Selasa, 02 September 2008

Anggota Komisi E DPRD Jatim Jenguk Pembunuh Asrori


Jombang, Bhirawa
Kasus dugaan salah tangkap terhadap dua terpidana dan satu terdakwa pembunuh Asrori alias Aldo yakni Imam Hambali alias Kemat dan Devit serta Sugik mendapat perhatian anggota DPRD Jatim, Kuswiyanto. Selasa (2/9) anggota Komisi E ini menjenguk ketiganya di dalam Lapas Jombang dan siap memberikan advis.

Anggota dewan dari Fraksi PAN ini datang sekitar pukul 13.00 WIB, dan bertemu dengan Imam Hambali, Devit dan Sugik. Hampir selama 30 menit mereka mengobrol terkait proses persidangan atas pembunuhan Asrori. ” Mereka terlihat sangat tertekan, apalagi saat melihat petugas atau sipir penjara, karena itu butuh suport,”ujarnya.
Kuswiyanto mengatakan, dengan adanya bukti baru yang telah diumumkan polisi terkait DNA Mr X yang berada di belakang rumah orang tua pembunuh berantai Fery Idham Henyansyah alias Ryan di Desa Jatiwates Tembelang, yang identik dengan Asrori, maka MA diharapkan melakukan proses PK.
Masih menurut anggota FPAN ini, pihaknya berharap pihak-pihak yang terkait mengakui jika memang melakukan kesalahan dalam penganan kasus pembunuhan Asrori. Termasuk juga Tim Pencari fakta (TPF) dari Jakarta, yang dikabarkan juga berniat turun.“ Jika buktinya seperti itu, (tes DNA) maka sebagai pejabat atau negarawan harus berani mengakui, tidak usah menutup-nutupi kesalahan,”ujarnya usai bertemu dengan ketiga tahanan yang telah divonis bersalah oleh PN Jombang.
Pengakuan itu lanjutnya akan bisa lebih meningkatkan kepercayaan publik terhadap kelembagaan hukum di Indonesia.” Tidak usah ditutup-tutupi lah, saya yakin kepercayaan masyarakat akan lebih meningkat jika pejabat yang melakukan kesalahan mengaku,’pungkasnya. Rur


Tidak ada komentar: