Selasa, 05 April 2011

Camat Ploso; 5 Tanggul Brantas Kritis Akibat Penambangan

Jombang, Bhirawa
Sedikitnya 5 Lokasi penambangan pasir brantas yang kini sudah ditinggalkan penambang pasir diminta dipulihkan. Karena lokasi yang juga merupakan penahan sungai brantas ini kondisinya sudah kritis dan dikahawatirkan longsor saat banjir datang.

” Saya berharap kepada Instansi yang berwenang untuk segera memulihkan tanggul yang dipotong masyarakat sebagai jalan transportasi angkutan pasir, dan untuk tanggul yang kritis untuk segera dilakukan reklamasi agar tidak menjadi bertambah parah kondisinya,"ungkap Camat Ploso Purwanto saat memantau aktifitas penambangan bersama Polsek setempat, di tanggul Brantas Desa Jatigedong Kamis (31/3).

Dikatakannya, hasil pantauan dilapangan, bahwa bekas-bekas lokasi penggalangan sudah kembali penuh semak belukar. Disamping itu juga terdapat beberapa lokasi tanggul yang kondisinya sangat kritis dan harus segera dipulihkan. ” Ada 5 titik tanggul Brantas yang kritis disepanjang DAS Brantas yang ada di Ploso, ”bebernya.
Ke 5 titik tanggul kritis itu berada di dibantaran Sungai Brantas sepanjang kurang lebih 16,3 km yang melewati Desa Tanggungkramat, Rejoagung, Ploso, Jatigedong dan Desa Daditunggal.
Masih menurut Camat Purwanto, kegiatan penambangan pasir di wilayahnya sudah tidak ada lagi. Hal ini setelah digiatkannya pendekatakan kepada penambang dan juga penangan Represif dengan penegakan hukum oleh Polsek Ploso.” Dalam operasi penambangan pasir dan penindakan hukum ada 2 yang diproses ke pengadilan, sedangkan kondisi penambang hingga kini sudah 0 persen, alias tidak ada lagi,”bebernya.
Meski sudah dinyatakan nihil dari aktifitas penambangan, pihaknya terus melakukan pengawasan bersama masyarakat. ” Warga bersama muspika juga terus melakukan pengawasan tanggul Brantas,”imbuhnya seraya mengatakan pengawasan dilakukan pemerintah Desa dan Forum Masyarakat pengaman tanggul Brantas

Tidak ada komentar: