya perolehan suara sebanyak 96.119. ramadlan

Di Duga Masih Ada Mayat Terkubur


Polisi Panggil Penggali Suruhan Tersangka
Jombang, Bhirawa
Polres Jombang terus mengembangkan kasus penguburan massal yang diduga dilakukan Ferry Idham Heryansyah (30) alias Ryan tersangka pembunuhan berantai asal Dusun Maijo Desa Jatiwates kecamatan Tembelang Jombang. Rabu (30/7) beberapa orang yang pernah disuruh menggali lubang-lubang dibelakang rumah orang tua Ryan dimintai keterangan.
Dua orang penggali pertama yang dipanggil adalah, Sarto (55) warga Dusun Sumbersuko Desa Jatiwates Kecamatan Tembelang dan Budiono (45) juga warga setempat. Usai menjalani pemeriksaan, kedua buruh gali tersebut digelandang petugas Polres Jombang ke lokasi penggalian untuk menunjukkan titik-titik galian yang ada di TKP yang diduga digunakan sebagai tempat penguburan korban-korban Ryan. Hasilnya, polisi mensinyalir masih ada satu titik galian lagi yang misterius alias diduga menyimpan mayat.

Budiono meangatakan ada tiga titik yang pernah ia gali. Pertama, galian yang ada di sebelah septic tank dimana ditemukannya 5 mayat, kedua adalah lubang yang berada di bawah pohon salak, tempat ditemukannya satu mayat yang diduga di kubur sejak tahun 2006. Dan titik ketiga adalah berada di samping rumah Ryan. Tragisnya, titik terkhir itu sampai saat ini masih menjadi misteri karena belum digali. Ada dugaan, titik disamping rumah itu juga digunakan oleh Ryan untuk mengubur para korbannya.
Sedangkan, Sarto peggali lain kepada penyidik mengakui jika dirinya pernah disuruh oleh Kasiatun (ibu Ryan, Red) untuk membuat galian belakang rumah. Galian yang dia buat seluas 4 m x 4 m. ” Tidak tahu jika lubang itu akan digunakan untuk mengubur mayat. Saya hanya disuruh untuk membuat galian yang rencananya dibuat kolam ikan,”akunya.
Selain itu, Polres Jombang juga memeriksa 4 penggali lainnya, mereka adalah Slamet (37), Sunggono (41), Supardi (40), dan Solikan (38), keempatnya warga Dusun Maijo Desa Jatiwates Kecamatan Tembelang serta Sumarsono (45) warga Desa Sentul Kecamatan Tembelang. Sumarsono dimintai keterangan terkait dirinya yang pernah diminta tersangka Ryan mengangkut barang-barang milik tersangka.
Kapolres Jombang, AKBP. M Khosim menjelaskan, para penggali itu dipanggil dalam rangka dimintai keterangan. Karena pihaknya saat ini sedang mengembangkan kasus pembunuhan berantai yang telah dilakukan tersangka Ryan. " Mereka hanya dimintai keterangan. Terkait penggalian di belakang rumah orang tua Ryan,”jelasnya seraya mengatakan, mengenai keterlibatan kedua orang penggali tersebut ikut mengubur mayat- mayat korban masih dalam penyelidikan. ramadlan

Dapil Jombang Tidak Berubah

Kursi Dewan Bertambah
Jombang, bhirawa
Daerah pemilihan (Dapil) untuk pemilihan anggota DPRD kabupaten Jombang pada pemilu 2009 tidak berubah. Sebanyak 6 Dapil kabupaten Jombang masih tetap digunakan, meski ada penambahan jumlah kursi untuk para wakil rakyat dari sebelumnya hanya 45 kursi menjadi total 50 kursi.
Ketua Pokja pencalonan, KPU kabupaten Minan Rahman mengatakan, penambahan kuota kursi anggota DPRD ini tersebar pada lima daerah pemilihan. sedangkan satu Dapil kuotanya tetap.” Hanya satu dapil yang tidak mendapatkan tambahan kuota kursi Dewan, yakni Dapil enam,”ujarnya, Rabu (30/7).

Penambahan kursi DPRD dari 45 menjadi 50 ini lanjut Minan, sebagai konsekwensi jumlah penduduk di kabupaten Jombang yang terus bertambah. Jumlah penduduk Jombang hingga kini telah mencapai 1.251.887 jiwa. '' Sesuai UU No 10 tahun 2008 tentang pemilu. Maka otomatis jumlah keanggotaan DPRD saat pemilu 2009 harus ditambah," tandasnya seraya mengatakan dalam pasal 26 ayat 2 huruf g, setiap Kabupaten/Kota yang jumlah penduduknya lebih dari satu juta maka jumlah kursinya di DPRD setempat sebanyak 50.
Kelima Dapil yang ditetapkan KPU berhak mendapatkan tambahan kursi legislatif pada pemilu 2009 mendatang adalah Dapil I, yang sebelumnya memiliki 7 kursi menjadi 8 kursi yang meliputi Kecamatan Peterongan dan Jombang Kota.
Begitu pula dengan Dapil II yang mencakup Kecamatan Diwek, Sumobito dan Jogoroto yang sebelumnya mendapatkan 9 kursi kursi di DPRD menjadi 10 kursi. Demikian pula dengan Dapil III yang meliputi Kecamatan Mojowarno, Mojoagung, Wonosalam dan Bareng. Jika sebelumnya hanya sembilan kursi 9 kini menjadi 10 kursi.
Penambahan satu kursi juga berlaku untuk DP IV wilayah Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Perak, Gudo dan Ngoro yang sebelumnya delapan kini menjadi sembilan. Begitu pula dengan Dapil V yang meliputi kecamatan Tembelang, Megaluh dan Kesamben juga mendapatkan tambahan satu kursi DPRD.” Untuk Dapil VI yang meliputi Kecamatan Kudu, Ploso, Kabuh, Plandaan dan kecamatan Ngusikan tetap, dengan enam kursi,”jelasnya.
Sementara itu, tahapan pencalonan anggota DPRD untuk pemilu 2009, dimulai pada tanggal 5 Agustus hingga 3 oktober mendatang. ”Pengambilan formulir dimulai tanggal 5-9 Agustus dan pada tanggal 10-15 Agustus pengajuan bakal calon oleh pengurus Parpol,”pungkasnya.ramadlan

Suyanto- Widjono Ditetapkan Sebagai Pemenang Pilbup

Golpot Ungguli Dua Cabup
Jombang,bhirawa
Pasangan Suyanto- Widjono hari ini ditetapkan sebagai pemenang pilkada kabupaten Jombang oleh KPU kabupaten. Hal ini menyusul telah selesainya rekapitulasi penghitungan suara di tingkat kabupaten. Pasangan Suyanto- Widjono hingga rekapitulasi terakhir unggul dari dua pasangan lain dengan perolehan suara sebanyak 353.255 suara.
” Besuk (hari ini, kamis) KPU akan melakukan pleno untuk menetapkan siapa pemenang pilkada 23 Juli lalu,”ujar Ketua Pokja Pemungutan dan Penghitungan Suara KPU Kabupaten Jombang, Medan Amrullah, dihubungi melalui handphonenya, Rabu (30/7).

Medan menambahkan, hasil rekapitulasi penghitungan suara di tingkat kabupaten sudah rampung semua dan kini pihaknya bersama anggota KPU lain, Sayekti Suindah sedang mengantarkan hasil repatitulasi penghitungan suara tersebut ke KPU Propinsi Jatim. ” Ini kita sekarang menuju KPU propinsi,”tambahnya.
Sementara itu, dari hasil rekapitulasi di KPU kabupaten diketahui dua pasangan calon lain yakni pasangan Nyono- Halim yang diusung Partai Golkar, PKS dan PKB serta pasangan Soeharto- Mujib yang diberangkatkan Partai Demokrat bersama sebelas partai non parlemen perolehan suara mereka kalah dengan golput yang mencapai 281. 293 pemilih.
Dari hasil rekapitulasi yang telah diselesaikan diketahui dari 961.945 pemilih yang tercatat dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebagai pemilih dalam pilbup, sebanyak 680. 652 warga yang menggunakan hak pilihnya dengan rincian, sebanyak 631.715 suara dinyatakan sah, dan 48 937 suara dinyatakan tidak sah.
Pasangan Suyanto- Widjono memperoleh sebanyak 353.255 suara atau 56 persen, disusul pasangan Nyono-Halim dengan perolehan sebanyak 241.678 suara atau 38 persen dan pasangan Soeharto- Mujib menempati nomor urut terakhir dengan perolehan 36.781 suara atau 6 persen.” Total suara sah yang masuk sebanyak 631.715 dan yang tidak sah sebanyak 48 937, dari DPT sebanyak 961.945 pemilih,”tambahnya.
Dengan ditetpakkannya, pasangan yang diberangkatkan PDIP ini, calon bupati dan wakil bupati Jombang, Suyanto – Widjono Soeparno bisa dipastikan akan memimpin Jombang kembali untuk lima tahun kedepan yakni 2008-2013. Dan ini merupakan sejarah baru, pasalnya di kabupaten Jombang tidak pernah ada bupati yang menjabat dua periode.
Suyanto sebelumnya adalah wakil bupati selama tiga tahun, mendampingi bupati Affandy, kemudian menjabat bupati bersama Drs Ali fikri sejak 2003-2009 dan kini menang dalam pilkada yang untuk pertama kalinya diselengarakan secara langsung Jombang pada 23 Juli lalu. Rur

Senin, 28 Juli 2008

Enam Mayat Korban Ryan ditemukan


* Pembongkaran Dipadati Ribuan Massa
Jombang, Bhirawa
Ribuan warga memadati lokasi pembongkaran kuburan massal korban pembunuhan yang dilakukan, Ferry Idam Heryansah (30) warga Desa Jatiwates Kecamatan Tembelang, Jombang Jawa Timur. Sebanyak 6 kerangka mayat ditemukan saat pembongkran, Senin (28/7) kemarin.

Pembongkaran dan rekontruksi dipimpin langsung Kombes Rusli Nasution, Direktur Reskrim Polda Jatim. Hadir juga Direktur Reskrim Polda Metro, Kombes Carlo Tiwu dan timnya, serta Kepala Puslabfor Polda Jatim, Kombes Pol Wahyu.
Keenam kerangka itu diduga adalah mayat, Nany Hidyati (32) bersama anaknya, Silvia (3) warga Jombang, yang dikubur di saptitank, Moh zainul Abidin Alias Zaki ( 21) Dapurkejambon Jombang, Agustinus Styawan (28) Jombang, Fauzin Suyanto (28).
Sebelum pembongkaran dilakukan, petugas melakukan rekrontruksi pembunuhan yang dilakuakn Ryan terhadap korban-korbannya. Pembunuhan dilakukan dengan memukul korban memakai linggis dan kemudian setelah tak berdaya diseret serta dikubur di halaman belakang rumah pelaku. Hingga kini belum ada keterangan resmi dari tim gabungan Polda Jatim dan Polda Metro Jaya.
Dengan ditemukan enam mayat korban dipekarang rumah orang tua Ryan di Dusun Maijo Desa Jatiwates, berarti sudah 10 korban hingga kini telah ditemukan. Setelah dalam pembongkaran pertama empat korban terlebih dahulu diangkut petugas gabungan dari Polda Metro Jaya dan Polda Jatim dibantu petugas Polres Jombang seminggu lalu.
Kapolres Jombang AKBP. M.Khosim menuturkan, penemuan keenam jasad tersebut hasil pengembangan kasus terdahulu. “Dari keterangan pelaku, keenam jasad itu memang jasad enam orang yang disebut tadi," terang ditemui di lokasi.
Khosim, menambahkan dari hasil tes kesehatan yang dilakukan, terangksa termasuk orang sehat, tidak mempunyai kelainan. Sebab, di depan petugas yang bersangkat ingat betul lokasi kejadian dan cara penyiksaannya. “Dia mengaku terus terang mengatakan tidak mau mengubur korban di dalam rumahnya, karena tempat tinggalnya. Makanya para korban itu dikubur di luar rumah semua,” jelasnya.
Pembongkaran mayat korban kebiadaban Ferry Idam Heryansah alias Ryan, di Dusun Maejo, Desa Jatiwates, Kec. Tembelang, dibanjiri ribuan massa. Massa sejak pagi berdesakan ingin mendekat ke lokasi kejadian. Saking banyaknya massa yang ingin menyaksikan wajah Ryan dan rekontruksi, polisi kewalahan menghalau warga yang datang dari berbagai penjuru desa. Bahkan semua pintu masuk menuju Desa Jatiwates ditutup oleh Polisi lalu lintas yang berjaga di setiap gang. Polisisi sedkikitnya menurunkan sebanyak 250 personel untuk mengamankan jalannya rekontruksi dan pembongkaran tersebut.ramadlan

Minggu, 27 Juli 2008

Orang Tua Ryan Minta Maaf


POLISI PERIKSA KELUARGA RYAN, TERKAIT MOTOR AHSONY
Jombang, Bhirawa
Akhmad (62) ayah tersangka kasus pembunuhan berantai, Ferry Idam Heryansyah (30) alias Ryan warga Desa Jatiwates kecamatan Tembelang Jombang meminta kepada keluarga yang telah menjadi korban pembunuhan anaknya., Karena, dirinya mengaku tidak mengetahui perbuatan anaknya yang tega melakukan pembunuhan terhadap beberapa orang tersebut.

“ Kepada seluruh keluarga korban, kami minta maaf, karena tidak mengetahui perilaku perbuatan anak saya seperti itu,’ujarnya sesaat sebelum diminta keterangan oleh polisi, Minggu (27/7) bersama istri, Kasiatun serta kakak Ryan, Mulyo Wasis.
Kasiatun, ibu tersangka, juga menambahkan, permintaan maaf keluarga ini agar bisa disampaikan “ Mohon ini disampaikan, saya sangat menyesal. Karena tidak menyangka anak saya perbuatannya seperti itu,’tuturnya sambil terisak saat menunggu pemeriksaan di mapolres Jombang.
Ibu Ryan ini juga menceritakan, perubahan perilaku anaknya, Ryan terjadi sejak anaknya tersebut kelas 3 SMP. Yang mecolok, perilaku Ryan berubah mencolok agak feminim saat duduk dibangku SMA, dengan ditunjukkan kegemarannya menari dan memakai pakaian perempuan. “ Saat SMP itu, Ryan mengalami sakit yang cukup parah sehingga sempat dirawat di RS Gatul Mojokerto, setelah itu sifatnya juga berubah menjadi temperal, saat tersinggung cepat marah,”ungkapnya kepada sujumlah wartawan seraya mengatakan bahwa dirinya juga pernah diancam dengan pisau oleh Ryan.
Orang tua Ryan juga menceritakan, bahwa anaknya sejak empat bulan terakhir hingga munculnya kejadian yang menghebohkan ini, Ryan tidak pernah pulang. Dari pengakuannya, berada di Jakarta menjari kerja. Selama ini anaknya sehari-hari mengajar Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ) di Masjid dan menjadi instruktur senam di Tempat fitness, Marcella Jl Gatot Subroto.
Sementara itu, pemeriksaan yang dilakukan polisi terhadap orang tua Ryan, Akhmad Sadikun- Kasiatun kemarin terkait keberadaan sepeda motor Ahshony warga Slawe kecamatan Tarik Kabupaten Sidoarjo yang diduga juga menjadi korban Ryan. Sepeda motor Thunder warna biru dengan nopol W 5454 GR milik Akhsony yang hilang sejak September 2007 lalu, berada ditangan Akhmad.
Kasat Reskrim Polres Jombang, AKP Kasyanto, menyatakan pihak kepolisian meminta keterangan orang tua asal usul sepeda milik Akhsony.” Kita sedang meminta keterangan, bagaimana sepeda itu bisa bearada ditangan orang tua tersangka, “jelasnya.
Kasat Reskrim menambahkan, pemeriksaan terhadap keluarga belum rampung, namun dari pengakuan Akhmad, diketahui bahwa sepeda itu dimbil dari salah satu bengkel di Desa Sentul yang tidak jauh dari rumah Ryan.” Itu pengakuannya, karena kitu kita sedang mendalami keterangan ayah tersangka,”tandasnya.
Sekedar diketahui, paska ditemukannya, empat mayat yang dikubur di pekarangan rumah orang tua Ryan di desa jatiwates Kecamatan tembelang Jombang, polisi terus menerima laporan orang-orang hilang yang diduga berhubungan dengan tersangka Ferry Idam heryansyah. Sedikitnya ada 7 laporan yang telah diterima polisi, diantaranya nany Hidyati (32) bersama anaknya, Silvia (3) warga Jombang, Moh zainul Abidin Alias Zaki ( 21) Dapurkejambon Jombang, Agustinus Styawan (28) Jombang, Fauzin Suyanto (28) warga Nganjuk dan yang terakhir adalah Akhsony (27) pegawai Pabrik kertas PT Tjiwi kimia Mojokerto. (ramadlan)

Sabtu, 26 Juli 2008

Ferry Mengaku Model dan Instruktur Senam


Tidak ada yang menyangka, ferry yang kini ditetapkan sebagi tersangka pembunuhan berantai ini adalah pembunuh beradarah dingin. Pribadi pendiam dan sopan yang selama ini ditunjukkan ternyata menyimpan mesteri bagi teman, tetangga serta guru-gurunya.
Menurut sejumlah rekan sekolah dan mantan gurunya, Ryan yang dulu dikenal dengan panggilan Fery itu, sikapnya bertolak belakang dengan semasa masih di sekolah. Dulu dia dikenal sebagai sosok yang periang, mudah bergaul dengan teman dan aktif dalam berbagai kegiatan ektra kurikuler di sekolahnya, terutama tari.
Karena itu, mereka menyatakan tak percaya dengan perjalanan hidup Ryan yang begitu kelam dan berdarah-darah, apalagi sampai berbuat sekejam itu. Membunuh, mencincang dan kemudian mengubur orang-orang yang pernah dikenalnya, di halaman belakang rumahnya.
"Dia itu anaknya periang, suka guyon dan kalau ngobrol gayeng sekali dengan teman-teman. Apalagi dengan teman-teman wanita, kalau ngobrol asyik sekali. Maklum, dia memang waktu di sekolah banyak kumpul dengan teman cewek dari pada cowok," kenang Yeti, salah satu teman Ryan alias Feri di SMP Negeri 1 Tembelang, ketika ditemui di rumahnya, Jumat (25/7) malam.
Ryan, kata Yeti lagi, memang agak feminim meski wajahnya tampan dan maco. Makanya, kegiatan ekskul (ektra kurikuler) yang diikutinya pun cenderung berbau-bau kegiatan kaum hawa, seperti tari dan fashion. "Kalau soal menari, kita yang cewek ini kalah banget. Dia itu lemah gemulai dan halus sekali gerakannya," kata Yeti yang pernah aktif menari komtemporer bersama Ryan.
Berbeda dengan Yeti, Yuli yang pernah sebangku di sekolah dengan Ryan menuturkan, pemuda warga Dusun Maejo, Desa Jatiwates, Kec. Tembelang itu dikenal periang dan suka guyon. Hanya saja sejak dulu, dia memang banyak berkumpul dengan teman wanita dari pada cowok, meski penampilan dan suaranya layaknya kaum pria.
"Karena sukanya kumpul dengan cewek, teman-teman kelas kalau memanggil dia, Fery bencong. Tapi dia sama sekali tidak marah meski dipanggil demikan. Malah sama teman-teman dia tergolong royal dan sering ngebosi jajan di kantin," kata Yuli yang mengaku bersahabat selama dua tahun dengan Fery.
Hal senada juga disampaikan Endang Farichah (46) guru Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Tembelang yang juga tetangga desa Ryan alias Fery. Menurutnya, mantan siswanya itu tak suka neka-neka dan tergolong siswa penurut di sekolah. Malah dia itu terbilang aktif jika ada kegiatan di sekolah. Sedangkan prestasi di kelas, dia termasuk rata-rata.
"Ryan itu selalu tampil kalau ada kegiatan di sekolah, baik itu tari atau fashion sekadar untuk pengisi acara selingan. Dia sejak dulu memang sukanya yang berbau-bau mode. Makanya, ketika saya bertemu dengan dia sekitar tahun 2000-an, saya nggak kaget kalau dia bilang ikut mode di Jakarta," tutur Bu Endang, panggilan Endang Farichah.
Namun belakangan ia baru mengetahui jika dibalik cerita sukses yang dituturkan bekas anak didiknya itu, menyimpan banyak misteri. "Saya baru tahu dari media massa kalau ternyata Ryan itu prilakunya nyeleneh dan perjalanan hidupnya kelam," kata guru Bahasa Indonesia yang berpenampilan kalem ini.
Nada menyesal juga disampaikan kedua rekannya semasa di SMP. "Kasihan Fery (maksudnya Ryan). Saya nggak menyangka dia berbuat senekad dan sekejam itu. Saya yakin pasti ada sesuatu yang salah dalam pergaulan hidupnya," kata Yuli dan Yeti yang mengaku berpisah dengan Ryan, sahabatnya itu setelah lulus SMP tahun 1993.
"Tapi saya juga bersyukur, tidak sampai terjerat dengan ajakan Ryan. Kalau saja saya mau diajak fitnes Ryan saat dia bertandang ke rumah saya akhir 2007 lalu, bukan tidak mungkin saya juga sudah menjadi kerangka sekarang," kenang Yuli yang mengaku tidak bisa tidur setelah kasus pembunuhan berantai itu dilakukan teman sebangkunya di SMP, Ryan.
Terlepas dari kesaksian positif para sahabat dan gurunya itu, Ryan memang tergolong punyai bibit pemberani dan lihai berkelit. Setidaknya itu diketahui dari pengakuan pemilik sanggar kebugaran Marcella Gymnastic, Ida Rosita (46), tempat Ryan pernah menjadi members.
Menurut Ida, pria yang punya kelainan seks ini sering bikin ulah sejak ia menjadi anggota sanggar sekitar tahun 2007. Mulai dari mencuri uang hingga ngembat hand phone anggota sanggar senam. Kelakuan usil itu membuat pihak pengelola jengkel dan akhirnya mengeluarkan Ryan dari keanggotaan sanggar senam yang terletak di Jl Gatot Subroto itu.
Bukan hanya itu, pria berkulit putih ini juga sering mengaku sebagai anak kiyai dari Pondok Pesantren Tambak Beras Jombang. Sehingga, teman-teman anggota sanggar sering memanggilnya dengan sebutan Gus. Belakangan baru diketahui jika Ryan hanya sahabat dan teman sekolah salah seorang pengasuh di Ponpes Tambak Beras, Gus Wafi.
"Beberapa anggota sanggar merasa jengkel dengan ulah Ryan. Tak hanya handphone yang dicuri, tapi juga uang anggota komunitas fitnes. Tapi liciknya, ketika ditanyakan dia selalu mengelak. Sampai akhirnya security memergoki sendiri saat dia ngembat handphone temannya yang ditaruh di locker nomer 15," katanya.
Kini, sedikit demi sedikit kedok Ryan, yang dikenal kalem namun berprilaku sadis itu mulai terungkap. Dan, misteri Ryan si jagal dari Jatiwates, Kec. Tembelang itu mulai terkuak.

Menelusuri Jejak Pembunuh Berantai, Jatiwates


Pernah Mengajar TPQ
JOMBANG
Sejak sehari menjelang pencoblosan pilkada 23 Juli lalu, tepatnya Selasa (22/7) di Desa Jatiwates Kecamatan Tembelang, ramai dikunjungi warga. Pasalnya dikampung tersangka pembunuhan Mutilasi Ragunan Jakarta, Ferri Idham Heryansyah (30) aparat kepolisian menemukan lokasi penguburan korban- korban pembunuhan dibelakarng rumah orang tua tersangka. Dari pembongkaran itu, ditemukan 4 mayat yang dikubur diareal pekarangan belakang rumah orang tua tersangka, Ferry.

Ferry, demikian pemuda ganteng ini dikenal juga sebagai guru Ngaji di TPQ yang berada di masjid tidak jauh dari rumahnya. Warga Dusun Maijo, Desa Jatiwates, Kecamatan Tembelang Jombang kini ditetapkan sebagai tersngka pelaku pembantaian beruntun yang dilakukan secara sadis. Yakni, sebagian korbannya dibunuh dan kemudian dikubur di belakang rumahnya di desanya serta sebagian lainnya dibantai kemudian dimutilasi.
Tak ayal, ulah Ferry ini tak hanya membuat banyak orang tidak percaya, tapi juga warga sekitar rumahnya merasa miris melihat kenekatan tersangka. Apalagi Ferry atau Ryan di desanya itu, tergolong pria pendiam yang cenderung berprilaku feminis.
Dan, akibat terbongkarnya kasus pembunuhan beruntun yang dilakukan Ryan, desa yang berada sekitar 15 kilometer utara kota Jombang ini mendadak menjadi sorotan. Tak hanya aparat kepolisian yang hilir mudik berjaga-jaga di rumah yang menjadi saksi bisu aksi kekejaman pelaku, tapi juga rumah yang terkesan angker itu mendadak menjadi pusat perhatian massa.
Terlebih lagi, selama ini rumah bercat coklat yang dihuni Achmad dan Sriatun, orang tua pelaku, selalu tertutup. Bahkan rumah pensiunan satpam PG Jombang Baru itu terkesan terisolir dari pergaulan warga sekitar, karena sikap penghuninya yang inklusif, enggan bergaul dengan tetangganya.
Rumahnya dipagar rapat, termasuk kiri dan kanan rumahnya diberi pagar bambu setinggi sekitar dua meter hinga kebun belakang rumahnya atau lokasi penguburan para korban. Karena itu, tak satupun warga yang mengetahui aktivitas sehari-hari keluarga pelaku, kecuali ibunya yang menjadi pedagang pakaian keliling.
"Jangankan bergaul dengan warga, keluar rumah saja tidak pernah. Makanya, kalaupun ada kundangan (maksudnya, kendurian red) , mereka tidak pernah diundang warga. Lha bagaimana mau ngundang, rumahnya saja ditutup terus," kata Sulton, tetangganya yang persis tinggal di depan rumah orang tua Ryan.
Hal sama juga disampaikan Supriyanto, yang tinggal di sini kiri rumah pelaku. Ia mengaku selama ini, tidak pernah mengetahui jika di rumah sebelahnya menjadi tempat pembantaian dan menjadi kuburan massal korban pembunuhan. "Saya tidak pernah mendengar ada ribut-ribut di rumah itu," katanya.
Dari pengamatan di lapangan, memang sangat kecil kemungkinan korban dibantai di belakang rumanya dengan cara kekerasan. Sebab, selain rumahnya berhimpitan dengan para tetangga, juga kebun di belakang rumah agak terbuka. Ada dugaan korban dibantai di kamar pelaku saat tidur, sebelum dibuang atau dikubur di belakang rumahnya.
Muzaini, Ketua RT 2 yang membawahi rumah tersangka mengaku, selama ini tersangka tidak pernah melaporkan jika di rumahnya ada tamu. Termasuk warga Belanda, yang diduga menjadi salah satu korban pembunuhan. "Kalau pulang biasanya dia malam hari. Makanya, warga sini juga tidak tahu kalau dia membawa teman atau tidak. Sebab, kalau siang, teman yang diajak juga tidak pernah keluar," katanya.
Karena itu, ia sendiri sangat terkejut ketika mendengar di belakang rumahnya banyak dikubur korban pembunuhan. "Jangankan melapor, ketemu keluarga mereka saja tidak pernah. Ryan sendiri kalau mengajak teman, temannya tidak pernah keluar rumah itu," tandasnya.
Di mata tetangganya, jelas Muzaini, Ryan dan orang tuanya adalah keluarga yang tertutup dari lingkungan. Ia tidak pernah bersosialisasi dengan masyarakat sekitar, termasuk tetangga dan pemerintahan desa. Karena itu, keberadaan keluarga tersebut penuh misteri.
"Kalau menyapa dengan tetangga, ya biasa kalau pas ketemu. Tapi kalau mereka ikut nimbrung atau cangkrukan dengan tetangga, sama sekali tidak pernah. Pokoknya keluarga mereka itu penuh misteri," tandasnya.
Menurut sejumlah warga sekitar, misteri keluarga Ryan memang agak aneh. Informasinya, ketertutupan keluarga mereka itu karena latarbelakang mistis, yakni ada dugaan mempunyai pesugihan. Sebab, menurut sejarahnya, orang tua pelaku adalah dari keluarga terkaya di desanya, yang konon orang tuanya atau Kakek Ryan, mempunyai ingonan mahluk halus.
Karena itu, ketika keluarga Ryan yang secara ekonomi sekarang mulai turun mencoba untuk bangkit kembali. "Bisa juga, para korban itu sengaja dijadikan wadal (korban, red) untuk menebus kekayaan. Sebab, kalau pesugihan itu tidak diteruskan keturunannya, keluarganya bisa mlarat atau rusak ekonominya," kata tetangga yang wanti-wanti tidak mau disebut namanya.
Praduga seperti itu dikaitkan dengan keseharian sosok Ryan yang dikenal pendiam dan sifatnya yang sulit bergaul dengan sembarang orang. "Dia itu kalau sudah berteman, ya itu-itu saja orangnya. Tidak bisa sembarang orang dia mau. Memang dia agak lembeng (maksudnya feminim, red)," kata Sulton tetangganya yang lain.
Kini, kemisterian itu masih menyisakan penuh tanda tanya. Sama seperti misteri yang masih menyelimuti kasus pembunuhan itu.

Kamis, 24 Juli 2008

Kelelahan Pantau Pilkada, Bupati Dilarikan ke RS


Jombang, Bhirawa
Bupati Ali Fikri, Rabu (23/7) siang kemarin mendadak jatuh pingsan dan harus dilarikan ke RS Dr Sutomo Surabaya. Di duga, ketua DPD PAN Jombang ini jatuh sakit akibat kelelahan setelah melakukan pemantauan pelaksanaan pilkada.

Informasi yang dihimpun menyatakan, Bupati Ali Fikri, usai melakukan pemantauan pelaksanaan pilkada sekitar pukul 12.00 WIB melakukan rapat koordinsi dengan beberapa kepala satuan kerja di ruang swagata pendopo kabupaten Jombang. Usai raker Ali Fikri bermaksud beristirahat sebentar di rumah dinas yang berada tidak jauh dari ruang swagata untuk selanjutnya melakukan pemantauan kembali.
Namun, belum berjalan cukup jauh dari tempat duduknya, mendadak Ali Fikri yang juga mantan wakil bupati ini ambruk. Para pejabat pun kelabakan, dan segera melarikannya ke RSD Jombang .
Dr Suparmin Sp OG, Ketua MPP DPD PAN mengatakan, Ali Fikri mengalami kelelahan fisik. Hal itu mengakibatkan darah tinggi. Saat diukur, tekanan darahnya mencapai 180. Selain itu, faktor pendorong lain adalah kurang tidur dan faktor kegemukan. “Itu semua mengakibatkan peredaran darah ke jantung terganggu,”terangnya.
Sedangkan, hasil diagnosa yang dilakukan, dr Wahyu, SpJ yang menangani selama hampir 2,5 jam menyebutkan bahwa ada kelainan jantung yang diderita bupati Ali Fkri. Dan setelah berkonsultasi dengan Dirut RSD Jombang dr Bambang Dwi Hayunanto SpKK, diambil keputusan membawa Ali Fikri ke RS dr Sutomo Surabaya.
Menurut Wahyu, alasan untuk membawa ke RS dr Soetomo karena di sana sarana dan prasarana lebih canggih.” Ini untuk berjaga-jaga kalau dibutuhkan penanganan lebih cepat bisa segera dilakukan. Selain itu juga untuk ketenangan bapak bupati,”terangnya.
Sebelumnya, usai melakukan pencoblosan di TPS 8 Desa Kepatihan didampingi Istri, Euis Murniati. Bupati bersama Muspida Jombang, langsung melakukan pemantauan di beberapa TPS di Kecamatan Jombang. Bahkan, juga telah bersiap-siap menyambut Gubernur Jawa Timur, Imam Utomo yang direncanakan hadir di salah satu TPS di Desa Tunggorono. Namun gubernur batal sianggah karena langsung menuju Magetan.(rur)

UNGGUL DI 19 KECAMATAN


Pasangan Suyanto- Widjono Dipastikan Menang
Jombang, Bhirawa
Meski belum keseluruhan data TPS yang masuk di KPU, namun bisa dipastikan calon bupati dan wakil bupati Suyanto- Widjono menang telak. Pasalnya, pasangan yang berangkatkan PDIP ini menguasai 19 dari 21 kecamatan di kabupaten Jombang.

Kemenangan Suyanto –Widjono yang juga incumbent ini atas kedua pasangan lain terlihat dari data yang telah masuk PDE dan Media Centre KPU Jombang, Kamis (24/7) sore kemarin. Perolehan suara yang di raup pasangan nomor urut 3 ini sebanyak 290.582 suara disusul pasangan nomor urut 1, Nyono- Halim dengan perolehan suara sebanyak 193.059. Sedangkan pasangan nomor urut 2, Soeharto- Mujib memperoleh sebanyak 30.802 suara.
Dua kecamatan yang dimenangkan Nyono-Halim adalah Kecamatan Megaluh dan Perak. Namun, kemenangan pasangan yang diusung Partai Golkar, PKB dan PKS ini selisihnya sangat tipis, hanya berkisar puluhan suara.
Sekedar diketahui, para calon bupati dan wakil bupati nampak berusaha membuktikan bisa unggul di TPS masing masing. Suyanto misalnya di tempat dia mencoblos, TPS 01 Kelurahan Kaliwungu kecamatan Jombang meraup suara sebanyak 153, disusul Nyono- Halim dengan 70 suara sedangkan pasangan Harum hanya memperoleh 20 suara. Begitu pula yang terjadi di TPS IV kelurahan Kepanjen tempat cawabup Widjono mencoblos, calon dari PDIP ini mendulang suara sebanyak 166 suara, Nyono –Halim 119 suara dan Harum mendapat 42 suara.
Kemenangan serupa juga terjadi di TPS 5 Desa Spanyul tempat tinggal cabup Nyono Suharli, yang meraup 434, pasangan Suyanto- Widjono memperoleh 7 suara dan pasangan Harum dengan 2 suara. Begitu pula di TPS IV Desa Deanyar Jombang dimana Halim mencoblos. Nyono- Halim meraup 318 suara, pasangan Suyanto- Widjono 62 suara dan pasangan Soeharto-Mujib dengan 9 suara.
Sementara menurut Tim pemenangan Suyanto-Widjono, Bahana Bella B yang juga sekretaris PDIP menyatakan, suara yang telah masuk melalui saksi-saksi pasangan ToNo menyebutkan pasangan nomor urut 3 sebanyak 350 ribu lebih, pasangan Nyono-Halim memperoleh sebanyak 240 ribu lebih dan pasangan Harum mendulang sebanyak 35 ribu suara.” Alhamdulillah kemenangan sudah didepan mata, ini adalah amanat rakyat, untuk kepercayaan yang diberikan kepada ketua DPC PDIP, Suyanto,”tuturnya.
Ketua Pokja Penghitungan Suara KPU Jombang, Medan Amrullah, dihubungi Kamis (24/7) menjelaskan, jumlah TPS yang sudah menyetorkan data rekapitulasi perolehan suara Pilbup sebanyak 1.661 TPS dari 2.029 TPS atau sekitar 80%. Sisanya diharapkan hari ini sudah masuk ke KPU.
Medan juga menambah belum masuknya data dari beberpa TPS, karena dimasing-masing kecamatan mengalami trouble.” Ada beberapa system dan perangkat yang trouble, sehingga sekarang macet,”ujarnya.
Masih menurut medan, sesuai jadwal, penghitungan manual akan dilakukan 25-27 Juli di PPK atau tingkat kecamatan. Sedangkan di KPU akan dilakukan 28-29 Juli. Untuk penetapan pasangan calon yang memenangkan Pemilu Bupati rencananya akan diumumkan 31 Juli.
Dari data suara yang telah masuk berdasarakan data TPS yang telah masuk, pasangan Suyanto-Widjono memperoleh sebanyak 56 persen, disusul pasangan Nyono- Halim 38 persen dan pasngan Soeharto-Mujib memperoleh sebanyak 6 persen suara. Sedangkan dari total 961.945 yang mempunyai hak pilih, diperkirakan yang tidak menggunakan hak pilih alias golput sekitar 30%.(ramadlan)

-----

Data Perolehan Suara Hingga Pukul 15.00 WIB :
Jumlah Pemilih : 961.945 orang
Jumlah TPS : 2.029 buah
Perolehan Suara Pasangan :
1. Nyono Suherli-Abdul Halim Iskandar : 193.059 (38%)
2. Soeharto-Mudjib Mustain : 30.802 (6%)
3. Suyanto-Widjono Soeparno : 290.582 (58%)

Rabu, 23 Juli 2008

Cabup Demokrat Kalah di TPS Sendiri



BUPATI ALI FIKRI BERSAMA ISTRI DAN PUTRINYA SAAT IKUT MENCOBLOS


Jombang, bhirawa
Perolehan suara pasangan calon bupati wakil bupati, Soeharto- Mujib (Harun) yang diusung Partai Democrat di kandang sendiri, TPS 5 Desa Kepatihan Jombang ternyata masih kalah dengan calon-calon lain. Pasangan nomor urut dua ini hanya memperoleh 82 suara dari 290 pemilih yang hadir.
Di TPS yang berjarak sekitar 200 meter dari rumah pribadi Soeharto ini pasangan Suyanto meraup sebanyak 136 suara disusul pasngan Harum dan pasangan Nyono- Halim dengan perolehan suara sebanyak 59 suara.
Suara pasangan nomor urut dua ini juga kalah dibeberapa TPS yang ada pasangan calon bupati dan wakil bupati. Hanya di TPS 11 Peterongan, pasangan inii unggul dengan memperoleh 116 suara, Nyono- Halim 46 suara sedangkan Suyanto- Widjono 26 suara. Mujib mencoblos di TPS ini.
Sementara itu, para calon bupati dan wakil bupati juga nampak berusaha membuktikan bisa unggul di TPS masing masing. Suyanto misalnya di tempat dia mencoblos, TPS 01 Kelurahan Kaliwungu kecamatan Jombang meraup suara sebanyak 153, disusul Nyono- Halim dengan 70 suara sedangkan pasangan Harum hanya memperoleh 20 suara.
Hal yang sama juga terjadi TPS IV kelurahan Kepanjen tempat cawabup Widjono mencoblos, calon dari PDIP ini mendulang suara sebanyak 166 suara, Nyono –Halim 119 suara dan Harum mendapat 42 suara.
Perolehan suara terlihat sangat mencolok di TPS 5 Desa Spanyul tempat tinggal cabup Nyono Suharli, pasangan nomor urut satu ini menang mutlak dari dua pasangan lain dengan memperoleh suara sebanyak 434 suara dari 556 pemilih yang terdaftar di DPT. Sementara pasangan Suyanto- Widjono hanya mendapatkan 7 suara dan pasangan Harum dengan 2 suara.
Begitu pula yang terjadi di TPS IV Desa Deanyar Jombang dimana Halim mencoblos. Di TPS ini pasangan Nyono- Halim meraup 318 suara disusul pasangan Suyanto- Widjono 62 suara dan pasangan Soeharto-Mujib dengan 9 suara.
Sementara itu, proses penghitungan suara dimasing-masing TPS hingga berita ini ditulis belum rampung. Pasalnya, penghitungan yang dilakukan lebih dahulu adalah pulgub Jatim kemudian pilbup Jombang. Beberapa petugas KPPS masih nampak sibuk menyelesaikan penghitungan. rur

Di Hatel Milik (Fatma) Istri, Karsa Menang Mutlak



Jombang, Bhirawa
Penghitungan suara pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur di beberapa TPS di Jombang, Rabu (23/7) sore kemarin sudah banyak yang rampung. Salah satunya di Tempat pemungutan suara yang berada di Hotel Fatma, milik mertua calon wakil gubernur, Saipullah Yusuf.
Di TPS 04 yang menempati ruang pertemuan Hotel Fatma Desa Tugu kepatihan Jombang sudah bisa ditebak, pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut 5 menang mutlak dibanding 4 calon lainnya.
Namun dari jumlah pemilih yang terdaftar di DPT, pemilih yang tidak hadir juga nampak masih tinggi. Dari 535 pemilih yang tercatat sebanyak 191 pemilih tidak memberikan hak suara mereka alias Golput. Sedangkan suara tidak sah sebanyak 13 suara.
Pasangan Karsa yang diusung partai Demokrat dan PAN ini meraup sebanyak 314 suara, disusul pasangan nomor urut satu, KAJI dengan 47 suara, pasangan nomor urut 3, SALAM dengan 41 suara, pasangan Sutjipto- Ridwan (SR) dengan 26 suara dan pasangan calon Achmady- Suhartono (Achsan) memperoleh 12 suara. rur

Senin, 21 Juli 2008

Lembur, Ketua KPU Tertidur di Atas Kardus


Ketua KPU Jombang, erfan efendi, SH tertidur disela-sela kardus Logistik Pilkada, yang bakal didistribusikan. Tidak hanya ketua KPU, beberapa anggota dan staf KPU juga nampak terlihat sangat kelelahan sehingga tertidur di sofa. Foto diambil, sabtu (19/7) pukul 23.50 WIB disekretariat KPU Jombang.

Polisi Temukan Empat Mayat, Di Kubur Di Belakang Rumah


Pengembangan Kasus Mutilasi Ragunan
Jombang, Bhirawa
Aparat kepolisian Polda Metro Jaya berhasil mengembangkan kasus pembunuhan terhadap Heri Santoso (40) dengan modus Mutilasi yang dilakukan tersangka, Ferri Idham Veryansyah (30), alias Ryan warga Desa Jatiwates Kecamatan Tembelang Jombang. Bahkan, dari pengembangan yang dilakukan petugas, empat mayat yang dikubur di belakang rumah tersangka berhasil diangkat, Senin (21/7).
Keempat mayat tersebut belum diketahui identitas maupun jenis kelamin, dimungkinkan mayat Ariel Sitonggang yang hilang juga berada dilokasi penguburan. Usai diangkat, keempat mayat yang berhasil ditemukan itu langsung dibawa petugas ke RS Bhayangkara Surabaya untuk di autopsy.” Kita belum mengetahui, motif tersangka melakukan pembunuhan ini, begitu pula untuk identitas korban juga belum bisa kami umumkan. Beri waktu kami bekerja, nanti akan kita umumkan melalui Polda Jatim,”ujar Karlo Tewu Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum), Polda Metro kepada sejumlah wartawan, usai pembongkaran.
Penemuan, keempat mayat di pekarangan rumah tersangka Ferri, alias Riyan, dikatakan Karlo merupakan hasil pengembangan pemeriksaan terhadap tersangka terkait pembunuhan di Jakarta. “ Dan dari laporan keluarga korban dan saksi mengarah ke sini,”tandasnya menambahkan, yang mengatakan dimungkinkan mayat Ariel yang juga hingga kinibelum ditemukan juga berad dilokasi.
Dugaan sementara, keempat mayat itu adalah Guntur, warga nganjuk yang dibunuh pada Juli 2007, Grendy warga Negara Belanda yang dibunuh Januari 2008, Ariel Sumba Sitonggang, April 2008 dan Vincent pegawai Kurt Jombang April 2008.
Sementara itu, proses pembongkaran, lokasi penguburan empat mayat korban pembunuhan ini cukup menegangkan. Tersangka yang dikenal dengan nama Ferri dikampungnya ini, dikeler petugas sejak, Minggu (20/7) kemarin untuk menunjukkan lokasi yang diduga sebagai tempat memendam barang-barang korban. Nampak seluruh pekarangan rumah tersangka dipasang police line.
Sekitar pukul 09.00 WIB petugas dari Polda Metro Jaya yang dipimpin langsung Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum), Karlo Tewu, Tim Forensik Polda Jatim serta puluhan petugas dari Polres Jombang berjaga-jaga dilokasi. Tak ayal, datangnya puluhan petugas kepolisian juga mengundang warga untuk melihat pembongkaran tersebut.
Mengenai keseharian perilaku tersangka, Kades Jatiwates, Mahmud, Spd, menyatakan bahwa tersangka memang dikenal kurang bergaul dengan tetangga. Namun, Ferri alias Riyan dikenal baik dan sering membantu mengajar tari-tari.” Pengakuannya, dia bekerja di Marsella, Jombang sebagai Instruktur Senam, dan memang sering keluar rumah dan jarangbergaul dengan tetangga,”tuturnya.
Tetangga tersangka juga tidak lelaki yang pendiam dan sopan ini merupakan pelaku pembunuhan.” Kalau di sekitar sini dia dikenal baik. Bahkan dia juga mengajar Ngaji di Masjid kalau sore, anak saya juga ikut diajar. Tapi memang jarang bertetangga,”tutur beberpa tetangga perempuan yang ikut menyaksikan.rur

Minggu, 20 Juli 2008

Nahrowi Rayakan Kemenangan, Gundul


ketua DPW PKB, kubu Muhaimin melakukan surukan paska kemenangan kubu Muhaimin setelah ditolaknya kasasi PKB kubu Gus Dur, ketua DPW PKB Imam Nahrowi, melakukan cukur gundul. Ketua dewan Syuro, KH azis mansyur sendiri yang memotong rambut Imam Nahrowi.

Rela Panjat ketinggian Tertibkan Baliho Cagub


Petugas satpol PP bersama, KPU Panwas pilkada rela memanjat ketinggian untuk menurunkan baliho pasangan KAJI manteb. Baliho terbesar yang melintang di jalan propinsi ini diperkirakan berukuran 5 X 6 meter. Penurunan atau penertiban baliho ini karena tahapan pilkada telah memasuki masa tenang hingga pencoblosan 23 Juli mendatang. Ramadlan

SALAM Hadiri Syukuran DPW PKB Nahrowi



Jombang, Bhirawa
Calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut tiga, Soenarjo- Ali Maschan Moesa, nampak mendapatkan energi bertambah. Pasalnya, DPW PKB Jatim pimpinan Imam Nahrowi- KH Azis Mansyur telah menyatakan dukungannya secara resmi kepada pasangan yang diberangkatkan Partai Golkar ini.
Dukungan DPW PKB Jatim ini secara resmi disampaikan saat acara konsolidasi partai yang dilaksanakan di Pondok pesantren Tarbiyatul Nasyi’in Pacul gowang Diwek Jombang, Sabtu (19/7). Hampir seluruh pengurus DPC PKB se Jatim hadir bersama pengurus DPW diantaranya, Sekretaris Dewan Syuro, KH Abdul Salam dari Ponpes Al Khozini Sidoarjo, Maud Adnan, Hj Khurriyah Imron Hamzah, Hj Mujayanah Muyannam, Fudah Mahsuni dan pengurus PPKB Jatim, Nur Uluwiyah.
“PKB merupakan partai yang besar, tidak hnya di Jawa Timur, Dan kami mengucapkan banyak terimakasih atas dukungannya, semoga dukungan suara ini betul-betul bisa membawa suara rakyat khususnya warga NU, nantinya,”terang Soenarjo yang hadir bersama Ali Maschan Musa.
Sementara, Ketua Dewan Syuro, DPW PKB Jatim, yang juga menjadi ketua Dewan Syuro PKB Muhaimin, KH Aziz Mansyur mengatakan bahwa PKB Jatim pimpinan Imam Nahrowi dan dirinya telah sepakat untuk mendukung pasangan SALAM dalam pilgub 23 Juli mendatang. "Saya serukan kepada seluruh warga PKB di Jatim, untuk mendukung pasangan Salam," tuturnya usai bertemu dengan Soenarjo-Ali Machan Musa.
Pengasuh Pondok Pesantren tarbiyatul Nasyi’in, ini juga memberikan alasan, mengapa PKB harus memilih SALAM. Dikatakannya, Ali Maschan dikenal sangat rajin memelihara dan membesarkan NU, mulai dari tingkat paling bawah, yakni ranting, sampai ke tingkat wilayah."Dengan mendukung beliau, dan jika menang, kami berharap NU tak lagi jadi penonton, melainkan ikut lebih berperan dalam pemerintahan,”bebernya.
Dukungan terhadap pasangan yang diusung partai Golkar ini juga datang dari mantan ketua caretaker PKB Jatim, Hasyim karim (gus Aying) yang sempat mengusung Ahmady sebagai calon gubernur. “ Fakta hukumnya MA sudah memutuskan seperti itu. Jadi kita realistis saja,”ujarnya enteng menjawab wartawan.
Dalam kegiatan konsolidasi partai paska kemenangan kubu Muhaimin setelah ditolaknya kasasi PKB kubu Gus Dur, ketua DPW PKB Imam Nahrowi, melakukan cukur gundul. Ketua dewan Syuro, KH azis mansyur sendiri yang memotong rambut Imam Nahrowi.

Kamis, 17 Juli 2008

Wartawan Ngaku ketua LBH Kosgoro, Di Ciduk Polisi


Janjikan Bisa Loloskan Sebagai PNS
Jombang, Bhirawa
Dua wartawan tabloid mingguan, Sugeng Bagio (45) dan Anang B Santoso (37) dibekuk jajaran Polsek Perak Jombang, Kamis (17/7). Pasalnya kedua wartawan ini melakukan penipuan Jutaan rupiah dengan menjanjikan korbannya bisa lolos sebagai PNS di Depdagri dan Dinas pendidikan Propinsi Jawa Timur.
Informasi yang dihimpun menyatakan, kedua tersangka penipuan dibekuk petugas saat bertransaksi dengan korban Emy (27) guru swasta SMK Budi Utomo Perak di masjid Perak Jombang. Saat itu, tersangka meminta uang tambahan sebesar Rp 2 juta kepada korban. Padahal sebelumnya korban sudah menyetorkan uang sebesar Rp 3 Juta sebagai DP dari yang diminta sebesar Rp 21 Juta.
Sebelumnya, tersngka juga melakukan hal yang sama kepada korbannya, Warjito yang juga sebagai pengajar di SMK Budi Utomo Perak Jombang. Bahkan Umar Bakri yang dijanjikan sebagai PNS di depdagri ini telah memberikan uang sebesar Rp 7 juta dari uang yang diminta sebesar Rp 21 juta.
Kepada kedua korbannya, tersangka Sugeng, mengaku sebagai wartawan tabloid “Teropong” yang berkantor di Mojokerto bahkan Sugeng juga mengaku sebagai ketua LBH Kosgoro Jombang. Sedangkan Anang mengaku sebagai wartawan “Tabloit Bebas” yang beralamat di Dukung Kupang Surabaya.
Kapolsek Perak, AKP Sutikno, SH, MS.i, membenarkan tertangkapnya dua pelaku penipuan yang dilakukan oknum yang mengaku wartawan tersebut. Dikatakannya, dua tersangka diciduk setelah adanya laporan suami korban Emy atas penipuan yang dilakukan kedua tersangka.” Dapat laporan seperti itu, aparat meminta korban untuk meneruskan transaksinya dan beberapa petugas telah menyiapkan penangkapan. Dan saat transaksi di masjid Perak, kedua tersangka tertangkap”tuturnya.
Sutikno menambahkan, atas kejadian itu, tersangka di jerat dengan pasal 378 KUHP tentang penipuan. “ Dengan ancaman 4 tahun penjara,’tandasnya.

KPU Jombang Sediakan 5 TPS Khusus

DPT Jombang 961.945
Jombang, Bhirawa
KPU kabupaten Jombang, menyediakan 5 Tempat Pemungutan Sura (TPS) khusus untuk pilkada 23 Juli mendatang. Kelima TPS khusus itu berada di Lapas serta di tiga Rumah Sakit.
Untuk RSD milik pemerintah, KPu menyediakan sebanyak 2 TPS, sedangkan dimasing-msing RS swasta yakni di RSI dan RS Kristen Mojowarno satu TPS. Sedangkan satu TPS lagi berada di lembaga pemasyarakatan Jombang.” Kita maksimalkan, agar mereka yang mempunyahi hak memilih bisa menyalurkan haknya ikut serta mensukseskan jalannya pilkada langsung ini,’ujar Ketua Pokja pencalonan, Minan Rahman, Kamis (17/7).
Minan Menambahkan, untuk jumlah keseluruhan TPS se kabupaten Jombang sebanyak 2.029 TPS. Jumlah ini turun dari jumlah prakiraan awal yang mencapai 2045 TPS. Dengan asumsi setiap TPS melayani maksimal 600 pemilih.
Sedangkan jumlah pemilih tetap yang telah ditetapkan dalam DPT dan berhak mencoblos pada pilgub dan pilbup seminggu mendatang dikatakan Minan, sebanyak 961.945 pemilih. Jumlah ini merupakan hasil verifikasi petugas dilapangan dari DPS yang diberikan kantor catatan sipil setempat yang mencapai 985.170 pemilih.” Jadi ada penyusutan sebanyak 23.225 pemilih. Ini setelah dilakukan verifikasi atas DPS oleh petugas PPS dimasing-masing desa”tandasnya seraya mengatakan, penyusutan itu dikarenakan, adanya pemilih ganda, karena telah meninggal dunia dan disebabkan tidak bertempat tinggal lagi di Jombang.
Sementara, untuk distribusi logistic pilkada, hingga siang kemarin diperkirakan sudah mencapai 80 persen. “ Semua logistic, baik kartu suara, alat peraga, bantalan semua sudah kita distribusikan kemsing-msing kecamatan. Tinggal beberapa kecamatan saja yang belum,”kata ketua logistic, Sayekti Suindah disela-sela mengawasi pendistribusian.ramadlan

Rabu, 16 Juli 2008

Gus Ipul, Janji Perhatikan Pesantren


Ditaburi Dai'yah Dan Kiyai Muda
Jombang, Bhirawa
Calon wakil gubernur dari PAN, Saiffullah Yusup menjanjikan akan memperhatikan pondok pesantren jika pasangan Karwo-saipul terpilih pada pilkada gubernur 23 Juli mendatang. Dikatakannya, pasalnya selama ini pondok pesantren kurang diperhatikan oleh pemerintah.
Demikian yang dijanjikan Cawagub pendamping Pakde Karwo, gus Ipul saat kampanye di Alun-alun Jombang, Rabu (15/7) sore kemarin. Insyaallah, kalau pak karwo dan saya jadi, akan selalu memperhatikan pesantren. Karena Jawa Timur ini adalah gudangnya pesantren,”janjinya.
Meski tanpa dihadiri cagub, Soekarwo, Kampanye pasangan karsa benar-benar meriah. Disamping didampingi artis Adji Masaid, yang juga anggota DPR RI, Cawagub dari PAN ini juga mendapat dukungan Da’iyah dan kiai muda dari beberapa pondok pesantren di Jombang.
Diantaranya, adalah Muflihah Tamim dari PP Darul Ulum Rejoso, KH Taufiq Fattah dari PP Bahrul Ulum Tambakberas keduanya adalah anggota DPRD Jombang dari PKB, Gus Erfan Sholeh Tambakberas, Hj Hanum Farida (neng Yayang) menantu Ketua Muslimat Jombang Hj Munjidah Wahab, Neng Fitri Putri Daiyah Aisah Sidoarjo.
Saipul juga mengatakan, banyak calon gubernur dan wakil gubernur yang ngomong soal warga miskin namun dikatakannya tidak tahu dimana warga miskin berada.
Sementara, Artis ganteng, Adji masaid yang menjadi magnet pendukung Saipul mengatakan, gus Ipul adalah tokoh muda yang berpengalaman. Karena, sejak usia muda sudah menjadi anggota DPR RI, pernah menjabat menteri daerah tertinggal.” Karenanya, kita percaya gus ipul bisa membawa perubahan di Jawa Timur. Maka jangan lupa tanggal 23 Juli mendatang coblos no 5,”pintanya. Rur

Suyanto Cabup Terkaya, Rp 6,9 miliar

Cawabup Halim Miliki Hutang Rp 200 Juta
Jombang, Bhirawa
Laporan Harta Kekayaan ketiga pasangan calon bupati dan wakil bupati Jombang, Rabu (15/7) diumumkan KPU kabupaten setempat. Calon bupati incumbent, Suyanto yang diusung PDIP, merupakan calon bupati terkaya dari tiga pasangan calon yang telah ditetapkan KPU.
Dalam keterangan persnya, ketua pokja pencalonan KPU kabupaten, Minan Rahman membeberkan, dari ketiga LHKP pasangan calon awalnya hanya dua yang sudah diterima dari KPK untuk diumumkan, mereka adalah Nyono Suharly yang diberangkat Partai Golkar, PKB dan PKS dengan jumlah kekayaan sebesar Rp 4.935.225.488,-, disusul Cabup dari Partai Democrat, Soeharto dengan jumlah kekeyaan sebesar Rp 2.577.743.000,-.
Sementara, LHKP cabup Suyanto, baru diterima KPU kabupaten, Rabu siang, sesaat setelah KPU mengumumkan LHKP dua calon bupati dan 3 calon wakil bupati kepada wartawan. “ Ini baru saja kita terima fax LHKP milik Drs. H Suyanto dari KPK, Total kekayaan yang dimiliki sebesar Rp. 6.959.661.731,-,”ujar Minan melalui SMS dan meminta diteruskan kepada sejumlah wartawan.
KPU juga membeber, untuk cawabup terkaya adalah Mujib Mustain yang mendampingi Soeharto dengan jumlah kekayaan sebesar Rp 4.609.501.000,-, disusul cawabup, Widjono dengan kekayaan sebesar Rp. 1.169.135.000,-. Dan posisi terakhir cawabup pendamping Nyono, Halim Iskandar memiliki kekayaan sebesar Rp Rp 935.664.907,- . Namun, kekayaan mantan ketua DPRD Jombang dua periode ini harus dikurangi hutang sebesar Rp 200.000.000,-, . rur

Selasa, 15 Juli 2008

* Dompleng Kampanye Pilgub, Nyatakan Maju Pilpres 2009


Mega Tolak Golput
Jombang, Bhirawa
Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarno Putri benar-benar menjadi magnet dalam kampanye pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sutjipto-Ridwan dan pasangan calon Bupati dan wakil Bupati, Suyanto-Widjono di Alon-alon Jombang. Mega meminta kader PDIP tidak golput.
“ Kader PDIP tidak boleh dan jangan jadi Golput, karena pilkada kali ini adalah untuk yang pertama kalinya dilaksanakan secara langsung ditingkat daerah,”ujar Mega dengan berapi-api yang di iringi yel-yel hidup Mega oleh ribuan massa PDIP.
Karenanya, Mega meminta kader PDIP untuk memenangkan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut dua yakni Sutjipto- Ridwan Hisyam serta calon bupati dan wakil bupati nomor urut tiga, Suyanto-Widjono.” Jangan lupa pada tanggal 23 untuk Gubernur pilih nomor 2 dan untuk bupati dan wakil bupati pilih nomor 3,’tambahnya.
Dalam kampanyenya, Mega juga mengajari para kadernya cara mencoblos tanda gambar agar tidak keliru .“Yang pertama buka dulu dan teliti jangan sampai terlipat, baru dicoblos, karena kalau sampai tembus kartu suara tidak sah,”tanadasnya.
Disamping kampanye pilgub dan pilbup, mantan presiden yang pernah gagal maju di pilpres 2004 lalu ini juga memanfaatkan untuk kampanye dirinya yang mencalonkan kembali sebagai presiden dalam pilpres 2009 mendatang. Mega meminta restu sekaligus dukungan kader PDIP untuk memenagkan pilpres langsung kedua ini.” Kalau dulu kalah, tahun 2009 harus sukses. Apalagi didukung dengan kepala daerah dari PDIP yang telah memengkan pilkada dibeberapa daerah. Ini nanti mempermudah saya untuk menjalankan kerja,”imbuhnya.
Terkait pencalonan kembali Megawati sebagai presiden pada pilpres 2009 mendatang, ditanya wartawan, Sekjen PDIP Pramono Anung enggan berkomentar, Pram hnaya mengatakan hingga kini belum menentukan siapa yang bakal menjadi calon wakil presiden pendamping ketua PDIP ini. “ Belum- belum, nantilah,’ujarnya singkat seraya menutup pintu mobil.
Kampanye calon Gubernur dari PDIP cukup meriah, Sutjipto hadir didmapingi ketua DPD PDIP Sirmadji, ketua umum dan Sekjen Megawati Soekarno Putri, Pramono Anung, serta Putri Megawati, Puan Maharani, dan beberapa anggota DPR RI.ramadlan

Senin, 14 Juli 2008

Mutasi Kembali Bergulir


Kepala BKD Tempati Bappeda
Jombang, Bhirawa
Mutasi jabatan di lingkungan Pemkab Jombang, kembali bergulir, Senin (14/7) malam kemarin. Mutasi yang dilakukan, Bupati Drs Ali Fikri pada pejabat aselon II, pejabat aselon III serta aselon IV, adalah untuk yang kedua kalinya dalam sebulan ini, dimasa jabatannya.
Mutasi para pejabat dilakukan di ruang Bung Tomo Pemkab Jombang kemarin terkesan mendadak, sehingga tidak banyak tamu undangan yang hadir, termasuk jajaran Muspida. Hanya internal di lingkungan Pemkab yang nampak menghadiri pelantikan tersebut serta disaksikan pimpinan DPRD, Lukman Oesin.
Meski terkesan mendadak, namun Bupati Ali fikri mengatakan, mutasi atau perpindahan pejabat itu sudah lama direncanakan dan semata-mata untuk kebutuhan organisasi. Pihaknya menampik bahwa mutasi pejabat yang dilakukan mendadak. “Mutasi jabatan adalah hal yang wajar dalam organisasi pemerintahan. Karena itu, kapanpun dan siapapun pimpinan satuan kerja harus siap untuk dialihtugaskan,” kata Bupati Ali Fikri dalam sambutannya.
Beberapa pejabat yang di mutasi diantaranya adalah, Munif Kusnan, SH Kepala BKD yang digantikan Drs Hasan MSi, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangan Sekdakab. Munif mendapat posisi baru sebagai kepala Badan Perencanaan Pembangunan daerah (Bappeda) kabupaten Jombang. Sedangkan pejabat lama Bappekab, Agus Riadi SSos dilukir menempati posisi Asisten II yang ditinggalkan Hasan.
Selain pejabat aselon II, lima pejabat aselon III yang diputar adalah Kepala Bagian Pusat Data Elektronik (PDE), Aswan Saroso. Ia dipindah menjadi Kepala Kantor Keselamatan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Kesbanglinmas), yang kosong karena pejabatnya, Yusuf Wibisono, dua pekan lalu dipromosikan menjadi kepala Bawasda (Badan Pengawasan Daerah).
Sedangkan Kabag PDE, diisi Imam Sujiyanto yang semula menjadi Camat Mojoagung. Posisi yang ditinggalkan Imam di Mojoagung, diisi Masduki Zakaria, Camat Kabuh. Sementara Camat Kabuh diisi muka baru, Joko Prihandono, salah satu Kasubag Pemerintahan Sekdakab yang mendapat promosi. Pejabat lainnya yang dilantik adalah Kepala TU Dinas Pasar dan Sekretaris Kecamatan Kabuh.rur

KPU Distribusikan Logistik Pilkada


Sibuk_ PPK dan Pegawai kecamatan nampak sibuk menyiapkan logistic pilkada gubernur dan wakil gubernur serta bupati dan wakil bupati untuk didistribusikan kemasing-masing kecamatan.

Tinggal Kartu Suara Propinsi
Jombang, Bhirawa
KPU kabupaten Jombang, Senin (14/7) mulai mendistribusikan logistic pilkada baik untuk pemilihan gubernur dan wakil gubernur serta logistic pilihan bupati dan wakil bupati ke ke kecamatan. Hingga kini hanya kartu pemilih propinsi yang belum diterima KPU Jombang.
Ketua Pokja logistic KPU kabupaten, Sayekti Suindah mengatakan, hampir seluruh logistic pilkada baik untuk gubernur dan wakil gubernur sudah berada di gudang dan mulai didistribusikan.” Tinggal kartu pemilih dari propinsi yang belum,’ujarnya ditemui disela-sela mengawasi pendistribusian kemarin,”ujarnya.
Logistik yang mulai didistribusikan ke tiap-tiap kecamatan diantaranya adalah surat suara, bilik, kartu pemilih, serta alat kelengkapan TPS. “ ini juga baru datang form C6 ) atau surat pemberitahuan untuk datang ke TPS,’tandasnya.
Sayekti menambahkan, untuk kartu pemilih propinsi diakuinya memang belum datang, namun dikatakannya dalam waktu dua tiga hari ini kartu pemilih sudah dipastikan ditangan pemilih.” Disamping undangan atau surat pemberitahuan, pemilih memang harus juga membawa kartu pemilih,”imbuh dosen undar ini menuturkan.
Jumlah kartu pemilih untuk Pilgub dan Pilbup dikatakannya ada perbedaan, hal itu sesuai dengan jumlah pemilih yang terdaftar sebagai pemilih tetap.”Tapi tidak banyak perbedaanya, hanya beberapa saja,”tandasnya.
Untuk Daftar Pemilih Tetap pilgub dan pilbup Jombang, sudah didistribusikan KPU kabupaten Jombang pada PPK. Jumlah DPT untuk Pilgub Jatim dan pilbup memang belum ditetapkan, karena masih ada perubahan. Namun, DPT yang sudah dipastikan sebanyak 960.984 untuk pemilihan gubernur. Sedangkan DPT untuk pemilihan bupati sebanyak 960.982, Dengan jumlah TPS sebanyak 2.029. ramadlan

Minggu, 13 Juli 2008

Pak dur- Basyaruddin Pimpin PKB Kubu Gus Dur



Jombang-
KH Abdurrahman Ustman dan H Basyaruddin Shaleh akhirnya terpilih secara aklamai dalam Musyawarah Cabang Luar biasa (Muscablub) PKB Kubu Gus Dur yang digelar, Minggu (13/7) di Stikes Bahrul Ulum Tambakberas Jombang.
Dalam pelaksanaan Muscablub PKB Jombang yang dibuka ketua dewan Syuro DPP PKB, KH Abdurrahman wahid, kemarin, KH Abdurrahman Ustman anggota DPRD Propinsi Jatim ini, terpilih secara aklamasi sebagai dewan Syuro DPC PKB Jombang, setelah mendapatkan 17 sura dari 19 DPAC PKB yang hadir, disusul KH Adhim Dimyati yang hanya mendapakan 2 suara.
Sedangkan dalam pemilihan tanfidyiah, H Basyaruddin, melenggang tanpa ada satupun rival dalam pemilihan ketua Tanfidziyah. Mantan rival ketua DPC PKB Kubu muhaimin, Halim Iskandar, memperleh 19 suara penuh dari peserta Muscablub.
Sementara itu, Gus Dur mengatakan bahwa PKB yang dipimpinnya dipastikan akan menag dalam kasasi yang diajukan di MA. “MK sudah dua kali mengambil keputusan dan keputusan itu telah merugikan orang lain dan memangkan PKB yang saya pimpin,”ujarnya memberikan semangat pada PKB Jombang.
Dikatakan mantan presiden RI ini, bahwa perseteruan yang selalu dimenangkkannya adalah ketika zaaman Matori Abdul Jalil dan Alwi Sihab bersama Saipullah Yusuf. “ MA memenagkan PKB, jadi keputusan yang jadi. Tinggal menunggu keputusan Mahkamah Agung,”tndasnya seraya mengatakan, bahwa keputusan yang terjadi di PN Jakarta kemarin ada penyimpangan. Dan itu akibat keterlibatan mentri perudang-undangan, Andy mattalata. Yang memutuskan kembali ke semarang.”Kita ikuti saja,”pungkasnya. rur

Gus Dur; Pilkada Tertolong,


Satu Juta Pemilih di Masukkan
Jombang, Bhirawa
Ketua Dewan Syuro DPP PKB, KH Abdurrahman Wahid akhirnya bisa menerima pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada) Jawa Timur. Hal ini, setelah KPU memasukkan sekitar 1 juta lebih masyarakat yang memiliki hak pilih yang dituduhkan Gus Dur belum terdaftar dan tidak menerima kartu pemilih, kini sudah dimasukkan.
“ Alhamdulillah pagi tadi saya dapat kabar, sekitar 1,4 juta warga yang mempunyahi hak pilih sudah bisa masuk menjadi pemilih. Dengan demikian pemilu kita tertolong,”ujar Gus Dur saat membuka Musyawrah luara Biasa DPC PKB kabupaten Jombang, di Stikes PP Bahrul Ulum Jombang, Minggu (13/7).
Mantan presiden ini mengatakan, jika satu juta pemilih yang dituduhkan Gus Dur tidak bisa memilih, maka PKB tidak ikut pemilu atau Golput. Dan dengan tidak memilihnya PKB, maka diperkirakan sebanyak 65 persen dari pencoblos tidak akan menggunakan hak pilihnya. “ Kalau ini sampai terjadi, maka pemerintahan yang ada tidak punya legitimasi,”ujatnya seraya mengatakan bahwa hal itu bisa diibartkan pemilihan kades melawan bumbung kosong.
Gus Dur dalam kesempatan itu juga membuka secara langsung Muscablub DPC PKB Jombang. Dalam pidatonya Gus Dur mengatakan, PKB akan mengembangkan budaya akhlakul karimah.” Kebetulan pembangunan di Indoesia sekarang diserahkan kepada kiai dan para agamawan. Karena dasarnya para Kiyai dan agamawan adalah moral dan akhlak. Dan ini penting, karena moralitas dan akhlak yang menentukan arah bangsa,”tandasnya.
Sebelumnya Gus Dur mengindaikasikan bahwa sebanyak satu juta wrga yang memiliki hak pilih tidak mendapatkan kartu suara sehingga terancam tidak dapat menggunakan hak pilihnya. Karenanya Gus Dur mengancam akan kampanye Golput jika mereka tidak dimasukkan sebagai pemilih.ramadlan

* Janjikan Tidak Libatkan Keluarga Dalam Pemerintahan


Kampanye Nyono –Halim
Jombang, Bhirawa
Kampanye pasangan calon bupati dan wakil bupati kian memanas, disamping janji-janji yang dihembuskan pada masyarakat. Tim kampanye juga mulai mengendus intimidasi yang melibatkan perangkat desa.
Rahmad Abidin, salah satu Jurkam pasangan Nyono-Halim mengatakan, bahwa PKS telah menggerakkan seluruh mesin politiknya untuk memenangkan pasangan nomor urut satu ini. “ Pak Nyono dan Gus Halim telah berkomitmen tidak melibatkan keluarga dalam menjalankan pemerinthan,”ujarnya dilapangan desa pesantren, Minggu (13/7) yang dihadiri ribuan massa.
Ketua PKS Jombang ini menambahkan, dengan komitmen itu dipastikan tidak lagi ada keluarga yang ikut andil dalam penentuan proyek atau ikut menikmati proyekk APBD Jombang. “ Dan insyaallah pasangan ini bisa meningkatkan APBD hingga satu triliun, dan memberikan biaya kesehatan murah,”imbuhnya.
Sementara Wakil Sekretris DPD PAN Sugiarto, mengatakan masyarakat tidak usah panic dengan adanya ancaman untuk memilih pasangan selain Nyono-Halim.” Karena dari tembelang sendiri sudah ada laporan, petani boleh membeli pupuk jika memilih pasangan…., ini laporan sudah masuk pada bupati Drs Ali Fikri,”ujarnya.
Karenanya, Sugiarto meminta masyarakat tidak usah takut, begitu pula dengan aparatur desa maupun pemerintahan lain yang akan dipindah jika tidak membantu calon selain Nyono- Halim.”PAN sudah menyiapkan tim Advokasi dan akan membela warga maupun aparatur yang mendapatkan ancaman itu,”tandasnya.
Dalam kampanye psangan nomor urut satu, empat partai pendukung, yakni Partai golkar, PKS , PKB dan PAN nampak kompak mengusung dan mensukseskan pasangan Nyono-Halim.
ramadlan

Sabtu, 12 Juli 2008

PKB Karetaker Gelar Muscablug

Gus Dur Dijadwalkan Hadir
Jombang, Bhirawa
DPC PKB Karetaker kabupaten Jombang, hari ini, Minggu (13/7) menggelar Musyawarah Luar Biasa (Muscablub). Rencananya, Muscablub akan dihadiri langsung ketua Umum Dewan Syuro KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) bersama Ketua DPW PKB Hasan Amnudin dan Cagub cawagub Akhmady dan Suharto (Akhsan).
Sekertaris Panitia, Maghfur Mujtahid, mengatakan, Muscablub PKB caretaker ini akan dihadiri 21 pengurus DPAC. “ Tadi malam semuanya sudah dikumpulkan, dan mereka menyatakan siap hadir,”tuturnya ditemui disela-sela mempersiapkan kegiatan yang diselenggarakan di Stikes bahrul Ulum Tambakberas Jombang, Sabtu (12/7).
Dikatakan anggota Dewan ini, bahwa Muscablub PKB sudah mendapat persetujuan Gus Dur. Persejuan itu diberikan melalui surat pribadi sebagai Dewan Syuro yang dikirim kepada pengurus Karetaker, KH Adhim Dimyati.
Dan dalam surat itu disebutkan selaku ketua Umum Dewan DPP PKB, Gus Dur akan mempertanggung jawabkan keputusannya menyetujui digelarnya Muscablub Kaetaker PKB Jombang di hadapan Rapat Gabungan DPP PKB nantinya.” Dan belaiu juga akan hadir dalam kegaiatan ini bersama ketua DPW PKB, Hasan Aminudin,”imbuhnya.
Maghfur juga menyatakan, jika tidak ada halangan calon gubernur dan wakilnya dari PKB, Achmady dan Suhartono juga hadir dalam kegiatan tersebut.” Dimungkinkan pak Achmady juga hadir, Karena jadwal Kampanye untuk beliau juga ada di Jombang pada hari besuk,”tandasnya.
Sekedar diketahui, perseteruan PKB di Pusat anatara kubu Muhaimin dan Yenny Wahid merembet juga ke Jombang. Dan DPP PKB Kubu Gus Dur membekukan PKB pimpinan Halim Iskandar yang kini ikut maju sebagai calon wakil bupati Jombang bersama Nyono Suharly dari Partai Golkar. Kemudian menunjuk, Prof. Cecep Syarifudin sebagai ketua Karetaker.
Bahkan PKB caretaker juga sempat mengusung calon bupati dalam pilkada Jombang 23 Juli mendatang, pasangan Hj Munjidah wahab bersama sekretaris caretaker Ihsan Efendy (MUJI). Namun pasangan ini dinyatakan tidak lolos oleh KPU kabupaten. Rur

Kampanye Kaji sempat di cekal


Kampanye Khopifah Sempat Di Cekal
JOMBANG
Kampanye calon Gubernur Khopifah Indr Parawansah di Jombang, Jumat (11/7) sempat bakal dicekal. Pasalnya kampanye KAJI ini tidak ada jadwal di Jombang.
Meski sempat terjadi perdebatan antara KPU, Panwas dengan tim kampanye Khopifah namun kampanye yang digelar di Alon-alon Jombang akhirnya tetap digelar setelah surat dari Polada Jatim turun sekitar jam 15.00 WIB.
Cagub Khopifah terlihat kecewa dengan kebijakan Pnawas dan KPU Jombang, dalam pidatonya khopifah meminta pelaksana pilkad di Jombang tidak diskriminatif. karena cagub KAji memiliki hak dan jadwal Kampanye.
Sementara Ketua Panwas Jombang, Hj Ainaul mardliyah engatakan, pihaknya tidak mencekal namun berdasrkan kesepakan antara tim kampanye cagub dan parpol yang menyatakan boleh ada kampanye cagub di Jombang jika memang ada jadwal kampanye cabupati dilokasi yang sama. " Sehingga tidak terjadi benturan nantinya,"ujarnya.

Kamis, 10 Juli 2008

Suyanto Janjikan Pupuk Petani Lancar


Suyanto- Widjono saat kampanye di Lapangan Desa Kedunglosari Tembalang yang dihadiri, ribuan massa.
JOMBANG-
Pasangan Suyanto- Widjono (ToNo) menjanjikan kelangkaan dan mahalnya pupuk yang sering dialami petani saat musim tanam tidak akan terjadi lagi. Janji ini disampaikan pasangan yang diusung PDIP ini saat kampanye di lapangan Desa Kedunglosari Kecamatan Tembelang, Kamis (9/7).
Dalam kampanyenya kemarin, Suyanto juga membantah tuduhan bahwa saat menjabat sebagai bupati tidak bisa mengatasi kelangkaan dan mahalnya pupuk yang sempat terjadi beberapa bulan lalu.” Kalau ada yang mengatakan kelangkaan pupuk karena bupatinya Suyanto itu tidak benar, kelangkaan itu terjadi beberapa minggu setelah saya tidak menjabat sebagai bupati lagi,”katanya dihadapan sekitar dua ribu massa yang memadati lokasi kampanye.
Disamping menggelar kampanye terbuka, pasangan Suyanto- Widjono ini juga di hari ke empat masa kampenye juga menggelar pengobatan gratis. Dengan menggunakan Mobil bergambar pasangan calon Gubernur dan wakil gubernur Jatim dari PDIP, engobatan gratis digelar di halaman Sekolah SMP Madinatul Ulum desa Mojokrapak Tembelang. Para wrga yang mengikuti pengobatan mendapatkan paket obat gratis serta gambar pasangan calon Gubernur Jawa Timur dari PDIP Sutjipto –Ridwan Hisyam. ramadlan

Selasa, 08 Juli 2008

Kawal Pilkada, NU Harus Netral


JUGA KAWAL APBD PRO RAKYAT
Jombang, Bhirawa
NU harus ikut mengawasi proses pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada) agar berjalan lancar tidak terjadi kecurangan. Pasalnya setiap pelaksanaan pesta demokrasi sering kali terjadi kecurangan dan menimbulkan konflik dimasyarakat.
Demikian yang ungkapkan, KH Sholahudin Wahid pengasuh PP Tebuireng saat hadir dalam dialog Pilkada Jangan Menyakiti Rakyat yang diselenggarakan PC NU Jombang, Selasa (8/7) di gedung PSBR yang juga dihadiri, ketua PB NU KH Masdar F Masudi bersama Zawawi.
Kecurangan yang akhirnya menimbulkan konflik dimasyarakat seperti yang terjadi di Maluku Utara, dikatakannya jangan sampai terjadi di kabupaten Jombang. Karenanya disamping ikut mengawasi jalannya pilkada, NU juga harus ikut menganjurkan warganya untuk menggunakan hak pilihnya. “Tapi NU harus netral, jangan kampanye golput. Ukuran Netral itu ditunjukkan sikap pemimpinnya,”imbuhnya.
Adik kandung mantan ketua umum PB NU, KH Abdurrahman Wahid ini juga menambahkan, disamping itu NU juga harus mengawal APBD sehingga lebih banyak berpijak atau pro rakyat. Karena selama ini lanjutnya, APBD kabupaten Jombang yang jumlahnya jauh lebih tinggi dari APBD kabupaten Tuban ternyata lebih banyak digunakan untuk belanja pegawai dari pada untuk kepentingan masyarakat. “ Dari perbandingan yang dilakukan FITRA (LSM, ) disebutkan bahwa Kabupaten Tuban dana yang dikembalikan untuk masyarakat lebih banyak dari pada APBD Jombang,”tandasnya seraya meminta PC NU untuk mengundang FITRA belajar anggaran.
Dengan mengawal APBD dan mengontrol kebijakan bupati dan DPRD, maka NU dikatakan mantan cawapres 2004 ini, berarti juga ikut menjadi pengawal kepentingan rakyat. ” Kalau NU yang mengontrol saya yakin bupati tidak akan berani, mengontrol kebijakan bupati dan DPRD juga ibadah, jangan hanya memanfaatkan rakyat,”pungkasnya.
Senada dengan Gus Sholah, Masdar juga menandaskan bahwa control yang paling efektif adalah dengan menggunakan lembaga. “ Karena control jika dilakukan secara pribadi tidak efektif. Ini penting agar roda kepemimpinan tidak kebablasan,’tuturnya.
Keretakan NU selama ini karena adanya perbedaan politik, padahal dikatakannya, pilihan politik itu hanya menghabiskan waktu 5 menit. Proses politik di Indonesia ini lanjutnya yang menggerus tatanan organisasi kemasyarakatan.” Salah satu yang mengalami dampak yang cukup besar adalah NU,”tandasnya.
Menurut Masdar, warga NU sebenarnya dalam pilihan politiknya dinilai lebih dewasa dibanding elit-elit politiknya. “ Karena warganya bicara dengan hati nurani sementara elit bicara atas kepentinganya sendiri,”imbuhnya dan meminta pengurus NU kembali memegang Khittah NU dengan tidak berpolitik praktis. rur


Ket// Gus Sholah bersama ketua PB NU Masdar F Masudi saat dialog pilkada di gedung PSBR kemarin. Ramadlan.

Senin, 07 Juli 2008

Dewan Warning Dinas Pendidikan

Adanya Monopoli Seragam Sekolah
Jombang, Bhirawa
Kalangan dewan dari Komisi D DPRD Jombang memberikan peringatan kepada Dinas Pendidikan setempat terkait adanya monopoli pengadaan seragam sekolah. Pasalnya pengadaan seragam yang diwajibkan pihak sekolah dinilai memberatkan orang tua siswa.
Ketua komisi D Masud Zuraimi mengatakan, pengadaan seragam yang selama ini dilakukan sekolah-sekolah dibawah naungan dinas pendidikan disamping harganya jauh lebih tinggi dari harga pasaran, juga menimbulkan adanya monopoli.” Harga di koperasi sekolahh ternyata jauh lebih tinggi tiga kali lipat dari harga pasar,”ujarnya, Senin (7/7) menyesalkan, karena hal ini menambah beban orang tua siswa baru,
Dugaan monopoli, lanjut Masud karena pengadaan yang dilakukan pihak sekolah hanya disuply dari satu pengusaha saja sehingga tidak memberikan kesempatan pengusaha lain.“Karena itu kita berharap pengadaan seragam dikembalikan pada mekanisme pasar. Sehingga juga bisa menghidupkan pasar local serta penjahit tradisional,”imbuhnya.
Anggota FKB ini menambahkan, adanya monopoli seragam sekolah ini disinyalir melibatkan oknum-oknum dinas pendidikan. Dikatakannya kalaupun alasan khawatir seragam tidak sesuai maka sekolah bisa memberikan criteria warna yang harus dibeli siswa.“ Karena setelah kita cek dibeberapa tempat, ternyata harganya sampai 3 kali lebih mahal daripada dipasaran. Kalau tidak ada permainan tidak mungkin, Apalagi itu juga dimonopoli oleh satu orang saja,” tandasnya.
Senada dengan kalangan DPRD, Dewan Pendidikan juga menyetujui dihapusnya pengadaan seagam oleh sekolah. “Kalau rekomendasi dewan sudah seperti itu maka harus dijalankan, karena keluhan masyarakat saat penerimaan siswa baru juga sering disampaikan,”tandas Tamben bey dan meminta harus dikembalikan pada mekanisme pasar. Rur

Polsek Perak Amankan Judi Pris-prisan


Petugas kepolisian Polsek Perak, Senin (7/7) menyiduk Bandar judi pris-prisan bernilai jutaan yang bias beredar di Jombang. Bersama tersangka, Asmuin (35 ) warga Cangkring Randu Perak diamankankan pula barang bukti sebanyak satu karung lipatan kertas serta pris-prisan siap edar.
Tersangka Asmuin mengaku sudah menjalani sejak 6 bulan lalu, dalam satu hari tersangka bisa menghasilkan satu paket. Setiap paket dijual dengan harga 1,5 juta." Modalnya Rp 500 ribu,"tuturnya saat diperiksa petugas.
Asmuin mengaku dibantu 5 pengecer mengedarkan hasil produksinya ke beberpa kios dan warung dibeberpa kecamatan di Jombang. diantaranya Jombang Perak, Diwek. "Untuk satu paketterkadang lima hari hingg satu minggu baru habis,'tandasnya.

Minggu, 06 Juli 2008

Dana Kampanye HARUM Terbesar

KPU Sediakan 4 TPS Khusus
Jombang, Bhirawa
Dana kampanye pasangan, Soeharto- Mujib (HARUM) untuk 15 hari masa kampanye mencapai Rp 526 Juta. Dana ini terbesar dinading dana dua kandidat peserta pilkada Jombang, yakni pasangan Nyono- Halim, dan pasangan Suyanto-Widjono.
Pasangan Nyono –Halim menyediakan dana kampenya sebesar Rp 502,5 Juta sedangkan pasangan Suyanto- Widjono hanya Rp 300 Juta. Hal ini sesuai yang dilaporkan pada KPU kabupaten.
Dalam laporan yang diberikan pada KPU biaya kampanye ketiga pasangan calon ini terbagi menjadi tiga, yakni saldo di Bank, dana yang tersimpan di kas serta dari pasangan calon.
Untuk pasngan Nyono Halim yang menyediakan dana Rp 502,5 juta tercatat, dana saldo dibank sebesar Rp 2,5 juta. Sisanya merupakan dana dari kedua pasangan calon masing-masing Rp 300 dan Rp 200 Juta.
Sedangkan Pasnagan HARUM saldo dibank tercatat sebesar Rp 1 Juta dana kas sebesar 25 vjuta dan sisanya dari kedua psangan. Dan pasangan Suyanto- Widjono dana tercatat saldo di bank sebesar Rp 100 ribuu dan sisnya adalah dana dari kedua pasangan. “ Ini yang dilaporkan ke KPU,”ujar Mahwal Huda Pokja Kampanye menuturkan.
Sementara itu, hingga Minggu, (6/7) logistic pilkada untuk 23 Juli mendatang sebagian telah selesai dicetak. Dintaranya adalah logistic surat suara.” Untuk surat suara sudh 50 persen, tadi malam telah dikirm, insyaallah tanggal 8 sudah rampung semua,”ujar ketua KPU Erfan Efendy usai mengikuti pemaparan visi misi tiga pasangan calon di DPRD.
Dalam pelaksanaan pilkada, TPS yang disediakan sejumlah 2.029 dengan jumlah pemilih sebanyak 960982 pemilih. “Empat diantaranya merupakan TPS khusus yang disesidkan di RSD jombang sebanyak 2 TPS, RSI, satu TPS, RS Mojowarno 1 TPS dan di Lapas,”tandasnya.ramadlan

Jumat, 04 Juli 2008

Delapan Ton Pupuk bersubsidi Diamankan Polisi


Di Duga Dibawa Ke Luar Daerah
JOMBANG-
Aparat Kepolisian Polres Jombang, Kembali mengamankan pupuk bersubsudi yang diduga akan dibawa keluar daerah. Bersama barang bukti sebanyak 8 ton pupuk bersubsidi, yang dikemas dalam 160 sak diamankan pula Mat Kamli (40), warga Modo, Lamongan, sopir bersama kenek, Sumirin (49), warga Desa Dradablumbung Kecamatan Kedungpring, Lamongan.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, Truk bermuatan pupuk bersubsidi itu diamankan petugas dari jajaran Polsek Ploso pada kamis (3/7) sekitar pukul 21.00 WIB. Petugas yang sedang melakukan patroli untuk pengamanan pilkada ini mencurigai truk bernopol AG 8823V yang melintas dikawasan jalan Raya Ploso.” Setelah dihentikan, ternyata truk yang bermuatan penuh dengan ditutup terpal itu ternyata membawa pupuk bersubsidi,”terang Wakapolres Kompol Rosa, Jumat (4/7) kemarin.
Saat diminta surat dan dokumen pengangkutan, lanjut Rosa, Pengemudi dan kenek tidak bisa menunjukkan. Petugas yang sudah curiga kemudian membawanya ke kantor Mapolsek setempat.” Pengemudi tidak bisa menunjukkan surat-surat soal pengiriman pupuk. Maka terpaksa kita amankan,”tandasnya. Seraya mengatakan baik pengemudi dan pemilik pupuk kini masih diperiksa di polsek.
Dari pemeriksaan itu diketahui, bahwa pupuk-pupuk bersubsidi itu berasal dari Lamongan yang akan dibawa dan di jual menuju Nganjuk.” Pupuk ini termasuk barang perdagangan dalam pengawasan, sehingga tidak bisa didistribusikan seenaknya, karena sudah ada aturannya sesuai dengan UU No 8 tahun 1962 pasal 13 yo 26,”imbuhnya. Karenanya, kasus ini selanjutnya ditangani petugas.ramadlan

Kamis, 03 Juli 2008

Cagub PDIP Sapa Warga Keturunan


Cagub PDIP Didoakan Tiga Tokoh Lintas Agama
Jombang, Bhirawa
Ir Sutjipto calon gubernur Jawa Timur dari PDIP terus menggalang dukungan dari berbagai elemen masyarakat. Kamis (3/7) cagub dengan nomor urut dua ini bertemu dengan tokoh lintas agama dan etnis di Jombang.
Didampingi KH Hasib Wahab anggota DPR RI dari PDIP, Sutjipto yang hadir tanpa pendamping Ridwan Hisyam ini berdialog dengan warga keturunan tionghua Jombang serta beberapa elemen masyarakat diantaranya adalah dari umat Hindu dan Kristen.
Dalam kesempatan itu, Sutjipto mengkritik sulitnya permodalan bagi para pengusaha kecil dan menengah. Padahal, Propinsi Jawa Timur memiliki badan usaha, Bank Jatim. “ Dananya sebesar Rp 800 Triliun malah dititipkan di BI, untuk mendapatkan bunga murah. Danya sebanyak kan bisa di gunakan untuk permodalan bagi UKM dan IKM,”kritiknya, seraya mengatakan, rakyat kecil tidak akan korupsi dan yang korup adalah pengusaha besar yang mencapai triliunan.
Menurutnya, kesejahterakan rakyat itu akan terwujud apabila dunia usaha dan perdagangannya berjalan dengan lancar tanpa adanya pungutan liar. Selain itu pengusha juga butuh kepastian hukum dan jaminan kemanan.”Tapi Keamanan untuk mencipatakan ketentraman. Bukan untuk membikin takut rakyat,”imbuhnya.
Ketua DPP PDIP ini juga berjanji akan mereformasi birokrasi, karena selama ini anggran di birokrasi masih banyak digunakan untuk kepentingan birokrasi bukan kepentingan rakyat. “ Anggaran Birokrasi lebih besar dari pada untuk kepentingan rakyat, “tandasnya.
Karenanya pihaknya jika terpilih nanti akan melakukan pembenahan dengan melakukan reformasi birokrasi. Sehingga anggaran untuk rakyat bisa lebih besar dari belaja birokrasi. “ ini akan bisa dilakukan jika mental birokrat diubah dengan melakukan reformasi terlebih dahulu,”imbuhnya. ramadlan

Rabu, 02 Juli 2008

Muspida Sowan Kiai


Sukseskan Pilkada_
Jajaran Muspida Jombang, terus melakukan pendekatan kepada para tokoh masyarakat dan ormas untuk mendukung pelaksanaan pilkada Jombang sukses dab damai. Nampak rombongan Muspida yang terdiri dari Kapolres AKBP.M Khosim, Kepala PN, Agung Suradi, SH, Sugimin dari Kejari usai bertemu Rois Syuriah PC NU Jombang, KH Abdul Nashir Fattah, Rabu malam di PP Fattimiyah Tambakberas Jombang. ramadlan

Selasa, 01 Juli 2008

15 PAC PPP Desak Rapincabsus

* Terkait Dukungan Pada Cabup Dalam Pilkada
Jombang, Bhirawa
Sebanyak 15 pengurus tingkat kecamatan, PAC PPP Jombang mendesak DPC untuk segera menetukan sikap terkait dukungan terhadap calon bupati dan wakl bupati 2008. Hal ini menyusul calon yang diusung PPP telah dinyatakan tidak lolos oleh KPU setempat.
Desakan Rapimcabsus ini disampaikan 15 PAC dari 21 PAC se Jombang melalui juru bicaranya, M. Fadlan, ketua PAC PPP Mojowarno di Roushon Fikr Jagalan Jombang, yang nerupakan Yayasan milik anggota DPR RI, dari PPP, Hafidz Maksum, Selasa (1/7).” Kemana PPP ini akan memberikan dukungan Cabup dan cawabup, jangan dibiarkan saja, “ujarnya.
Fadlan juga mengatakan, para pengurus kecamatan partai berlambang Ka’bah ini bahkan mengancam akan menyatakan sikap dengan memberikan dukungannya sendiri jika DPC PPP tidak segera melakukan Rapimcabsus untuk menentukan dukukangan partai kepada pasangan calon yang telah dinayatkan lolos sebagai kontestan pilkada 23 juli mendatang. “ Kita beri waktu 2 X 24 jam, jika tidak ada keputusan DPC, kita akan berangkat sendiri,”ujarnya mengancam.
Ketua DPC PPP Jombang Shilahudin Asy’ari dikonfirmasi terkait desakan Rapimcabsus, 15 PAC mengatakan. Bahwa pihaknya memang bermaksud menggelar pertemuan antara pengurus DPC dan PAC PPP untuk menentukan dukungan. “ menag rencananya besuk kita akan melakukan pertemuan untuk itu,”ujarnya.
Namun, lanjutnya untuk menggelar Rapimcabsus dikatakannya tidak bisa dilakukan secara tiba-tiba, karena harus terlebih dahulu dikonsultasikan dengan DPW PPP Jawa Timur. Begitu pula dengan pemberian dukungan terhadap pasangan calon tertentu juga harus mendpat persetujuan dari DPW.” Calon mana yang berpotensi menang, dukungan juga harus menguntungkan PPP ke depan, dan ini harus disetuju ranting, PAC serta DPW, keputusan dari DPW ini yang akan digunakan,”tandasnya.
Sekeder mengingatkan, PPP mencalonkan Hj Munjidah Wahab anggota DPRD Jatim untuk maju sebagai calon bupati bersama Ihsan Efendy dari DPC PKB caretaker kubu MLB Parung, Bogor bersama beberpa partai non parlemen.
Namun, KPU kabupaten memutuskan bahwa, PKB caretaker dinyatakan belum memenuhi syarat untuk mengajukan calon bupati dan wakil bupati. Sehingga koalisi parpol pendukung psangan Munjidah- Ihsan (MUJI) ini akhirnya tidak memenuhi sayarat 15 persen dukungan. ramadlan

DPT Lambat, Panwas Tegur KPU

Jombang, Bhirawa
Panitia Pengawas (panwas) pilkada kabupaten Jombang, Selasa (2/7) menegur KPU setempat. Pasalnya, KPU dinilai lambat karena hingga kini belum Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk pilkada kabupaten Jombang, 23 Juli mendatang belum juga diterbitkan.
Ketua Panwslu Kabupaten, Hj Ainaul Mardliyah mengatakan, pihaknya berkewajiban mengingatkan kepada KPU dengan mengirmkan surat peringatan terkait belum diterbitkannya DPT. Hal ini menurutnya menyalahi keputusan KPU No; 07/2008 tentang tahapan pilkada. “ Seharusnya DPT sudah tetapkan dan diterbitkan, mengapa sampai hari ini belum,”ujarnya saat ditemui dikantornya kemarin.
Karena keterlambatan ini Panwas memperingatkan KPU agar, DPT segera diterbitkan mengingat pelaksanaan pilkada Jombang yang berbarengan dengan pilgub Jatim tinggal 22 hari lagi.” Kita minta DPT segera ditetapkan dan selanjutnya diumumkan,”tandasnya menambahkan.
Ketua KPU Erfan Efendy mengatakan bahwa DPT pilkada sudah selesai, dan tinggal menunggu pengesahan dari PPK. Namun Erfan belum berani menyebutkan berapa jumlah pemilih yang terdaftar dalam DPT, karena belum ada pengesahan dari PPK. “ Rencananya besuk, (hari ini, Rabu 2/7) PPK akan dikumpulkan untuk membahas DPT. Insyaallah lusa sudah bisa diumumkan semuanya,”jawabnya.
Meski tidak menyebut jumlah DPT, namun untuk jumlah TPS Erfan mengatakan, TPS yang telah disetujui untuk pelaksanaan pilkada, 23 Juli mendatang berjumlah 2029. Jumlah TPS ini berarti lebih sedikit dari prakiraan awal yang rencananya TPS sebanyak 2.045 lokasi.
Sementara itu, pihak rekanan, dari CV Stracopa Raya, yang memenangkan tender untuk cetak kartu pemilih, kemarin juga nampak mengambil draf data pemilih tetap (DPT). “ Kita harap mendapatkan secepatnya, karena tanggal 10 sudah harus selesai cetakannya, ”ujar Triyudi ditemui di KPU seraya mengatakan untuk mencetak kartu pemilih harus ada daftar pemilih yang telah ditetapkan KPU. rur