Selasa, 05 April 2011

Warga Tolak Pembangunan Tol Mojokerto- Kertosono

Jombang, Bhirawa
Pembangunan Tol Mojokerto- Kertosono nampaknya masih akan terkendala, pasalnya puluhan pemilik lahan di Desa Pesantren Kecamatan Tembelang Jombang yang terlewati masih kukuh menolak ganti rugi. Mereka juga menuntut Pencopotan Bupati.

Penolakan warga itu dilakukan, Minggu (3/4 ) sore sekitar pukul 16.00 Wib dilokasi yang sedang dilakukan pengurukan oleh rekanan. Dengan membentangkan poster, bertuliskan Tolak Pembangunan Tol, Copot Bupati mereka melakukan orasi secara bergantian. “Kami menolak pembangunan jalan tol diteruskan. Harga yang ditawarkan pemerintah sangat rendah dan tidak sesuai,”teriak Mustaghfirin Syam (52), Ketua RW (Rukun Warga) Dusun Ngrawan Desa Pesantren Tembelang yang juga Tokoh yang getol menolak pembangunan Tol ini mengatakan.
Puluhan warga yang melakukan aksi penolakan pembangunan berupaya menghentikan pengurukan yang sedang berlangsung. Mereka juga mencapkan patok dengan tulisan 'Pemilik Tanah Tidak Mengizinkan Alat Berat Melintas di Area Ini. Sedikitnya, ada lima lahan yang dipasangi patok tersebut.
Tidak hanya melakukan pematokan, aksi penolakan Jamaah korban Tol ini juga mendramtisir aksi mereka dengan mengubur diri dilokasi lahan kosong yang tidak jauh dari lokasi pengurukan yang sedang dikerjakan. Tiga orang kemudian dikubur telentang, sampai sebatas leher. Sedangkan yang lain menuunggu sambil membentangkan poster penolakan pembangunan Tol.” Kita akan mempertahankan lahan sampai mati tidak akan kita lepaskan,”ujar Mustaghfirin.
Dikatakannya, sekitar 30 pemilik lahan menolak ganti rugi yang ditawarkan P2T (Panitia Pembebasan Tanah) karena dinilai terlalu rendah. Mustaghfirin merinci, untuk lahan darat atau pemukiman dihargai Rp 120 ribu per meter persegi. Sedangkan untuk lahan sawah dihargai mulai Rp 50 hingga 100 ribu per meter persegi.
Sementera itu, Kades Pesantren mengatakan jumlah lahan milik warga yang terlewati pembangunan Tol Kertosono –Mojokerto sebanyak 179 orang. ” Yang belum diambil ganti ruginya karena menolak harga sebanyak 43 pemilik.”jelasnya mengatakan.
Pihaknya tidak mengetahui berapa luasan lahanwarga yang menolak ganti rugi, namun mereka yang menolak lokasinya terbanyak di sebelah barat jalan raya.”Bukan disini,”ujarnya ditemui dilokasi warga yang melakukan aksi penolakan dengan mengubur diri. rur

Tidak ada komentar: