Kamis, 27 November 2008

Penambang Pasir Liar Kembali Diobrak Satpol PP


Puluhan diesel yang digunakan sebagai penyedot pasir diamankan petugas sebagai barang bukti

Tiga Ponton Ditenggelamkan
Jombang, Bhirawa
Satuan polisi Pamong Praja kabupaten Jombang, Kamis (27/11) kembali mengobrak penambang pasir liar yang beroperasi di kawasan sungai brantas. Meski tidak mendapatkan satupun pemilik penyedot pasir, namun puluhan Diesel yang ditinggalkan pemiliknya berhasil diamankan, dan tiga diantaranya ditengggelamkan

Kepala Satuan polisi pamong praja, Purnamadji melalui Kasi Dal Ops, Wiko Diaz mengatakan, operasi yang dilakukannya merupakan kegaiatan rutin, hal ini guna mengantisipasi kerusakan tanggul sungai brantas yang semakin rusak.“ Operasi ini rutin kita lakukan, agar kerusakan tanggul tidak semakin menjadi, apalagi dimusim penghujan,”ujarnya ditemui disela-sela operasi yang dilakukan di Kawasan sungai brantas yang terletak di Desa Gumulan Kecamatan Kesamben Jombang.
Dikawasan ini, diakatakannya puluhan penambang pasir liar banyak beroperasi, dan dari laporan masyarakat penambangan liar ini semakin meresahkan warga yang tinggal disepanjang sungai brantas.
Karena sulitnya medan, dalam operasi yang melibatkan sekitar 150 personel gabungan dari Satpol PP, Jasa Tirta Mojokerto, Polres Jombang, Kodim, Dinas perhubungan, petugas dibagi menjadi dua kelompok. Hal ini dilakukan guna mempermudah pengejaran terhadap para penambang.” Lokasi di gumulan sangat luas, dan sulit, syukur pihak Jasa Tirta Mojokerto juga terlibat aktif,”ungkapnya.
Dari operasi kemarin, petugas berhasil mengamankan sebanyak 12 diesel yang digunakan penambang liar ini untuk menyedot sumber alam di sungai brantas ini. Puluhan peralatan penambang yang terdiri Perahu, Diesel, Pipa serta baling-baling berhasil diamankan petugas. “Karena kesulitan mengangkat, tiga diesel yang digunakan sebagai ponthon terpaksa dihancurkan dan ditenggelamkan,”tandas mantan Ajudan Bupati ini munuturkan.
Sekedar diketahui, penambangan pasir sepanjang sungai brantas yang melintas di Jombang memang terlihat masih marak, puluhan truk setiap hari mengangkut sumber ala mini dan mengakibatkan kerusakan tidak hanya tanggul tetapi juga jalan raya.
“Sasaran berikutnya adalah penambangan di perbatasan Jombang-Nganjuk, yakni di Megaluh dan Bandrkedungmulyo, kita sedang berkordinasi dengan aparat Nganjuk,”pungkas Wiko.

Tidak ada komentar: