Rabu, 10 September 2008

Presiden Di Jadwalkan Ke Jombang



Adakan Temu Wicara Pengrajin Manik-Manik Gudo
Jombang, Bhirawa
Persiden Susilo Bambang Yudhoyono, hari ini, Kamis (12/9) dijadwalkan berkunjung ke kabupaten Jombang. SBY bakal mengadakan temu wicara dengan perajin manik-manik berbahan baku limbah kaca di Desa Plumbon Gambang Gudo Jombang yang mencapai ratusan perajin dan telah merambah mancanegara ini.
” Sesuai jadwal yang kita terima, beliau (Presiden SBY) bakal datang sekitar pukul 10.00 WIB, dan mengadakan temu wicara dengan para pengrajin manik-manik,”tutur Agus panuwun Kabag Humas Jombang,kemarin.
Untuk menyambut kedatangan presiden SBY ini, nampak kesibukan terlihat di pemkab Jombang. Rabu (10/9) persiapan keamanan dilakukan jajaran Muspida yang melibatkan Polisi, TNI.

Manik-manik berbahan baku limbah kaca yang diproduksi perajin Desa Plumbon Gambang Gudo Jombang sudah banyak dikenal diberbagai pasar dalam negeri, bahkan hingga manca negara. ” Pemasarannya banyak di Bali dan Kalimantan, bahkan temen-temen sudah merambah manca negera, Eksport dan semuanya tergantung pemesannya juga sih, ”ujar Agung Pramono (61), salah seorang pengrajin yang sudah merintis usaha sejak tahun 1986.
Dengan perkembangan mode, para perajin yang diperkirakan mencapai 150 orang ini menerima pesanan sesua dengan apa yang diinginkan konsumen. Untuk memproduksi manik-manik, para perajin membutuhkan bahan baku kaca duralek sekitar 10 ton perbulan. Bahan baku itu diperoleh dari pengepul yang dipasok pemulung pecahan kaca dan sebagian lainnya impor dari China.
” Biasanya kalau mereka minat datang dengan membawa contoh, dan kita-kita yang menyesuaikan, seperti tasbih ini, saat bulan puasa banyak pemesannya,”ujar Munjidah salah satu perajin sambil menunjukkan contoh hasil tangannya.
Selain ekspor, kata dia, perajin manik-manik di Desa Plumbon yang berjumlah sekitar 150 juga memasarkan produknya ke sejumlah pasar dalam negeri, khususnya Bali dengan omzet sekitar Rp 20 juta per bulan. Harga manik-manik berkisar antara Rp 500 hingga Rp 50 ribu per biji tergantung jenis dan kualitasnya.
Para perajin di Desa Plunbon bambang sudah menekuni manik-manik sejak sekitar tahun 1970 an. Bahkan kini pemerintah kabupaten Jombang membentuk Asosiasi Pengusaha Manik Manik dan Aksesoris (APMA).” Kedepan diharapkan manik-manik aksesoris Jombang memiliki brand tersendiri dan pengusahanya akan mendapat kemudahan baik dalam proses perijinan SIUP, maupun permodalan”, jelas Drs. Insulistiono Kepala bagian Penanaman Modal Jombang. Rur

Tidak ada komentar: