Minggu, 12 Oktober 2008

Pasokan Mitan di Jombang Berkurang 40 Persen.

Jombang, Bhirawa
Tingginya harga minyak tanah di tingkat ecerean yang kini mencapai Rp 5000/ liternya ternyata disebabkan karena turunnya pasokan. Hal ini diketahui dari hasil cek poin pengiriman mitan di dua pintu masuk kabupaten Jombang oleh Disperindagkop setempat, diketahui pasokan itu berkurang hingga 40 persen.
Cek poin pengiriman mitan yang dilakukan Disperindagkop dilakukan di daerah perbatasan Kudu (utara brantas) dan perbatasan Mojoagung- Mojokerto. Hasilnya pasokan minyak tanah yang masuk ke Jombang hanya 34 tangki. Padahal kebutuhan konsumsi sebanyak 60 tangki atau sekitar 300.000 liter. “Disperindagkop sempat melakukan klarifikasi ke Pertamina terkait hasil cek poin kemarin, ternyata alokasi 60 tangki setiap hari itu tidak pasti, itu keterangan versi Pertamina,’’ kata Edi Supangat, Kabid Perdagangan Disperindagkop Jombang menuturkan.

Edy menambahkan, hasil cek poin yang dilakukan di pintu masuk Jombang tersebut diketahui, Mitan yang dikirim ke Jombang mengalami penurunan, dari jatah yang sesungguhnya 60 tangki hanya dikirim sebanyak 34-36 tangki setiap hari. “ Ada pengurangan hingga 26 tangki. Jika diasumsikan setiap tangki berisi 5.000 liter, maka yang dikirim ke agen hanya 34 tangki atau 170.000 liter,”tandasnya seraya mengatakan, jatah itu dibagi pada 690 pangkalan yang ada dengan pengiriman bervariasi.
Adanya pengurangan ini dibenarkan salah satu agen Mitan di Jombang, Sholahul Am mengatakan jatah mitan yang diterimanya berkurang hingga 9 tangki dari sebelumnya 41 tangki. “ Kemungkinan karena Mitan Jombang tersedot ke daerah lain yangtelah mendapat konfersi ke Gas. Kan mereka belum terbiasa menggunakan Gas sehingga masih memburu minyak tanah,” ujarnya.
Meski demikian, Edy membantah bahwa jatah Mitan untuk kabupaten Jombang ada pengurangan sebesar 130 liter setiap harinya. ‘’Ya tidak disebut pengurangan, hanya alokasi yang tidak menentu yang disebabkan alur dari Pertamina yang ikut menyesuaikan kuota mitan secara nasional. Sehingga terjadi ketidaksesuaian alokasi pengiriman di setiap daerah.” Ini yang menjadi bahan evaluasi bersama,’’ bantahnya.
Kondisi pasokan yang tak menentu ini mengakibatkan kelangkaan minyak tanah ini terlihat hampir merata di wilayah Jombang seperti Kecamatan Ngoro, Mojowarno, Jombang, Mojoagung, Jogoroto, Diwek, Tembelang dan Kecamatan Ploso. Bahkan disalah satu pangkalan Mitan di Desa Tambakrejo Jombang antrian terlihat panjang saat pangkalan mendapat kiriman. ” Kalau tidak antri gak dapat mas, “ujar Makrup yang terlihat membawa dua girigan 20 literan kemarin. rur


Tidak ada komentar: