Rabu, 04 Juni 2008

Satpol PP Kembali Obrak Penambang Pasir


Beberapa peralatan penambang pasir liar yang berhasil diamankan petugas dan dibawa ke kantor satpol PP. Ramadlan
Jombang, Bhirawa

Para penambang pasir di kawasan Brantas Jombang kembali diobrak Satuan Petugas Polisi Pamong Praja. Dalam operasi itu, Rabu (4/6) sebanyak 30 personel anggota Satpol PP Pemkab Jombang diterjunkan di kawasan Desa Kedungrejo dan Desa Pacarpeluk Kecamatan Megaluh.

Kehadiran petugas satpol PP ini cukup mengagetlan sejumlah penambang. Mereka tak menyangka kehadiran petugas di lokasi penambang. Sontak, mereka langsung berlarian menyelamatkan diri menuju seberang sungai yang masuk wilayah Kecamatan Plandaan.

Petugas yang mengetahui hal tersebut, hanya bisa menyaksikan para penambang semburat kabur. Apalagi, operasi kali ini, petugas tidak membawa perahu karet, sehingga mereka hanya mendapatkan beberapa ponton yang ditinggalkan para penambang pasir di tengah sungai.

Sementara sebagian petugas lain menumpang perahu berisi pasir yang baru saja di sedot dengan alat mekanik dari tebing-tebing sungai. Petugas juga mengalami kesulitan mengamankan alat bukti, sehingga hanya dapat mengamankan pipa paralon yang akhirnya dipotong-potong berukuran 1 meteran. Usai hal tersebut, petugas segera melanjutkan operasi di Desa Pacar Peluk.

Seperti operasi-operasi sebelumnya, para penambang pasir liar yang menggunakan mekanik ini banyak yang melarikan diri. Sehingga, petugas hanya bisa mengamankan alat penyedot pasir mekanik. Alat penyedot yang terdiri dari mesin diesel yang dipasang diatas drum-drum kosong yang direkatkan dengan besi, pipa paralon, serta kayu penyangga berhasil diangkut ke tepi sungai. Barang bukti itu lantas di-pretheli dengan martil dan alat las. Seluruh barang bukti lantas diangkut ke dua truk.

Sujoto SH Msi, Kakan Satpol PP yang memimpin jalannya operasi mengungkapkan, operasi tersebut untuk menindaklanjuti keluhan warga yang merasa khawatir terhadap aksi para penambang pasir mekanik. "Memang kita dapatkan keluhan terkait aksi penambang yang berasal dari luar desa. Terbukti, sejumlah tanggul di tepi sungai telah ambrol, warga khawatir terjadi banjir akibat kerusakan tersebut,'' jelasnya. Rur

Tidak ada komentar: